Minggu, 29/6/25 | 13:58 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Representasi Medusa dalam Drama Mask Girl (2023)

Minggu, 01/10/23 | 07:02 WIB

Oleh: Roma Kyo Kae Saniro
(Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

 

Drama Korea original Netflix Mask Girl (2023) menjadi buah bibir dengan adanya penayangan cuplikan-cuplikan filmnya yang muncul di platform lainnya, seperti Instagram. Penayangan cuplikan ini memberikan rasa penasaran kepada masyarakat untuk menonton drama tersebut. Mask Girl tayang pada 18 Agustus 2023. Drama ini mengisahkan seorang influencer dengan identitas rahasia yang selalu tampil secara daring dengan masker. Namun, ia tidak sengaja terlibat dalam sebuah kasus yang mengubah hidupnya.

BACAJUGA

Penggambaran Perempuan Muda dalam Serial Hello, My Twenties! Season 1

The Day Before the Wedding (2023): Simbol Integral Kemerdekaan Perempuan

Minggu, 19/11/23 | 07:35 WIB
Penggambaran Perempuan Muda dalam Serial Hello, My Twenties! Season 1

Perempuan dan Kisah Tak Sampai pada “Gadis Kretek”

Minggu, 12/11/23 | 07:40 WIB

Drama ini mengangkat isu diskriminasi berdasarkan penampilan dengan sentuhan elemen thriller. Hal ini menjadikan drama ini sebagai tontonan yang sangat menarik Kim Mo Mi, tokoh perempuan utama digambarkan sebagai seorang pekerja kantoran yang pemalu dan selalu merasa minder. Sejak kecil, Kim Mo Mi bercita-cita menjadi selebriti terkenal. Untuk mencapai impian tersebut, ia memutuskan untuk menjadi seorang idi platform siaran daring, tetapi menggunakan masker untuk merahasiakan identitasnya. Keputusannya ini membuatnya menjadi populer di dunia maya. Di satu sisi, Kim Mo Mi adalah seorang pekerja kantoran yang memiliki kehidupan pribadi dan profesional. Di sisi lain, Kim Mo Mi adalah seorang influencer daring yang populer dengan identitas rahasia. Ini menggambarkan tekanan dan tantangan yang mungkin dihadapi perempuan yang berusaha menjaga keseimbangan antara kehidupan nyata dan kehidupan maya di dunia media sosial.

Namun, ketika identitas asli Kim Mo Mi terbongkar oleh Joo Oh Nam, rekan kerjanya yang juga memiliki perasaan untuknya, keduanya terlibat dalam insiden tak terduga yang mengubah jalan cerita. Joo Oh Nam mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Kim Mo Mi. Pada awalnya, Kim Mo Mi menyukai lelaki sekantornya yang ternyata memiliki hubungan dengan perempuan cantik dan dianggap sebagai perempuan yang mencari perhatian. Drama ini menyajikan representasi perempuan menjadi sebuah objek yang memiliki standar untuk kecantikannya. Tentunya, hal ini memberikan diskriminasi bagi perempuan yang tidak sesuai dengan standar kecantikan tersebut.

Hal ini pun digambarkan oleh tokoh Mask Girl yang harus menutupi dirinya menggunakan masker karena wajahnya yang tidak memenuhi standar kecantikan walaupun ia memiliki bakat yang luar biasa. Serial ini mengilustrasikan bagaimana penilaian orang terhadap penampilan seseorang dapat memengaruhi hidup mereka dan bagaimana individu mungkin merasa perlu untuk menyembunyikan aspek-aspek tertentu dari diri mereka karena ketakutan akan diskriminasi atau ejekan.

Standar kecantikan ini akhirnya menjadi permasalahan karena tokoh utama, Kim Mo Mi yang harus menerima pil pahit bahwa lelaki yang ia sukai tidak menyukai dirinya dan lebih memilih perempuan yang cantik. Ia pun merasa frustrasi dan akhirnya secara tanpa tidak sadar melakukan pertunjukkan membuka baju ketika melakukan siaran langsung yang pada akhirnya para pengikutnya, khususnya lelaki membicarakannya. Secara tidak langsung, hal tersebut merepresentasikan diskriminasi kepada perempuan yang selalu diobjektivikasi secara seksual. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Beauvoir (1956) bahwa perempuan harus menerima diskriminasi kepada dirinya dan tubuhnya.

Pada akhirnya, tokoh perempuan digambarkan harus membunuh untuk keluar dari berbagai pelecehan seksual yang diterimanya karena adanya diskriminasi dan pelecehan seksual yang harus dihadapi oleh perempuan. Hal ini menjadikan tokoh Kim Mo Mi harus menjadi buronan karena kasus pembunuhan yang ia lakukan kepada lelaki yang ingin memperkosanya.

Tidak hanya itu, perempuan pun harus menerima ā€œkutukanā€ atau pelabelan yang diberikan kepadanya. Hal ini digambarkan oleh anak Kim Mo Mi. Anaknya dikucilkan oleh masyarakat karena ibunya yang dianggap sebagai monster dan pada akhirnya banyak masyarakat yang digambarkan membenci anak tersebut karena diduga bahwa anak tersebut memiliki sifat monster seperti ibunya.

Kim Mo Mi dapat dikatakan sebagai representasi Medusa dalam drama ini. Medusa adalah tokoh mitologi Yunani yang sering digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang kemudian dikutuk menjadi monster dengan rambut ular dan kemampuan untuk mengubah siapa pun yang memandang matanya menjadi batu. Dalam beberapa cerita atau karya seni, tema perempuan yang berubah menjadi jahat atau Medusa dapat mencerminkan perubahan karakter atau kepribadian yang dramatis atau perasaan marah atau dendam yang mendalam. Ini adalah elemen yang sering digunakan dalam literatur dan seni untuk mengeksplorasi konflik internal, pertumbuhan karakter, atau pembalasan dendam.

Sama seperti Medusa, tokoh Kim Mo Mi memberikan pandangan kepada masyarakat bahwa perempuan dan berbagai diskriminasi dan pelecehan yang ia terima menjadikan perempuan harus berani bertindak untuk mempertahankan dirinya pada situasi kritis. Namun, pertahanan diri tersebut pada akhirnya harus merengut nyawa seseorang sehingga perempuan harus disalahkan dalam hal ini. Tidak hanya itu, Kim Mo Mi pun memiliki sifat Medusa yang akhirnya berani untuk membalaskan dendamnya karena dirinya yang dijadikan objek seksual lelaki. Tidak hanya itu, tokoh Kim Mo Mi pun mampu untuk melawan berbagai diskriminasi kepada dirinya walaupun harus dengan tindakan membunuh.

Penggambaran perempuan sebagai karakter jahat atau Medusa tidak selalu mencerminkan pandangan yang adil atau seimbang tentang perempuan. Kebijaksanaan adalah untuk memahami bahwa karakter perempuan, seperti karakter laki-laki, dapat memiliki berbagai motivasi, konflik, dan perkembangan yang mendalam dalam cerita. Tentunya, perubahan karakter perempuan dan representasi perempuan yang Medusa dapat digali lebih mendalam dan komprehensif bahwa adanya akar diskriminasi dan pelecehan lainnya yang membuat perempuan selalu menjadi subordinat dalam konsep gender.

Tags: #Roma Kyo Kae Saniro
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Menjelajah Sungai Ledok Sambi

Berita Sesudah

Petualangan Sherina 2: Nostalgia Generasi 90-an

Berita Terkait

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Ɖmile Durkheim menempati...

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Minggu, 15/6/25 | 10:52 WIB

Oleh: Mita Handayani (Mahasiswa Magister Linguistik FIB Universitas Andalas)   Cassirer (dalam Lenk, 2020) mengatakan bahwa manusia adalah animal symbolicum,...

Metafora ā€œParadiseā€ dalam Wacana Pariwisata

Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

Minggu, 15/6/25 | 09:39 WIB

Oleh: Arina Isti’anah (Dosen Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharma) Baru-baru ini kita disadarkan oleh fenomena kerusakan alam Raja Ampat yang...

Berita Sesudah
Petualangan Sherina 2: Nostalgia Generasi 90-an

Petualangan Sherina 2: Nostalgia Generasi 90-an

Discussion about this post

POPULER

  • Jadwal proses pelaksanaan Musda DPD Golkar Sumbar. [foto : ist]

    Jadwal Tahapan Musda DPD Golkar Sumbar Telah Dirilis, Ini Rinciannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Resmi Daftar Jadi Bakal Calon Ketua DPD Golkar Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT SAK Gerak Cepat Bantu Perbaiki Jembatan Rusak di Nagari Payubarangan Timpeh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terpilih, Sugiono Pimpin IPSI Dharmasraya 2025-2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jembatan Penghubung Nagari Panyubarangan dan Kecamatan Timpeh Rusak, Hambat Aktivitas Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024