Padang, Scientia.id – Acara halal bi halal yang digelar oleh Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat bersama Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Sumbar, Kamis (10/4), bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tapi juga sebagai momentum untuk memperkuat kerjasama dalam mendorong Keterbukaan Informasi Publik di Sumatera Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Penasehat PJKIP Sumbar, Novrianto Ucok, menekankan pentingnya kebersamaan antara PJKIP dan KI Sumbar dalam memperjuangkan transparansi informasi. Ia menyatakan bahwa si nabi ini sangat penting untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
“Indonesia berdiri karena persatuan. Kebersamaan antara PJKIP dan KI Sumbar adalah kunci dalam memastikan keterbukaan informasi terjaga dan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ucap Novrianto.
HM Nurnas, Pembina PJKIP Sumbar, juga turut memberikan pernyataan dalam acara tersebut. Menurutnya, keberadaan KI Sumbar berawal dari keresahan terhadap praktik korupsi di daerah. Ia menegaskan bahwa transparansi informasi adalah senjata utama dalam memberantas korupsi dan menciptakan birokrasi yang bersih dan akuntabel.
“Keterbukaan informasi adalah kunci menuju birokrasi yang bersih. Konsep Good Governance hanya terwujud melalui keterbukaan informasi yang dijaga dengan baik oleh lembaga seperti KI Sumbar,” kata HM Nurnas.
HM Nurnas berharap bahwa KI Sumbar dan PJKIP Sumbar dapat terus bekerja sama dalam menyuarakan pentingnya keterbukaan informasi, agar pemerintahan yang transparan dan akuntabel dapat terwujud di Sumatera Barat. Ia juga menegaskan bahwa perjuangan untuk keterbukaan informasi ini harus terus dilakukan tanpa henti, demi kepentingan masyarakat yang lebih baik.
Baca Juga: Apresiasi KI Sumbar kepada Bawaslu Padang Pariaman, Transparansi Jadi Kunci Sukses Pilkada 2024
Acara halal bihalal ini ditutup dengan saling bersalaman, sesi foto bersama ada diskusi ringan mengenai berbagai strategi untuk meningkatkan penyebaran informasi publik di Sumatera Barat. (KISB)