Senin, 02/6/25 | 05:36 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

“Ke Hadirat” dan “Kehadiran”

Minggu, 07/7/24 | 18:15 WIB
Oleh: Ria Febrina (Dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Andalas dan Mahasiswa Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Universitas Gadjah Mada)

Suatu hari ketika membaca “Kata Pengantar” dalam sebuah skripsi, saya menemukan kata kehadiran. Kata ini ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berikut kalimat yang terdapat dalam bab tersebut.

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa ….

Dalam KBBI Edisi VI (2024), kata kehadiran bermakna ‘perihal hadir; adanya (seseorang, sekumpulan orang) pada suatu tempat’. Apakah memungkinkan menghadirkan Tuhan pada suatu tempat? Jawabannya, tentu saja tidak. Jika ditelusuri lebih lanjut, hal tersebut terjadi karena menurut Kridalaksana (1991) dalam buku Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai dan juga menurut Ager (2001) dalam buku Motivation in Language Planning and Language Policy, ada sejumlah masalah kebahasaan yang tidak dirasakan oleh masyarakat.

Secara turun-temurun, kita diwariskan dengan kata ke hadirat yang diambil dari kata hadirat. Dalam KBBI Edisi VI (2024), kata hadirat bermakna ‘hadapan’, misalnya dapat dilihat pada kalimat, “dengan tenang ia menghadap ke hadirat Tuhan’. Karena masyarakat tidak mampu membedakan cara penulisan kata depan—apakah dipisah dan digabung—lama-kelamaan muncullah bentuk yang salah. Masyarakat berpikir bahwa penulisan yang benar adalah kehadirat.

BACAJUGA

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Rabu, 21/5/25 | 13:35 WIB
Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Indonesia dalam Korpus Histori Bahasa Inggris

Minggu, 18/5/25 | 10:49 WIB

Karena masyarakat Indonesia sangat abai dengan penggunaan kaidah yang benar dalam bahasa Indonesia, mereka menganggap kata kehadiran merupakan bentuk yang sama dengan kehadirat. Oleh sebab itu, kata kehadiran pun dianggap sebagai bentuk yang benar dan kemudian digunakan pada bab “Kata Pengantar” dalam sebuah karya ilmiah. Mereka menggunakan kata tersebut karena (1) tidak mengetahui kaidah penulisan kata ke hadirat, serta (2) tidak mampu membedakan penggunaan kata tersebut dengan kata kehadiran.

Sebagai guru atau dosen bahasa, hal ini tentu meresahkan hati saya dan kawan-kawan sesama pengajar bahasa Indonesia. Mahasiswa strata satu yang sudah mendapatkan pengetahuan bahasa Indonesia selama 16 tahun sejak SD dan mendapatkan bekal menulis karya ilmiah dalam mata kuliah “Bahasa Indonesia” di perguruan tinggi, tidak semestinya salah dalam menggunakan bahasa Indonesia. Namun, apa daya, kesalahan ini terus berulang dari masa ke masa karena terjadinya sistem template, copy paste, atau meniru sama persis dengan skripsi yang sudah ada (sudah salah).

Halaman 1 dari 2
12Next
Tags: #Ria Febrina
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Febrian Hidayat dan Ulasannya oleh Dara Layl

Berita Sesudah

Cerita Pertama Kali Menyicip Kawa Daun

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Edisi Klinik Bahasa Scientia kali ini akan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Kali ini kita akan membahas tentang bahasa hukum,...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Indonesia dalam Korpus Histori Bahasa Inggris

Minggu, 18/5/25 | 10:49 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Setelah menelusuri kosakata bahasa Indonesia dari berbagai kamus-kamus...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Angka romawi menjadi salah satu angka yang digunakan...

Memaknai Kembali Arti THR

AI dan Kecerdasan Bahasa Indonesia

Minggu, 04/5/25 | 13:26 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Pengaruh AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan tidak...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Makna Kata “Cukup” yang Tak Secukupnya

Minggu, 27/4/25 | 09:02 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Pembahasan Klinik Bahasa Scientia kali ini akan mengulik...

Berita Sesudah
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Cerita Pertama Kali Menyicip Kawa Daun

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Sesalkan RS Rasidin Tolak Pasien Hingga Meninggal : Itu Tidak Manusiawi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024