Padang, Scientia.id – Mengenalkan dunia bisnis ke anak sejak dini bukan berarti memaksa mereka jadi pengusaha cilik dalam semalam. Tapi lebih kepada membentuk pola pikir wirausaha, berani mencoba, tidak takut gagal, dan kreatif melihat peluang. Dalam keseharian, banyak sekali momen sederhana yang bisa dimanfaatkan orang tua untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan pada anak.
Tidak harus menunggu anak dewasa untuk mulai belajar bisnis. Bahkan dari aktivitas bermain atau membantu di rumah, anak bisa belajar prinsip-prinsip dasar kewirausahaan. Justru saat usia masih dini, anak-anak biasanya lebih terbuka untuk mencoba hal baru dan punya rasa ingin tahu yang tinggi—modal awal yang bagus untuk jadi pengusaha.
Dikutip dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, anak-anak bisa dilatih jiwa wirausahanya melalui kegiatan bermain jual beli sederhana, seperti membuka lapak kecil di rumah saat akhir pekan. Aktivitas ini bisa melatih kemampuan komunikasi, berhitung, dan mengenal nilai uang. Selain itu, anak juga bisa belajar tentang pentingnya kerja keras dan tanggung jawab.
Sementara itu, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), penting untuk tidak hanya menekankan keuntungan atau hasil materi. Orang tua sebaiknya fokus pada proses belajar, misalnya dengan memberikan tantangan ringan seperti membuat produk dari barang bekas lalu menjualnya kepada teman atau keluarga. Dengan begitu, anak akan terbiasa berpikir kreatif dan solutif.
Baca Juga: Jalan Lurus Pengusaha dan Politisi H. Moh. Saleh Asnawi
World Economic Forum dalam laporannya juga menyebut bahwa kemampuan beradaptasi, inovasi, dan berpikir kritis akan menjadi keterampilan utama di masa depan. Maka, membiasakan anak berpikir layaknya pengusaha sejak kecil akan sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan zaman nanti. (*)