Padang, Scientia.id – Keresahan melanda pedagang di Pasar Bandar Buat, Kota Padang setelah ditemukannya uang palsu pecahan Rp100ribu yang beredar di tengah transaksi jual beli. Insiden ini terungkap saat Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, melakukan inspeksi mendadak dalam rangka Safari Ramadan, Kamis (13/3).
Seorang pedagang kentang dan sayur menjadi yang pertama menyadari kejanggalan pada uang yang diterimanya dari pembeli. Tanpa ragu, iya langsung melaporkan temuannya kepada Wagub Sumbar yang saat itu Tengah berdialog dengan para pedagang.
“Saya baru sadar setelah memperhatikan Lebih detail. Uangnya terasa berbeda dan setelah diterawang, ternyata palsu,” ujar pedagang tersebut ya enggan disebutkan namanya.
Menunjukkan kepedulian, Vasko segera bertindak dengan mengganti uang tersebut agar pedagang tidak mengalami kerugian. Ia juga memastikan kasus ini akan segera diserahkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.
“Kami tidak ingin pedagang kecil menjadi korban. Kami akan koordinasikan dengan kepolisian dan Bank Indonesia agar prosesnya tidak meluas,” tegas Vasko.
Selain menemukan peredaran uang palsu, sidak Wagub Sumbar juga bertujuan untuk memantau harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional, termasuk Pasar Pabukoan dan Sembako. Harga masih terpantau stabil, meskipun aktivitas ekonomi semakin meningkat menjelang lebaran.
Kepala Dinas Perdagangan Sumbar, Novrial menegaskan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan guna mencegah peredaran uang palsu yang bisa merugikan pedagang.
“Kami akan meningkatkan koordinasi dengan aparat pemerintah pedagang yang lebih waspada pada saat menerima uang,” jelas Novrial.
Masyarakat pun diimbau untuk lebih teliti dalam bertransaksi, termasuk menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) untuk memastikan keaslian uang rupiah.
Baca Juga: Wagub Sumbar Berikan Bantuan Bedah Rumah dan Uang Tunai di Pasaman Barat
Sementara itu, para pedagang berharap kasus ini bisa segera ditangani agar mereka dapat berjualan dengan tenang.
“Kami ingin ada tindakan nyata. kalau ini telah terjadi, pedagang kecil seperti kami yang paling dirugikan,” ujar Ema, pedagang sembako di pasar tersebut. (Aspsb)