Oleh: Riza Andesca Putra
(Dosen Departemen Pembangunan dan Bisnis Peternakan Unand dan Mahasiswa Program Doktor Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan UGM)
Manusia begitu tergantung untuk hidup berkelompok, baik pada kelompok kecil, formal, informal, sosial maupun bisnis. Mengingat kondisi bangsa kita yang multi etnik, multikultur dan kemajuan pembangunan yang belum merata, kelompok pada umumnya terdiri dari individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda. Dengan begitu sudah menjadi sebuah keniscayaan ada dinamika dalam kelompok.
Memiliki pengetahuan tentang dinamika kelompok bisa membantu kita membentuk kelompok yang efektif. Di dalam pemahaman tentang dinamika kelompok, terdapat salah satu komponen penyusunnya yaitu tentang nilai-nilai dalam kelompok. Milton Rokeach, seorang psikologi sosial mendefinisikan nilai-nilai (values) sebagai keyakinan seseorang atau sekelompok orang sebagai dasar untuk melakukan suatu kegiatan tertentu atau sebagai tujuan akhir dari tindakannya. Berdasarkan hal itu, kita dapat mengkategorikan nilai-nilai dalam kelompok menjadi dua, yaitu nilai-nilai individu dan nilai-nilai kolektif kelompok.
Nilai-nilai individu merupakan suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku yang diinginkan individu dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. Nilai-nilai inilah yang menjadi landasan berpikir seseorang dalam bersikap dan bertindak, termasuk di dalam kelompok. Nilai – nilai individu terbentuk dari berbagai macam faktor yang terdapat dalam diri dan lingkungannya. Beberapa diantaranya adalah terkait ekonomi, teman sebaya, peristiwa penting dalam hidup, agama, musik, orang tua, pengalaman, media, teknologi, dan pendidikan. Masing-masing faktor ini saling terkait satu sama lain dan terdapat faktor yang lebih dominan. Faktor yang lebih dominan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam pembentukan nilai-nilai seseorang. Masing-masing individu juga tidak sama faktor yang mempengaruhi pembentukan nilai-nilai dalam dirinya, sehingga tidak ada dua orang yang memiliki nilai-nilai yang sama persis.
Pemahaman terhadap nilai-nilai individu dalam kelompok penting dilakukan oleh manajemen, karena dengan mengabaikannya dapat beresiko terjadinya demotivasi dan penurunan kinerja kelompok. Pilihannya adalah bijak memanfaatkan kekhususan nilai-nilai tersebut dalam mengelola kelompok yang efektif.
Dengan pengetahuan akan nilai-nilai individu dalam kelompok, manajemen dapat objektif dan tepat dalam mengambil keputusan, di antaranya untuk : pertama, penetapan peran dan tugas, seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, akan tidak sama tugas dan beban kerja nya dengan yang lain yang memiliki motivasi rendah. Kedua, cara berinteraksi dan berkomunikasi perlu disesuaikan dengan karakter individu masing-masing anggota. Ketiga, kebijakan yang diambil dan penerapan norma-norma mesti sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang. Keempat, dasar untuk merubah perilaku anggota kelompok menjadi lebih baik.
Namun tidak semua nilai-nilai individu dalam kelompok dapat diakomodasi, mesti ada pemilahan yang sesuai dengan pencapaian tujuan kelompok. Nilai-nilai yang tidak sesuai dibuang, yang sesuai dikembangkan. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan nilai-nilai kolektif kelompok yang sumbernya memang dari nilai-nilai individu yang telah disesuaikan. Nilai-nilai kolektif kelompok ini menjadi prinsip-prinsip atau padangan-pandangan yang dipegang bersama oleh anggota-anggota kelompok. Nilai-nilai ini dapat membentuk norma dan tata cara perilaku anggota kelompok dalam berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam pencapaian tujuan bersama. Nilai-nilai ini dapat dibentuk dengan sengaja ataupun secara tidak sengaja melalui norma, kegiatan dan pembiasaan yang dilakukan dalam kelompok.
Nilai-nilai kolektif kelompok tersebut, antara lain : pertama, solidaritas. Nilai ini mengacu pada rasa persaudaraan atau kebersamaan yang kuat diantara anggota kelompok. Solidaritas dapat memotivasi anggota kelompok untuk saling membantu dalam situasi sulit dan mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama.
Kedua, tanggung jawab. Nilai ini menekankan pentingnya setiap anggota kelompok menyelesaikan tugas yang diamanahkan kepadanya dengan baik. Anggota kelompok harus memahami pentingnya kontribusi masing-masing dalam pencapaian tujuan bersama. Tidak peduli besar atau kecil, tinggi atau rendah kontribusi yang diberikan.
Ketiga, kerjasama. Nilai yang menekankan pentingnya bekerja sama dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama. Anggota kelompok mesti memahami bahwa tugas masing-masing tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
Keempat, disiplin. Nilai ini menekankan pentingnya ketaatan terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku dalam kelompok. Anggota kelompok harus disiplin dalam menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing serta menghormati hak dan kewajiban anggota yang lain.
Kelima, keadilan. Nilai ini menekankan pentingnya memberikan hak yang sama kepada setiap anggota kelompok. Kelompok harus memperlakukan setiap anggota dengan adil dan menghindari diskriminasi. Adil tidak berarti sama, namun adil adalah sesuai dengan proporsinya.
Keenam, kepercayaan. Nilai ini sangat penting dalam membentuk hubungan yang sehat dan harmonis antara anggota kelompok. Anggota kelompok harus memiliki rasa saling percaya satu sama lain, serta mempercayai kemampuan dan kompetensi masing-masing anggota. Kepercayaan akan lebih kokoh ketika adanya solidaritas, tanggung jawab, kerjasama, disiplin dan keadilan dalam kelompok.
Dengan memperhatikan dan mengembangkan nilai-nilai dalam kelompok tersebut, akan tercipta kelompok yang sehat dan harmonis. Individu-individu dalam kelompok akan merasa senang karena kebutuhan mereka terhadap kebermanfaatan kelompok terpenuhi. Dengan begini, eksistensi kelompok akan terus terjaga, kinerja akan baik dan keberlanjutan kelompok akan sustain.
*Artikel ini merupakan bagian kedua dari beberapa bagian lainnya tentang Sukses Mengelola Kelompok.
Discussion about this post