Padang, Scientia.id – Setelah bertahun-tahun menjadi keluhan masyarakat dan viral di media sosial karena kerusakan parahnya, akhirnya jalan penghubung Payakumbuh-Sitangkai yang dikenal dengan sebutan “Jalan Seribu Lubang” mulai diperbaiki. Kabar ini disambut antusias oleh warga Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Informasi dimulainya perbaikan tersebut dibagikan melalui akun Facebook @Thamrin Clebeland pada Sabtu (17/5), yang menyertakan video proses pengecoran awal jalan. Dalam unggahan itu, masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah serta jajaran Pemprov Sumatera Barat atas respon cepat terhadap respirasi warga.
“Terima kasih Buya Mahyeldi, terima kasih Pemprov Sumatera Barat. Setelah bertahun-tahun dikeluhkan masyarakat dan sempat viral di media sosial karena kerusakannya yang parah, jalan penghubung antara Lintau dan Kota Payakumbuh akhirnya diperbaiki,” tulis akun tersebut.
Jalan ini selama bertahun-tahun menjadi perhatian karena kondisi aspal yang dipenuhi lubang, rawan kecelakaan, dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Banyak warganet menjuluki sebagai “Jalan Seribu Lubang”.
Namun kini, harapan baru muncul seiring dimulainya perbaikan. Pengerjaan dimulai dari sisi Payakumbuh menuju Lintau, yang juga merupakan rute utama menuju kawasan wisata alam.
“Masyarakat menyambut dengan sukacita, karena ini bukan cuma tentang infrastruktur, tapi juga membuka akses ekonomi, pendidikan dan pariwisata yang lebih baik,” ujar seorang warga dalam vidio yang diunggah.
Proyek ini merupakan bagian dari program prioritas infrastruktur Pemprov Sumatera Barat tahun 2025 yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma Munaf, menyampaikan bahwa ruas jalan Payakumbuh-Sitangkai (P.044) memang mengalami kerusakan berat, khususnya di wilayah kecamatan Lareh Sago Halaban dan Nagari Labuh Gunung.
“Kerusakan berupa lubang-lubang besar dan genangan air yang membahayakan pengguna jalan,” terang Era Sukma.
Ia menjelaskan, Pemprov Sumatera Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,3 miliar dari APBD provinsi tahun 2025 untuk perbaikan luas jalan sepanjang 1,3 km dengan metode konstruksi rigid pavement (cor beton). Proyek ini ditargetkan selesai pada September 2025.
“Perbaikan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Sumatera Barat Dalam membangun infrastruktur yang andal, memperkuat aksesibilitas, memperlancar arus transportasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar,” tutup Era Sukma.
Baca Juga: Masyarakat Nagari Durian Tinggi Minta Perbaikan Jalan Provinsi, Ini Kata Supardi
Warga berharap proyek ini berjalan maksimal hingga tuntas, dan tak lagi menyisakan lubang-lubang yang membahayakan. Jalan yang mulus dan aman kini menjadi harapan besar masyarakat setempat. (Adpsb)