Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Seorang teman bercerita bahwa kemampuan menulisnya begitu-begitu saja. Bahkan terkadang ia merasa tulisannya semakin buruk dan terasa tidak enak dibaca.
“Aku saja tidak tertarik membacanya, apa lagi orang lain?” tuturnya agak cemberut.
Di waktu yang lain, seorang teman juga pernah mengeluhkan hal yang sama, namun di bidang yang berbeda. Ia tengah menjejaki karier sebagai illustrator pemula. Namun, menyadari kemampuannya yang terasa begitu-begitu saja membuatnya maju mundur untuk meneruskan kariernya.
Keterbatasan memang sering kali membuat kita merasa tidak percaya diri. Namun, menyadari keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, itu bisa menjadi titik awal untuk kita berkembang. Mengapa? Karena dengan menyadari kekurangan, kita tahu area mana yang perlu diperbaiki. Itu adalah langkah pertama menuju perbaikan.
Seorang penulis terkenal pernah berkata, “Penulis yang baik bukanlah mereka yang tidak pernah membuat kesalahan, tetapi mereka yang terus memperbaiki diri.” Sama halnya dengan bidang lainnya. Seorang illustrator mungkin merasa gambarnya tidak sehebat karya orang lain. Tapi itu bukan alasan untuk menyerah. Itu justru panggilan untuk belajar lebih banyak, mencoba teknik baru, dan berlatih lebih giat.
Kita hidup di era di mana informasi dan pembelajaran sangat mudah diakses. Jika kita merasa kemampuan kita begitu-begitu saja, ada banyak sumber daya yang bisa kita manfaatkan untuk memperbaikinya. Buku, kursus online, workshop, dan komunitas adalah beberapa contoh sumber daya yang bisa membantu kita berkembang. Jangan takut untuk mencari bantuan dan belajar dari orang lain. Setiap orang yang sukses pernah berada di posisi kita saat ini.
Selain itu, penting juga untuk memberikan waktu pada diri sendiri. Proses belajar dan berkembang tidak terjadi dalam semalam. Butuh waktu dan kesabaran. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika hasilnya belum sesuai harapan. Ingatlah bahwa setiap usaha yang kita lakukan, sekecil apapun itu, akan membawa kita lebih dekat pada tujuan.
Sebagai contoh, mari lihat seorang penulis dan illustrator yang berbagi pengalaman mereka. Penulis tersebut awalnya merasa tulisannya tidak menarik dan sulit dipahami. Namun, dengan rutin menulis setiap hari, membaca berbagai jenis buku, dan meminta masukan dari teman, tulisannya mulai mengalami peningkatan. Sementara itu, sang illustrator terus berlatih menggambar setiap hari, menonton tutorial online, dan mengikuti komunitas seni. Perlahan tapi pasti, karyanya semakin baik dan mendapatkan pengakuan.
Dari cerita-cerita tersebut, kita bisa belajar bahwa menyadari keterbatasan tidak selalu buruk. Itu adalah langkah pertama menuju perubahan. Setiap orang memiliki potensi untuk berkembang, asalkan mereka mau berusaha dan tidak mudah menyerah. Jadi, jika kita merasa kemampuan kita begitu-begitu saja, jangan putus asa. Gunakan itu sebagai motivasi untuk belajar lebih banyak, berlatih lebih keras, dan terus berusaha.
Terakhir, ingatlah bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Akan ada rintangan dan tantangan yang menghadang. Namun, dengan tekad yang kuat dan sikap pantang menyerah, kita pasti bisa mengatasinya. Jadi, jangan takut untuk menyadari keterbatasan kita. Sebaliknya, jadikan itu sebagai pendorong untuk terus belajar dan berkembang. Dengan begitu, kita bisa mencapai potensi terbaik yang kita miliki.
Discussion about this post