Selasa, 01/7/25 | 23:09 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI

“New Normal”, Hidup Normal Cara Baru untuk Sementara

Kamis, 28/5/20 | 14:59 WIB

Wizri Yasir

Oleh:
Wizri Yasir
Pemerhati Sosial Kemasyarakatan.

Saya lebih suka menggunakan bahasa negara saya untuk judul diatas, “Hidup Normal Cara Baru”. Karena sebagai anak yang lahir dan besar di Indonesia, saya bangga berbahasa Indonesia, apalagi bahasa ibu saya, Bahasa Minangabau.

Namun kita tidak membahas persoalan bahasa. Biarkan saja orang lain latah menggunakan “new normal”, karena mungkin saja mereka kurang membanggai bahasa negara sendiri atau ingin terlihat ke-inggris-an.

BACAJUGA

Sehat dengan Manajemen Penggunaan Gadget

Sehat dengan Manajemen Penggunaan Gadget

Jumat, 10/1/25 | 13:18 WIB
Pilkada 2024, Representasi Wajah Demokrasi Indonesia ke Depannya

Pilkada 2024, Representasi Wajah Demokrasi Indonesia ke Depannya

Senin, 09/12/24 | 13:11 WIB

Hidup normal cara baru sudah disampaikan oleh Pemerintah untuk 4 Provinsi. Antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat.

Setelah pemerintah mengeluarkan statemen tentang hidup normal cara baru ini, berbagai kalangan mulai dari pejabat, ilmuwan, Pengamat, Mahasiswa sampai kepada masyarakat awam sibuk membahas dari berbagai aspek. Dari segi kesehatan, sosial, ekonomi, politik sampai sekedar opini, muncul di berbagai media.

Terlepas dari itu semua, mari melihat sedikit kebelakang. Saat aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, sebenarnya sebagian besar khususnya masyarakat Minang sudah menjalankan hidup normal cara baru ini.

Karena tuntutan hidup, dimana sebagian besar masyarakat minang adalah pedagang, petani dan berkebun, mereka tetap jualan, ke sawah dan ke ladang. Mereka menggunakan masker saat keluar rumah, tetap jaga jarak dan rajin mencuci tangan sesuai protokol kesehatan.

Bagi yang bekerja di kantor, mereka juga sudah menerapkan protokol kesehatan. Saat bekerja mereka juga memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan. Baik ketika sampai maupun pulang dari kantor.

Begitu juga dengan ibadah berjamaah di masjid, surau dan mushala. Sebagian masyarakat tetap berjamaah dengan protap kesehatan.

Jadi, bagi sebagian masyarakat, hidup normal cara baru ini sudah diterapkan jauh sebelum pemerintah membuat pernyataan. Sehingga pernyataaan tentang hidup normal cara baru ini hanyalah sebagai himbauan saja. Orang Minang sudah “Semen Padang”. Artinya sudah berbuat sebelum himbauan/anjuran itu keluar.

Bagi masyarakat Minang yang kental dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Segala sesuatu yang terjadi, apapun bentuknya, tidak perlu ditakutkan. Yang dibutuhkan adalah kewaspadaan dan Ikhtiar sebelum tawakal.

Jadi tak ada yang baru dalam “Hidup Normal Cara Baru ini”. Semoga Wabah ini segera berlalu dan kita kembali ke kehidupan normal yang lama, bukan sementara. Kita hanya ikhtiar, selebihnya tawakal. (*)

Tags: #Wizri YasirHidup Normal Cara BaruOpiniUntuk Sementara
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

No Political Without Cost

Berita Sesudah

Pemetaan Bahasan Ilmu Fikih

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Semasa sekolah menengah, saya dan banyak teman sebaya gemar mengakses ramalan, dari situs mistis...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 29/6/25 | 08:47 WIB

Sumber gambar: Meta AI Alam Secantik Ibu Oleh : Afny Dwi Sahira Tenang anginnya, lembut peluknya Terang bulan seindah matamu...

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Persoalan Kata Hidup dan Mati

Minggu, 29/6/25 | 08:02 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Kata hidup dan mati termasuk dua kata yang...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Syarat Sebuah Paragraf yang Ideal

Minggu, 22/6/25 | 20:22 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Mengenal syarat paragraf yang ideal dalam membuat...

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Menunggu ujian bukan hanya soal duduk diam di luar ruang kelas dengan segelas air...

Berita Sesudah

Pemetaan Bahasan Ilmu Fikih

Discussion about this post

POPULER

  • Ketua DPD Partai Golkar Sumbar terpilih, Khairunnas saat menerima dokumen persidangan. [foto : ist]

    Khairunnas Kembali Pimpin Golkar Sumbar, Terpilih Secara Aklamasi dalam Musda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jembatan Akses Utama Kampung Surau Rusak Parah, Warga: Jangan Sampai Ada Korban Jiwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fraksi PKB Ummat DPRD Padang: Selamat Hari Bhayangkara, Polri Harus Terus Hadir untuk Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Depan “dari” dan “daripada” yang Tidak Tepat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024