
Senantiasa Aku Tersesat di Matamu
Oleh: Salwa Ratri Wahyuni
bila siang memang panggung sandiwara
maka malam tercipta untuk merindui kamu
dermaga itu akan berjudul “andai”
dan aku akan menjadi nakhoda buta arah
lupa membaca kompas dan peta
supaya aku tersesat di matamu tiap waktu
nanti kapal ini akan karam
sebab aku senang diterpa badai
sebab aku gemar tenggelam
pada separuh dirimu
yang lebih dahsyat dari
kepakan kupu-kupu hutan amazon
bila pagi adalah teka-teki
maka siang adalah ruang antri
aku selalu menggelandang
dan berharap menemukan kamu
oh, j’antjoque!
betapa hidup adalah kumpulan absurditas.
Padang, 24 November 2024
Bilik itu Milikmu
Oleh: Salwa Ratri Wahyuni
bahkan di bilik paling rahasia sekali pun
kau masih saja mengganggu mimpiku
berkeliaran di kepalaku
secepat maghrib ke isya
sederas hujan bulan november
sekencang angin bulan desember
dan kepalaku ini
bisa menjelma kantor pos,
pusat penitipan rindu,
bahkan stasiun paling sibuk,
lalu kau,
tentu penghuni setia satu-satunya, sayang.
Padang, 18 November 2024
Sebentar Saja
Oleh: Salwa Ratri Wahyuni
aku hendak bolos sebentar dan bersembunyi
di balik pundakmu,
di bilik rambutmu,
barangkali makan es krim matcha
atau berdebat soal primbon jawa
sambil merebahkan pelik di pangkuanmu
lalu mengecup keningmu malu-malu
maaf lancang,
tapi aku memang ingin sekali
menyita waktumu seumur hidup, sayang.
membacakan puisi-puisi jelek ini di hadapanmu
lalu merengkuh ragamu
yang berisi semesta beserta isinya selamanya
tapi langit, lihatlah.
dia sepertimu, tak tergapai.
18 November 2024
Terik Pertama Bulan Desember
Oleh: Salwa Ratri Wahyuni
demi kesiur angin malam minggu
bilamana kau mahir mengukur apresiasi
maka secara angkuh, kupastikan bahwa
akulah pemenangnya, sayang.
diam-diam namamu mengudara
di atas langit tiga dini hari
seorang pengejawantahan biru
melebihi perkara menunda kedipan mata
maka berdiri aku di bibir jendela
seraya merengkuh jantung keropos ini
kepalaku merangkai belasan puisi
meski berakhir sia-sia—terlalu kecil, terlalu sempit.
betapa aku menyimpan rapi nama seorang pengembara
lucu nan perkasa
rambut panjang paling lestari
tiada mirip rambutku
tipis dan berusia pendek
memang benar aku kutukan rembulan
memang benar kita tak beriringan,
wahai kau; baginda matahari
biarlah nanti kurayu Tuhan
sebentar saja, tolong jadikan gerhana.
Padang, 01 Desember 2024
Biodata Penulis:
Salwa Ratri Wahyuni lahir di Musim Panas Tahun 2005. Mahasiswa Universitas Andalas ini penyuka jeruk dan memiliki kucing bernama Memeng. Penulis dapat disapa melalui instagram @waa.tashi