Cerpen: Reno Wulan Sari “Satu Vanilla Latte hangat.” Barista itu menatap Kalis dengan kepala yang sedikit dimiringkan, seolah ingin meyakinkan,...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Reno Wulan Sari Setelah hari kematian Kenya, tepatnya setelah 10 hari sejak pemakamannya, semua berkumpul di rumah yang mungil itu,...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Nola Pritanova Sore ini, sambil menatap hujan, aku menyesap teh hangat yang telah tersisa setengahnya. Pikiranku berkecamuk. Teringat perkataan Natta...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Nayla Annakamiko Dear Myself … All failures and disappointments will make you stronger. Therefore, don’t be afraid. Pikiran...
Baca SelanjutnyaDetails“Pertemuan ini bukan sekedar kebetulan, Al. Aku tidak yakin kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat. Karena itu, jika kamu...
Baca SelanjutnyaDetailsCerpen: Mansyur S. Terlalu jauh Dia larut dalam kenyataan yang sudah waktunya untuk beralih. Dia melakukan pengembaraan dengan selembar...
Baca SelanjutnyaDetailsAku membuka bungkusan itu. Tidak butuh waktu lama, aku segera mengetahuinya. Dua buah novel. Rupanya adikku ini benar-benar mengenalku. Tentu...
Baca SelanjutnyaDetailsKarena keras kepala, berakhirlah aku tidur di rumah sakit ketika itu. Ingatan malam itu mulai kabur dalam ingatanku. Namun, aku tahu pasti tidak...
Baca SelanjutnyaDetailsSetelah lebih kurang dua tahun Idulfitri dibatasi karena Covid-19, satu hal membuat tahun ini agak spesial. Semuanya berkumpul di rumah...
Baca SelanjutnyaDetailsDi sampingku berdiri seorang gadis lainnya. Aku berniat menyapa dan berkenalan. Namun, kusadari gadis itu hanya menatap lurus ke depan. Tatapannya...
Baca SelanjutnyaDetails