Padang, Scientia.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah merekomendasikan dua langkah strategis kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto dalam upaya meminimalisir risiko bencana tsunami di Sumbar. Hal tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja Kepala BNPB ke Universitas Andalas (Unand), Rabu (7/5).
Rekomendasi pertama adalah menjadikan kawasan kampus Unand sebagai lokasi evakuasi akhir jika terjadi bencana tsunami. Kedua, Gubernur mengusulkan agar BNPB menjalin kerjasama khusus dengan Rumah Sakit Unand sebagai Rumah Sakit penyangga RSUP M.Djamil dalam menangani korban bencana.
“Kita menilai area kampus Unand layak untuk dijadikan lokasi evakuasi akhir. Total luasnya sekitar 500 hektar dengan ketinggian 250 m di atas permukaan laut dan jaraknya dari bibir pantai sekitar 15 kilometer. Rumah sakitnya juga kita rekomendasikan sebagai penyangga M.Djamil,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi menegaskan bahwa meski waktu bencana tidak dapat diprediksi, langkah mitigasi tetap harus disiapkan dengan matang.
“Mitigasi bencana harus terus ditingkatkan dan diperkuat,” tegas Mahyeldi.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyambut baik dua rekomendasi tersebut. Ia menyatakan bahwa dari sisi geografis maupun sarana prasarana, Unang sangat layak menjadi lokasi evakuasi dan pusat penanganan darurat.
“Selain berada di daerah ketinggian, Rumah Sakit Unand juga memiliki peralatan mumpuni dan tenaga medis yang handal,” kata Suharyanto.
Suharyanto menambahkan bahwa BNPB sangat serius dalam mitigasi setiap potensi ancaman bencana di seluruh Indonesia, termasuk di Sumbar. Usulan Gubernur Sumbar akan segera ditindaklanjuti dalam bentuk kesepakatan kerjasama.
“Kerjasama itu nantinya bukan hanya terkait kesehatan, tetapi juga mencakup penyediaan peralatan, fasilitas dan perlengkapan apabila terjadi bencana, termasuk dalam penyelamatan korban tsunami,” jales Suharyanto.
Suharyanto juga berharap sinergitas antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam penanganan bencana dapat terus diperkuat.
Baca Juga: Sumbar Usulkan Masuk Destinasi Prioritas Nasional, Gubernur Temui Menteri Pariwisata
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Rektor Unand Efa Yonnedi, perwakilan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Pj Sekda Sumbar Yozawardi, Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinanldy, dan Direktur RS Unand Muhammad Riendra. (Adpsb)