Pasaman Barat, Scientia.id – Bendahara DPW PKB Sumbar, Donizar menyuarakan kekhawatirannya terhadap maraknya praktik penangkapan ikan ilegal menggunakan troll mini yang meresahkan nelayan tradisional di berbagai daerah pesisir Sumbar, khususnya Air Bangis, Pasaman Barat.
Menurut Donizar, penggunaan troll mini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga mengancam ekosistem laut jangka panjang.
“Kalau dibiarkan, praktik ini akan mengurus penghidupan nelayan kecil dan merusak laut kita. Ini bukan hanya soal pencurian ikan, tapi juga soal keadilan dan keberlanjutan,” tegas politisi PKB itu pada Scientia.id, Senin (19/5).
Donizar menilai kehadiran Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy di tengah nelayan dan aksi turun langsung ke laut adalah langkah yang patut diapresiasi. Namun ia menekankan bahwa solusi terhadap troll mini tidak cukup hanya dengan patroli sesekali.
“Kita butuh pendekatan yang konsisten dan melibatkan nelayan sebagai mitra pengawasan. Mereka yang paling tahu kondisi laut di lapangan,” ujar Donizar.
Donizar juga mengingatkan bahwa para pelaku penangkapan ikan ilegal sebagian besar datang dari luar daerah dan tidak peduli terhadap kelestarian laut Sumbar. Karena itu, penegakan hukum harus ditegakkan tanpa kompromi.
“Pulau Sumbar bukan ladang rampasan. Jangan sampai nelayan kita terus jadi korban, sementara pelaku terus beroperasi bebas,” tambah Donizar.
Menurut Donizar, penyelesaian masalah ini bukan hanya tugas pemerintah daerah, tapi juga putusin hati dengan aparat penegak hukum dan nelayan itu sendiri. Ia juga berharap kesadaran masyarakat pesisir untuk bersama-sama menjaga laut terus ditumbuhkan.
Baca Juga: Donizar Anggap Troll Mini Ancam Masa Depan Nelayan Kecil dan Ekosistem Laut
“Nelayan kecil butuh perlindungan, bukan persaingan yang tidak adil. Pemerintah harus habis secara nyata dalam menjaga laut dan kehidupan mereka,” tutup Donizar.