Senin, 16/6/25 | 23:46 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Petualangan Sherina 2: Nostalgia Generasi 90-an

Minggu, 01/10/23 | 07:28 WIB

Oleh: Rizky Amelya Furqan
(Dosen Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

 

Betapa Bahagianya denganmu Lagi Bertualang Kembali
(Petualangan Sherina, 2023)

BACAJUGA

Memori Kolektif Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Memori Kolektif Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Minggu, 06/10/24 | 06:53 WIB
“Pendokumentasian” dan Cultural Tourism

“Pendokumentasian” dan Cultural Tourism

Minggu, 18/8/24 | 10:49 WIB

Akhir bulan September jagat perfilman Indonesia sedang hangat dibicarakan terkait dengan Film Petualangan Sherina 2. Film ini sudah ditayangkan pada tanggal 28 September 2023 di seluruh bioskop di Indonesia. Penayangannya merupakan sekuel dari film Petualangan Sherina yang ditayangkan pada tahun 2000. Film ini menarik perhatian generasi 90-an karena pada dasarnya merupakan film yang sangat familiar untuk generasi 90-an.

Sherina M. Darmawan yang diperankan oleh Sherina Munaf dan Saddam yang diperankan oleh Derby Romero dari dulu sampai saat ini ternyata masih melekat di hati penonton. Hal ini terlihat di CGV Padang pada tanggal 28 September kemarin banyak orang dewasa yang ikut menonton dan membawa anak mereka. Mungkin saja hal ini dilakukan oleh para orang tua muda untuk mengingat teman masa kecil mereka dan sekaligus mengenalkan pada anaknya.

Film Petualangan Sherina 2 ternyata sudah mulai dibicarakan semenjak tahun 2018. Hal ini bermula dari pembicaraan produser, Mira Lesmana yang ingin memproduksi kembali film ini dan menyampaikan niatnya pada Sherina Munaf. Namun, Sherina menyarankan kenapa tidak dibuatkan sekuelnya saja. Akhirnya, terwujudlah film berdurasi 114 menit ini. Petualangan Sherina ditulis Jujur Prananto dan Riri Riza yang sekaligus sutradara film Petualangan Sherina 1 dan 2. Sementara itu, Jujur Prananto mengawali karier sebagai penulis cerpen dan beberapa kali dinobatkan sebagai penulis cerpen terbaik kompas. Ia mulai dikenal pada saat menulis skenario film Ada Apa dengan Cinta pada tahun 2002 dan meraih anugerah Skenario Terpuji oleh Festival Film Bandung pada tahun 2002. Tidak hanya itu Jujur Prananto juga sudah banyak menghasilkan skenario untuk film-film sukses di Indonesia, di antaranya Cintapuccino (2007), Haji Backpacker (2014), Sule, Ay Need You (2012), dan lain-lain.

Film yang pada awalnya berjudul Petualangan Elmo dan Vera ini berganti judul menjadi film Petualangan Sherina karena dipengaruhi oleh nama besar Sherina sebagai penyanyi cilik pada saat itu. Untuk menarik perhatian masyarakat, proses branding tersebut berhasil. Hal lain disebabkan oleh cerita yang ditonjolkan pada film Petualangan Sherina yang dekat dengan kehidupan anak-anak pada zaman itu. Anak-anak bertengkar dengan temannya, lalu mereka menjadi dekat dan melakukan perjalanan bersama ke Observatium Bosscha dan kemudian bertemu dengan orang jahat yang memakai mobil jeep. Mobil jeep memang terkenal di kalangan anak kecil pada masa itu sebagai mobil penjahat. Kemudian, di setiap kesempatan Sherina dan Saddam selalu bernyanyi dan berjoget sehingga lagu “dia pikir, dia yang paling hebat, merasa paling kuat” atau lagu “betapa bahagianya, punya banyak teman, oh senangnya”. Lirik tersebut menjadi popular dan menjadi lagu yang selalu dinyanyikan anak-anak pada masa itu.

Anggapan bahwa film ini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat, terutama bagi anak-anak pada saat itu terbukti dengan antusisme penonton film Petualangan Sherina 2. Pada hari pertama penayangan Petualangan Sherina 2 sudah tembus 256.286 penonton dan menjadi Indonesia’s Biggest Opening number 2023. Bahkan produsen tas Torch.id juga sudah berkolaborasi dengan film Petualangan Sherina 2 dengan membuat tas Petualangan Sherina yang digunakan oleh Sherina untuk ke Kalimantan dan sekarang sudah masuk Pre-Order yang ketiga. Tidak hanya tas itu, tetapi juga tas Canopus, Cappela, dan Vega yang merupakan 3 bintang paling terang dan disebutkan dalam film Petualangan Sherina 1. Bintang-bintang tersebut dinyanyikan oleh Sherina dan Saddam dalam film ke-2 dengan judul lagu Mengenang Bintang.

Jika Petualangan Sherina 1 dikaitkan dengan kehidupan anak kecil pada angkatan 90-an, Petualangan Sherina 2 dikaitkan dengan pekerjaan yang memang related dengan kehidupan generasi 90-an yang saat ini berusia 25 tahun ke atas. Beberapa hal yang terkait dengan generasi 90-an yang saat ini sudah mulai memasuki usia dewasa dan disinggung dalam film. Pertama terkait dengan pekerjaan. Sherina yang menjadi seorang jurnalis dan awalnya ditugaskan ke Swiss, tetapi tiba-tiba dipindahtugaskan ke Kalimantan untuk meliput orang utan Kalimantan. Hal ini biasa terjadi dalam dunia kerja. Banyak hal yang tiba-tiba tidak sesuai dengan keinginan dan rencana yang sudah ditetapkan, mau tidak mau juga harus dilakukan. Jika tidak mau mengerjakan, berarti resign. Hal ini juga yang disebutkan Sherina dalam dialog kepada ibunya. Kedua, terkait dengan pertemuan Sherina dengan Saddam. Hal yang ditanyakan Sherina kepada Saddam adalah terkait apakah dia sudah menikah atau belum. Hal ini juga sangat berkaitan dengan kehidupan generasi 90-an saat ini. Ketika bertemu teman lama atau orang sekitar maka ini adalah pertanyaan yang selalu diajukan kepada mereka setelah menanyakan kabar.

Selain hal di atas hal yang membuat generasi 90-an kembali mengenang masa lalu adalah lirik lagu yang dulu selalu dinyanyikan sekarang liriknya diubah sehingga membuat mereka mengenang kembali lirik yang sebelumnya. Seperti lirik pada lagu Nostalgia Bersama yang merupakan jawaban dari lagu Anak Mami yang dinyanyikan Sherina pada Petualangan Sherina 1.  Kemudian, lirik pada lagu Persahabatan yang dulu mereka nyanyikan dilanjutkan pada lagu Hari Kita Berdua. Salah satu lirik yang paling berkesan dari lagu ini adalah “Betapa bahagianya, punya banyak teman oh indahnya,” tetapi sekarang berganti menjadi “Betapa bahagianya, bersama berdua, betapa senangnya, betapa bahagianya denganmu lagi bertualang kembali.”

Keseruan Petualangan Sherina 2 juga dicurahkan penonton melalui sosial media. Salah satunya di Twitter atau sekarang dikenal dengan X. Salah satu akun yang menyuarakan tentang komentar terkait film ini adalah akun Habis Nonton Film, yang memiliki 351.878. pengikut. Akun tersebut menuliskan komentar seperti berikut,

“Petualangan Sherina 2 sukses ngasih pengalaman sinema yang magis. Gak sebatas nostalgia, tapi karakternta yang sudah ‘tumbuh’ dan makin kompleks, bikin perasaan menontonnya jadi relate dan hangat. Momen musikalnya bikin emosinya berlipat ganda. Bagus banget!”

Dengan demikian keseluruhan film ini membawa penonton pada ruang yang dulu ada dengan suasana yang berbeda. Film yang membawa penonton kembali pada momen 23 tahun lalu ini kembali berkesan di hati penonton. Jika mungkin 20 tahun lagi akan ada film Petualangan Sherina 3 mungkin genarasi 90-an akan kembali berbondong-bondong untuk menonton karena mereka menganggap film ini bagian dari diri mereka. Ketika bertemu dengan Sherina dan Saddam, mereka seperti kembali bertemu dengan teman lama yang dirindukan.

Tags: #Rizky Amelya Furqan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Representasi Medusa dalam Drama Mask Girl (2023)

Berita Sesudah

Cerpen “Senja di Mata Mona” Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya oleh M. Adioska, M.Pd.

Berita Terkait

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Minggu, 15/6/25 | 10:52 WIB

Oleh: Mita Handayani (Mahasiswa Magister Linguistik FIB Universitas Andalas)   Cassirer (dalam Lenk, 2020) mengatakan bahwa manusia adalah animal symbolicum,...

Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

Minggu, 15/6/25 | 09:39 WIB

Oleh: Arina Isti’anah (Dosen Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharma) Baru-baru ini kita disadarkan oleh fenomena kerusakan alam Raja Ampat yang...

Beban Tidak Kasat Mata Anak Perempuan Pertama

Beban Tidak Kasat Mata Anak Perempuan Pertama

Minggu, 08/6/25 | 08:17 WIB

Ilustrasi: Meta AI Oleh: Ratu Julia Putri (Mahasiswa MKWK Bahasa Indonesia 32 & Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Andalas)   “Kamu...

Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

Minggu, 01/6/25 | 11:46 WIB

Oleh: Ghina Rufa’uda (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia dan Bergiat di Labor Penulisan Kreatif FIB Universitas Andalas)   Rekeningku hanya tempat...

Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

Minggu, 01/6/25 | 11:18 WIB

Oleh: Sufrika Sari (Mahasiswi Prodi Sejarah dan Bergiat di Labor Penulisan Kreatif FIB Universitas Andalas) Kesalehan lahiriah bukanlah jaminan seseorang...

Literature Review Artikel “Power in the Discourse of West Sumatra Regional Regulation Number 7 of 2018 concerning Nagari”

Literature Review Artikel “Power in the Discourse of West Sumatra Regional Regulation Number 7 of 2018 concerning Nagari”

Minggu, 25/5/25 | 14:40 WIB

Oleh: Raisa Tanjia Ayesha Noori (Mahasiswa S2 Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Peraturan Daerah (Perda) sering kali dianggap sebagai...

Berita Sesudah
Cerpen “Senja di Mata Mona” Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya oleh M. Adioska, M.Pd.

Cerpen "Senja di Mata Mona" Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya oleh M. Adioska, M.Pd.

Discussion about this post

POPULER

  • Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Dharmasraya Diduga Cabuli Puluhan Santriwati

    Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Dharmasraya Diduga Cabuli Puluhan Santriwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Korupsi Dana COVID-19, Kantor BPBD Dharmasraya Digeledah Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puan Maharani Temui Diaspora Indonesia di San Francisco : Di Mana Pun Berada, Kita Tetap Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Koto Padang Dharmasraya Swadaya Perbaiki Jembatan Gantung yang Ambruk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Pagi atau Jajan Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024