Padang, Scientia.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menegaskan pentingnya kerja nyata dalam menjaga ketahanan pangan di daerah. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan se-Sumatera Barat yang digelar di Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Jalan Jaksa Agung R. Suprapto Padang, Kamis (15/5).
“Ketahanan pangan ini bukan cuma urusan petani atau Dinas pertanian saja. Semua harus terlibat, mulai dari pemerintah sampai masyarakat,” ujar Mahyeldi.
Rapat ini bertujuan menyamakan persepsi serta menyusun langkah konkret dalam menghadapi potensi krisis pangan yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, hambatan distribusi, hingga kondisi global yang tidak menentu.
Dalam pemaparannya, Mahyeldi mendorong langkah strategis melalui intensifikasi dan mengoptimalkan hasil lahan yang ada, ekstensifikasi pembukaan lahan baru yang potensial untuk mendukung produksi pangan.
Selain itu, Mahyeldi juga menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur penunjang seperti jaringan irigasi dan gudang penyimpanan hasil panen. Ia menilai, hasil pertanian harus dijaga kualitasnya agar tidak cepat rusak dan dapat bertahan dalam rantai pasok yang panjang.
“Pemberdayaan petani mutlak dilakukan. Mereka harus diberi kemudahan akses pembiayaan, pelatihan modern dan dukungan distribusi hasil panen,” ujar Mahyeldi.
Baca Juga: Gubernur Mahyeldi Raih Rekor MURI lewat Kolaborasi Seni Tradisi Terbanyak
Mahyeldi juga mendorong penggunaan teknologi dalam memantau harga dan stok pangan secara real Time agar gejolak pasar bisa diantisipasi sedini mungkin. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dunia usaha dan akademisi, guna melahirkan inovasi pangan lokal yang memiliki nilai tambah. (Aspsb)