Selasa, 02/12/25 | 01:00 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 09/5/21 | 07:00 WIB

Malang

Aku terpaut di sini
Dijebak gelisah keramaian
Aku berlari menyongsong angin
Harapkan hembusan segar di tepi sunyi

Entah apa yang kupuja
Tetap bertahan nikmati tarian badai salju
Hingga kerlip bintang pun tak sedikit tampak cahaya
Menerka-nerka indahnya senja

Aku bertanya pada gelombang surut pulang
Tentang hempasan kuat tak bisa menerjang
Arusnya berlari membentuk tepian
Mengisi pori-pori kegersangan

Hatiku yang malang
Tak pernah kenyang
Ditipu bayang-bayang

BACAJUGA

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB
Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 18/5/25 | 08:43 WIB

Padang, Maret 2021

 

Waktu Abadi

Kau begitu dekat
Hingga tak terbatas oleh hambatan
Engkau iyakan, tak ada halangan
Tuhan, takdir-Mu, Engkau wujudkan

Teman itu telah pergi
Ia susunkan jemari memeluk ulu hati
Menjemput tawa di pangkuan Ilahi
Mengejar bahagia dalam waktu abadi

Di sini kami menanti
Ketetapan waktu yang telah berdiri
Melihat arah untuk berhenti
Menunggu pasti untuk kembali

Pariaman, Maret 2021

 

Genap

Kau berlari di sudut malam
Hilir mudik mencari kepastian
Kau lihat asa untuk dapatkan impian
Agar malam dapat terpejam

Kau nyalangkan mata sembunyi kesedihan
Mencoba tegar dari desakan jeritan
Kau telan hingga hilang tak berbekas
Hilang lenyap dalam hirupan napas

Tiba lagi genap menghantui
Tak cukup sekali, kembali datang menghampiri
Saat itu kau hancurkan kehormatan
menjajakan diri di setiap pemberhentian

Padang, Maret 2021

 

Semu

Apa itu rasa
Sampai aku tidak bisa menerka
Iya atau tidak, semuanya
Begitu fatamorgana

Tarian itu nyata di mata
Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.
Tangannya melambai memanggil harapan
Datanglah padaku, ujarnya

Cepat kaki ini melangkah
Tanpa basa-basi mengejar harapan
Hingga hilang kesadaran dan terhenti
Tidak seperti kenyataan

Hanya sorak dedaunan menggema
Dia bukan untukmu
Tidak juga menginginkanmu

Tenanglah rasa yang semu

Padang, Januari 2021

 

Biodata Penulis:

Yogi Resya Pratama lahir di Kota Pariaman. Jurnalis dan alumni SMA Negeri 3 Pariaman ini tengah merampungkan studi di Jurusan Bimbingan dan Konseling, IAIN Batusangkar.

Tags: #Yogi Resya Pratama
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Surya Hafizh dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Berita Sesudah

PLTU Teluk Sepang: Cendera Mata Kezaliman Penguasa

Berita Terkait

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Minggu, 30/11/25 | 15:51 WIB

Sumber: Meta AI Sehangat Kepulan Kopi Oleh Wulan Darma Putri Dalam getaran cinta Kau mengukir hati yang luka Memberiku segala...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 16/11/25 | 19:38 WIB

Menebak Pikiran Amir Oleh: Afny Dwi Sahira Sendu mata Amir rindu Buya Mengingat Buya semasa hidup Peninggalan Buya memenuhi memori...

Puisi-puisi Delivia Nazwa Syafiariza

Puisi-puisi Delivia Nazwa Syafiariza

Minggu, 02/11/25 | 18:34 WIB

Sumber: Meta AI Penjara Air Oleh: Delivia Nazwa Syafiariza Air pernah jadi kebebasan Sirip pernah menari tanpa batas Lalu datang...

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Senin, 20/10/25 | 00:12 WIB

Etalase Oleh: Maryatul Kuptiah Manusia-manusia berkaca Bertatap ramah, bersenda gurau Bercerita ucapan nenek dahulu Para orang tua mengulum senyum, bibir...

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Senin, 06/10/25 | 00:11 WIB

Sayap Oleh: Zahrah Ziqro Dari balik jendela kutatap awan biru terbentang Indah sekali seakan-akan memanggilku ke atas sana Kapan sayapku...

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Minggu, 28/9/25 | 15:35 WIB

Sumber: Meta AI Melepas Segala Kesempatan Oleh:Wulan Darma Putri Berpuluh kali mengikuti tes Berpuluh kali mencoba kesempatan Tapi di ujung...

Berita Sesudah
PLTU Teluk Sepang: Cendera Mata Kezaliman Penguasa

PLTU Teluk Sepang: Cendera Mata Kezaliman Penguasa

Discussion about this post

POPULER

  • Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]

    PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Donizar Desak Pemerintah Siapkan Layanan Medis Pasca Banjir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Water Front City Amblas 200 Meter di Pariaman Selatan, Tanpa Rambu dan Penerangan: Warga Terancam Nyawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prabowo Tinjau Lokasi Bencana di Sumbar Hari Ini, Pastikan Penanganan Berjalan Cepat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korban Jiwa Bencana Terus Bertambah, 132 Meninggal dan 118 Masih Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024