Sabtu, 01/11/25 | 23:07 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 30/1/22 | 07:41 WIB

Damai dalam Bayang-Bayang

Kau tamparkan senyuman kehidupan
Menyentuh ruang sempit hampir mati
Menyapa rasa yang lupa pada siapa harus diberikan
Hingga hambarnya pertemuan menciptakan keasingan

Kau tenang, aku meradang
Kau membawa cerita yang tak sempat kutuliskan
Yang sajaknya rapuh dibakar arti kedamaian
Damai dalam bayang – bayang

Sarolangun, Desember 2021

 

BACAJUGA

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB
Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 18/5/25 | 08:43 WIB

Jatuh

Di sudut ruangan bercat putih
Dihiasi pemandangan ramai kehidupan
Terdengar jeritan gelisah yang samar-samar
Yang mengurung harapan di terbangkan angin

Kala itu kau tak peduli siapa pun yang memanggil
Hingga kau jatuhkan permintaan kehadiran darinya
Tapi sayang kau juga dijatuhkannya
Jatuh ke dalam belutan dingin hangatnya keinginan

Saat itu juga kau kabarkan pada seluruh penjuru
Betapa beruntungya dirimu yang tak pernah puas
Mendapati keinginan yang harus kau paksakan
Hingga matamu tak mampu lagi terpejam
Menatap sangarnya perjalanan di akhir pertemuan

Sarolangun, Desember 2021

 

Sajak-sajak yang Meringkas Penampakan

Sajak-sajak mulai meringkas penampakan
Meretorika tiupan angin nan gelisah
Melambung tinggi mengangkat puing kesedihan
Menatap diri yang hanyut perlahan

Sajak-sajak mulai meringkas penampakan
Melihat mentari tak lagi tampak beringas
Lenyap lemah ditelan awan hitam
Cahayanya nyinyir meneriakkan nyanyian ingin pulang
Menjemput asa yang tak terucapkan

Sajak-sajak itu hanya bualan penikmatnya
Ceritanya panjang tanpa ujung

Sarolangun, Desember 2021

 

Mentari dan Rayuan

Mentari tak henti-henti memikirkan rayuan bulan
yang memintanya untuk terbenam
Meskipun dirinya menolak cahaya
rembulan menyinari bumi kekasihnya

Ia meminta pada senja
menampakkan sinar merah di akhir pertemuan
Sebagai pertanda ia harus berpisah
meninggalkan kenangan

Ia terus mengingat
potongan episode yang sudah berlalu
Menjajaki butiran cerita yang dirampas kerinduan

Mentari kini telah sendiri
Ia terus berharap cahaya bulan tak pernah berganti
Ia merayu diri saat menyendiri

Pariaman, Januari 2022

 

Biodata Penulis:

Yogi Resya Pratama merupakan mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling di IAIN Batusangkar. Selain menulis puisi, ia juga menulis artikel dan berita yang merupakan bagian dari pekerjaannya sebagai seorang jurnalis. Ia berasal dari Kota Pariaman  serta pernah aktif di KNPI Kota Pariaman dan Ikatan Mahasiswa Padang Pariaman (IMAPAR).

Tags: #Yogi Resya Pratama
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Gaya Komunikasi Kaum Milenial Cermin Ideologi Budaya

Berita Sesudah

Di Atas Nama Pertemanan

Berita Terkait

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Senin, 20/10/25 | 00:12 WIB

Etalase Oleh: Maryatul Kuptiah Manusia-manusia berkaca Bertatap ramah, bersenda gurau Bercerita ucapan nenek dahulu Para orang tua mengulum senyum, bibir...

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Senin, 06/10/25 | 00:11 WIB

Sayap Oleh: Zahrah Ziqro Dari balik jendela kutatap awan biru terbentang Indah sekali seakan-akan memanggilku ke atas sana Kapan sayapku...

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Minggu, 28/9/25 | 15:35 WIB

Sumber: Meta AI Melepas Segala Kesempatan Oleh:Wulan Darma Putri Berpuluh kali mengikuti tes Berpuluh kali mencoba kesempatan Tapi di ujung...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 14/9/25 | 17:02 WIB

Hidup Lebih Lama, Pak Oleh: Afny Dwi Sahira Sekalipun tulang mu tak lagi sekuat pohon jati Atau barangkali senduh cemas...

Puisi-puisi Adli Maul

Puisi-puisi Adli Maul

Minggu, 07/9/25 | 11:08 WIB

  Memori di Siteba Oleh: Adli Maul Sungguh indah rasanya mengingat kembali Perjalanan yang telah kita lalui Bukan sebagai teman,...

Puisi-puisi M. Subarkah

Puisi-puisi M. Subarkah

Minggu, 17/8/25 | 16:52 WIB

Ilustrasi:Meta AI Suara dari Sajadah Ayah Oleh: M. Subarkah Di atas sajadah usang itu, ayah duduk seperti gunung yang berzikir....

Berita Sesudah
Belajar Menata Masa Depan dari Rak Sepatu

Di Atas Nama Pertemanan

Discussion about this post

POPULER

  • Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

    Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMKG: Suhu Panas di Pariaman Capai 33,5 Derajat dan Minim Potensi Hujan Hingga Awal November

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata ‘cuma’, ‘hanya’ , dan ‘saja’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024