Padang, Scientia.id – Mengelola keuangan bukan cuma urusan orang dewasa. Justru sejak kecil, anak-anak sudah bisa diajak belajar tentang uang dan cara mengaturnya. Memperkenalkan konsep keuangan sejak dini bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang bijak dalam membelanjakan, menabung, dan memahami nilai dari setiap rupiah yang mereka miliki. Apalagi, kebiasaan finansial yang baik biasanya terbentuk dari pengalaman masa kecil.
Banyak orang tua yang ragu kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak tentang uang. Padahal, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), anak usia 5 tahun sudah bisa dikenalkan pada konsep dasar keuangan seperti menabung, berbagi, dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Caranya juga tidak harus serius—cukup lewat permainan atau cerita sehari-hari.
Salah satu cara paling sederhana adalah memberikan uang saku mingguan dan membebaskan anak mengatur sendiri penggunaannya. Dikutip dari Bank Indonesia, dengan uang saku yang terbatas, anak bisa belajar mengambil keputusan: apakah uangnya akan langsung dibelanjakan, ditabung untuk membeli mainan impian, atau disisihkan sebagian untuk membantu sesama. Ini sekaligus bisa melatih tanggung jawab dan kesabaran.
Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), penting juga untuk melibatkan anak dalam aktivitas belanja keluarga. Ajak mereka ikut membuat daftar belanja, membandingkan harga barang, dan menghitung kembalian. Dengan begitu, anak akan memahami bahwa uang tidak datang begitu saja, tapi hasil dari usaha dan kerja keras orang tua.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Usai Libur Lebaran agar Dompet Tetap Aman
Anak juga bisa diperkenalkan dengan konsep “celengan tiga kompartemen”—satu untuk menabung, satu untuk belanja, dan satu lagi untuk berbagi. Konsep ini direkomendasikan oleh OECD sebagai metode pengenalan literasi keuangan anak yang efektif dan menyenangkan. (cgt)