Minggu, 24/8/25 | 23:37 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Mhd. Irfan

Minggu, 25/4/21 | 07:00 WIB

Urat-Urat Cina

pada sebuah pengaduan atas nama pengabdian
ia membawa pedang dari zaman nabi
yang dikaitkan di pinggang
serta atribut lengkap seperti telah siap untuk berperang

memerangi diri sendiri
dengan ketaksaan berkelindan pada sintal kepala
memintal urat-urat Cina dengan tubuh bungkam

ia berjalan menuju utopia

tempat rahmat cinta bersemi di dada
kecintaan kepala-kepala manusia
tak kenal mati
abadi dalam sebuah nama

BACAJUGA

Puisi-Puisi Mhd. Irfan

Puisi-Puisi Mhd. Irfan

Minggu, 05/6/22 | 07:00 WIB
Puisi-puisi Mhd. Irfan

Puisi-puisi Mhd. Irfan

Minggu, 10/10/21 | 07:00 WIB

“Aku punya pedang yang tak dimiliki orang lain

serta atribut lengkap yang kau cari
selama berabad lamanya persemedian itu berjalan
bukan seperti musafir dalam perjalanan pulang, kehilangan ikat kepala”

tapi mereka memilih orang lain untuk menunggangi kota
di mana para pejalan tak perlu memikirkan sebuah peta
simpang dengan papan petunjuk arah di mana-mana
senantiasa direbut oleh orang-orang bengkok ke dalam

seperti tak ada kata lain dari sebuah pengabdian
dipatahkan di tengah jalan
saat urat-urat Cina tak lagi membutuhkan tembok raksasa di negerinya
menjelma pagar pada gigi ibu pertiwi

Padang, 2020

 

Kota yang Tertinggal dalam Ingatan

di pesisiran ini, kita telusuri malam dengan sejuta rencana
bahkan rencana perpisahan
setiap kali gelombang demi gelombang itu terhempas
udara semakin pekat dan gelap semakin menyungkup

di asin air laut, kau bermandi di bawah wajah bulan
riak-riak genangan memantul ke pelupuk mata
seolah kita bergelimangan keromantisan
sebelum pantai dibungkus dalam kantong kosong sebuah kota

kau membuka buku gambar
dengan beberapa pensil warna
melukiskan resah dalam warna-warni pensil yang saling bertimpaan
membuka mata selebar-lebarnya

membelalak ke ujung lautan yang tak tahu di mana seberang tepian
kau lukis batu dengan penari di atasnya
menggenggam piring kaca
jua percikan ombak yang menghempas ke batu

bocah kecil menyusuri pantai membawa sekarung botol-botol bekas
dengan seorang adik yang digendong di punggung
dan bambu ditiup seorang ibu pada sebuah tungku
tempat pembakaran ikan, usai nelayan menepi

kita rencanakan perpisahan pada sebuah kota yang tertinggal
jauh dalam bayangan di kepala
tanpa lesapan zaman
kini telah berubah,

mengucapkan perpisahan

sebelum malam benar-benar ditelan deru kota

Padang, 2020

 

Penjual Kaba Ampera

Seorang penjual kaba ampera
belajar mengaji di sebuah rumah tanpa nama
setiap persinggahannya tersemat hati yang berdesir
memetik dawai-dawai ilmu

kaba beralih ke Mudik Padang
lengang hilalang dan rerumputan
bansi yang ditiupkan si pengembala
pecah dipijak kerbau gila

di tua desa, silat terkembang begitu saja
seperti telah dilimaukan segala tempat
silat kepala yang berpilin-pilin arah tujunya
kalah menang dengan mulut berbusa sejuta umpat

juga gendang tasa lapuk di pos ronda
tergantung bagai rumah-rumah lebah dan serangga
si penjual kaba ampera belajar mengaji di rumah tanpa nama
mengaji nama yang ketiadaan artinya hari ini

nama yang tinggal nama
dalam dengkur panjang masa
ada yang tersisa
hanya ornamen dalam sebuah upeti si penjual kaba
usai belajar mengaji di rumah tanpa nama

Padang, 2020

 

Biodata Penulis:

Mhd. Irfan lahir di Pariaman, 26 September dan sedang menyelesaikan studi di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas. Ia bergiat di Bengkel Seni Tradisional Minangkabau  (BSTM), Labor Penulisan Kreatif (LPK), dan Lab. Pauh 9 dan tidak menyukai umpat di belakang.

 

Tags: #Mhd. Irfan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Kecerdasan Metafora dalam Menulis Fiksi

Berita Sesudah

Diksi Cantik sebagai Identitas Perempuan di Instagram

Berita Terkait

Puisi-puisi M. Subarkah

Puisi-puisi M. Subarkah

Minggu, 17/8/25 | 16:52 WIB

Ilustrasi:Meta AI Suara dari Sajadah Ayah Oleh: M. Subarkah Di atas sajadah usang itu, ayah duduk seperti gunung yang berzikir....

Puisi-puisi Kurnia Maesaroh

Puisi-puisi Kurnia Maesaroh

Minggu, 10/8/25 | 14:12 WIB

Ilustrasi: Meta AI Mengusahakan Akhir, Menumpuk Sakit Oleh: Kurnia Maesaroh Kini t'lah mencapai akhir Dari akhir yang terus diusahakan kemarin...

Puisi-puisi Hanaa Kamilia

Puisi-puisi Hanaa Kamilia

Minggu, 03/8/25 | 16:28 WIB

Ilustrasi: Meta AI Laut Bulan Februari Karya : Hanaa Kamilia Memikul gulungan pertanyaan di hatimu Menyeret getar jiwa berjarak dari...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 27/7/25 | 14:38 WIB

Ilustrasi: Meta AI Tangis Naskah ke 50 Oleh : Afny Dwi Sahira Jari-jari tangan terbalut kapas Surat penolakan ke-49 datang...

Puisi-puisi M. Subarkah

Puisi-puisi M. Subarkah

Minggu, 20/7/25 | 12:39 WIB

Ilustrasi: Meta AI Senja di Muara Padang Oleh: M. Subarkah  Senja menetes di ujung muara Langit berwarna kunyit bercampur saga...

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 06/7/25 | 11:46 WIB

Ilustrasi: Meta AI Hujan dan Macam-Macam Ketertundaan Oleh: Salwa Ratri Wahyuni september mengasuh nyawa bumi, dingin, lembab, serta berkabut pekat,...

Berita Sesudah
Diksi Cantik sebagai Identitas Perempuan di Instagram

Diksi Cantik sebagai Identitas Perempuan di Instagram

Discussion about this post

POPULER

  • Aduh! Maarten Paes Cedera, Absen Bela Timnas Indonesia 6-8 Minggu

    Aduh! Maarten Paes Cedera, Absen Bela Timnas Indonesia 6-8 Minggu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Raih Penghargaan Nasional Perhutanan Sosial 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PCNU Dharmasraya Gelar Konfercab ke-V

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duka Kecelakaan Kereta di Padang: Wagub Sumbar Desak Perbaikan Sistem Keselamatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ormas dan OKP Tak Dilibatkan dalam Kebijakan Pemkab, Sekretaris KNPI Dharmasraya: Bentuk Keangkuhan Bupati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IPNU-IPPNU Pesisir Selatan Cetak Pemimpin Baru, Teguhkan Semangat Kaderisasi Pelajar NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024