Cerpen: Annisa Ul Afidah Pagi pertamaku di ruangan itu, derap langkah banyak kaki anak-anak menyambut pagiku dengan penuh keceriaan. Langit...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Muhammad Subhan Setiap hari lelaki itu membuka emailnya. Ia periksa satu-persatu pesan masuk dengan harap-harap cemas. Harap karena...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Agung Pangestu Menjadi ibu artinya siap bermusuh dengan waktu. Detik mendadak serupa punya kaki. Menit mendadak memiliki roda dan jam mendadak...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Romi Afriadi Seminggu sudah hubungan Rigon dan Rumbi tak membaik akibat perdebatan panjang tempo hari. Pertentangan keduanya selalu berputar-putar dalam...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Bernardus Kolling Pamungkas Sore yang senggang untuk Janu, pendiri Bhakti Media, perusahaan yang bergerak di bidang media massa. Bhakti...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Bill Laudrix Orang-orang memanggilku Daud. Bukan nama yang menarik bagiku untuk diselami maknanya, bahkan sepanjang hidupku belum pernah kupikirkan dalam-dalam...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Abdurrahman Amato 1 “Jadi, apa kamu sudah menyelesaikan artikel tentang karier impianmu, Ai?” Mama berkata sembari mencuci piring...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Rilen Dicki Agustin Ibuku ialah seorang petani. Petani yang hanya memiliki sepetak sawah. Sepetak sawah itulah penghidupan bagi keluarga,...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Yuniar Galuh Nur Fatiha “Mama ingin merawat negeri,” jawabnya singkat. “Maksudnya?” tanyaku. Dia terdiam. Bola matanya bergerak mengikuti...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Alviana Mawaddatun Nafi’ah Sayup rendah kicau burung gereja mewarnai damai sore yang ke sekian kali. Kicau berlatar dersik angin...
Baca SelanjutnyaDetails