Selasa, 01/7/25 | 19:50 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Lapang Dada di Ruang Sempit

Minggu, 09/2/25 | 15:45 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Duduak samo randah, tagak samo tinggi. Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik. Pepatah Minang ini begitu indah, menggambarkan semangat kebersamaan dan berbagi ruang dengan lapang dada. Namun, bagaimana jika semangat itu diuji dalam situasi nyata, seperti perjalanan panjang dalam sebuah bus yang penuh sesak?

Perjalanan ini dimulai dari kota yang dikenal sebagai “kotanya para penyair” menuju kota pendidikan yang dijuluki “kota tercinta.” Ketika itu, jalanan dipadati kendaraan, dan bus begitu sulit ditemukan. Keadaan yang sudah terprediksi, tapi tetap memaksa saya bergantung pada keberuntungan. Saat bus kecil dengan nama samar-samar di kaca depannya berhenti, tanpa pikir panjang, saya naik dan memilih tempat duduk dekat pintu. “Siapa cepat, dia dapat,” begitu kiranya nasihat yang saya pegang saat itu.

BACAJUGA

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Seiring perjalanan, bus semakin penuh. Penumpang yang naik pun beragam: mulai dari anak-anak, remaja, hingga pasangan suami-istri. Ketika sopir memberi tahu bahwa bangku serap adalah satu-satunya pilihan, banyak penumpang dengan enggan tetap memilih naik. “Bus susah dicari, Buk! Mau menunggu lama?” ujar sopir, membuat penumpang tak punya pilihan selain menerima keadaan.

Di tengah perjalanan, seorang mahasiswi, tampaknya seusia saya, juga naik dengan harapan sama: duduk sementara di bangku serap. Namun, seperti biasa, janji sopir bahwa bus akan segera lapang hanyalah harapan kosong. Setiap kali ada penumpang turun, selalu saja ada yang naik menggantikan. Kondisi bus makin sumpek, udara pengap, dan ruang gerak terbatas.

Rasa kesal mulai menjalar di antara para penumpang. Wajah-wajah masam mendominasi suasana. Tak ada tegur sapa, tak ada senyuma, hanya keluhan dalam hati masing-masing. Bau keringat yang menyeruak dari tubuh penumpang menambah suasana semakin tak nyaman. Di tengah kepenatan itu, saya teringat kembali pada pepatah Minang tadi.

Sayangnya, filosofi itu terasa mustahil diterapkan di bus ini. Apakah sopir yang terlalu memaksakan penumpang, atau penumpang yang tetap memaksa naik meski bus sudah penuh? Entahlah. Yang jelas, semangat kebersamaan seolah terkikis dalam ruang sempit ini.

Lalu, saya berpikir, apakah pepatah hanya sekadar rangkaian kata yang indah diucapkan tapi sulit diwujudkan? Atau mungkin, di luar sana ada kisah lain yang berhasil mempraktikkan maknanya?

Mungkin, dalam perjalanan hidup ini, melapangkan hati adalah langkah pertama. Tapi melapangkan hati saja tidak cukup tanpa tindakan nyata. Pepatah Minang ini seharusnya menjadi pengingat untuk selalu berbagi, bukan hanya ruang, tetapi juga pengertian dan empati, bahkan di ruang sesempit sebuah bus.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Memaksimalkan Potensi Bahasa melalui Tradisi Pantun

Berita Sesudah

Hari Pers Nasional, Ketua DPRD Dharmasraya: Pers Pilar Demokrasi

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Semasa sekolah menengah, saya dan banyak teman sebaya gemar mengakses ramalan, dari situs mistis...

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Menunggu ujian bukan hanya soal duduk diam di luar ruang kelas dengan segelas air...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jalan Pagi atau Jajan Pagi

Minggu, 15/6/25 | 17:57 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Beberapa minggu terkahir ini, di akhir pekannya saya suka jalan-jalan pagi. Niat awalnya olah...

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Berita Sesudah
Ketua DPRD Dharmasraya Ucapkan Selamat Ramadan

Hari Pers Nasional, Ketua DPRD Dharmasraya: Pers Pilar Demokrasi

POPULER

  • Ketua DPD Partai Golkar Sumbar terpilih, Khairunnas saat menerima dokumen persidangan. [foto : ist]

    Khairunnas Kembali Pimpin Golkar Sumbar, Terpilih Secara Aklamasi dalam Musda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspada Korsleting, Yosrizal Ingatkan Warga Cek Instalasi Listrik di Rumah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPRD dan Wali Kota Bahas Perubahan APBD 2025 Kota Padang, Anggaran Naik 14,6 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wujudkan Smart City, Pemko Padang Gandeng UPI YPTK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024