Minggu, 01/6/25 | 06:36 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KREATIKA

Puisi-puisi Muhammad Yusuf Husein dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 23/3/25 | 18:57 WIB

Puisi-puisi Muhammad Yusuf Husein

 

Santri untuk Negeri

 

Pemimpin impian

Kini waktu telah tiba

BACAJUGA

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB
Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Terus melangkah sebagai awal permulaan

Hilangkan tembok penghalang di depan

Selalu bersiap untuk menjemput impian

Mimpi yang sempat terlupakan

Dan kini siap diwujudkan

 

Jangan terlalau lama terdiam

Hidup boleh tenang bak air laut yang dalam

Namun di dalam air laut itu ada arus yang besar

Mutiara terbaik terbentuk dari laut terdalam

Sepeti itulah harusnya kita hidup tenang

jika dipandang memancarkan cahaya

kemanfaatan yang dibutuhkan oleh orang-orang

 

Kualitas orang bisa dilihat dari totalitasnya dalam bekerja

Bekerja dengan ibadah akan ringan dilakukan

Bekerja dengan tujuan memperoleh rezeki halal, mudah dikerjakan

Pekerjaan kecil namun dilaukan dengan hati yang benar?

Tatkala kita memikul sebuah tanggung jawab

sudah semestinya sikap adil, jujur dan amanah kuncinya

Karena kelak setiap apa yang dipimpin

akan diminta pertanggungjawabannya.

 

Impian

 

Armada berlayar

Mengarungi samudra tak berujung

Memandangi gemerlap cahaya di ujung saja

Tekad untuk impian tak pernah redup

Walau sepi selalu menjadi teman

 

Mimpi

Tertidur layaknya hibernasi

Bangun layaknya mengawali

Dunia membutuhkanmu

Musuhmu sedang menertawakanmu

Bayangkan mereka dengan kesuksesan

 

Melangkah Terus

Hidup terdiri dari banyak pilihan

Baik dan buruk

Hidup juga terdapat penyesalan

Untuk berubah sedikit demi sedikit

Jalani hidup dengan pasrah

Tak lupa pula untuk bersyukur

Tetap optimis dalam menjalankani hidup

Buktkna diri ini bisa

Jangan menyerah

Keraguan menjadi penghambat

Ketakutan hanya menggerogoti diri

Hidup tak luput dari kegagalan

Pikira suatu yang bahagia

Pikiran suatu yang meneyenangkan

Hidupkan semangat perjuangan

Kita bukan pecundang tapi pemenang

Bangkitlah dari pecundang untuk melanjutkan mimpi

Hidup hanya sekali

Buktikan kita bisa meraih mimpi

 

Tentang Penulis

Muhammad Yusuf Husein, lahir 16, Mei, 2008, di Sleman Yogyakarta. Ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas tepatnya di SMA IT ICBS Payakumbuh. Yusuf hobi melihat dunia dan menginspirasikan ke dalam sebuah tulisan untuk menjadikannya berharga.


Melangkah Mencapai Impian

Oleh Ragdi F. Daye

(buku kumpulan puisinya Esok yang Selalu Kemarin, 2019)

 

 

Tertidur layaknya hibernasi

Bangun layaknya mengawali

 

Menurut Fowler (2000), sastra adalah tulisan yang baik, tulisan yang bermakna, tulisan yang mengesankan, tulisan yang hebat (terkenal). Mengingat pendapat Fowler tersebut, maka membaca dan menulis puisi sebagai salah satu genre karya sastra tidak melulu merupakan aktivitas orang-orang yang berprofesi di bidang kesenian, namun dapat dilakoni siapa saja, termasuk akuntan, kuli bangunan, pengusaha kuliner, astronot, politikus, atau dokter.

Tulisan sastra yang menyimpan kandungan makna akan memperkuat sisi humanisme seorang tenaga medis misalnya sehingga akan lebih meresapi penderitaan pasien dengan empati yang menguatkan semangat hidup dan melakukan tindakan medis dengan lebih manusiawi. Seorang guru yang akrab dengan puisi tentu akan memiliki daya ucap yang lebih kaya dan gaya dalam menyampaikan materi pelajaran kepada guru-gurunya sehingga lebih menarik dan tidak membosankan.

Pada edisi kali ini, Kreatika menampilkan tiga buah puisi Muhammad Yusuf Husein. Ketiga puisi tersebut berjudul “Santri untuk Negeri”, “Impian”, dan “Melangkah Terus”.

Puisi pertama, “Pemimpin Impian” menyoroti semangat untuk menjadi pemimpin yang ideal, yaitu sosok yang berani menghadapi tantangan, memiliki integritas tinggi, dan siap melangkah maju. Pesan utama puisi ini menekankan pentingnya dedikasi, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kepemimpinan. Selain itu, kepemimpinan sejati tidak sekadar tentang kekuasaan, tetapi juga tentang memberi manfaat bagi orang lain.

Secara lugas, puisi ini menasihati pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik, khususnya dalam hal kepemimpinan, dengan menekankan nilai-nilai seperti kejujuran, amanah, dan kerja keras sebagai kunci utama. Penggunaan metafora yang kuat, seperti “mutiara terbaik terbentuk dari laut terdalam,” menggambarkan bahwa kesuksesan dan kualitas seseorang lahir dari perjuangan serta proses yang tidak mudah.

Namun, terdapat beberapa kesalahan kecil dalam penulisan, misalnya “Jangan terlalau lama terdiam” yang seharusnya “Jangan terlalu lama terdiam”, serta “Sepeti itulah harusnya kita hidup” yang seharusnya “Seperti itulah seharusnya kita hidup.” Beberapa bagian puisi juga terasa seperti prosa karena kurang memiliki pola irama yang jelas. Jika ingin mempertahankan nuansa puisi, pemenggalan baris dan ritme dapat diperbaiki. Selain itu, terdapat pengulangan kata yang dapat disempurnakan agar lebih bervariasi dan estetis. Secara keseluruhan, puisi ini menyampaikan pesan yang kuat dan bermakna tentang kepemimpinan ideal. Dengan sedikit perbaikan dalam struktur dan tata bahasa, puisinya bisa menjadi lebih harmonis dan mengalir dengan lebih baik.

Pradopo (2009) mengatakan bahwa penyair hendak mencurahkan perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang dialami batinnya. Untuk itu haruslah dipilih kata setepatnya. Diksi adalah pemilihan kata-kata, memiliki kedudukan yang sangat penting dalam puisi.

Robert C. Pooley (1992:19) mengatakan bahwa orang yang menutup telinga terhadap puisi akan terpencil dari suatu wilayah yang penuh dengan harta kekayaan berupa pengertian manusia, pandangan perorangan, serta sensitivitas yang menonjol. Suatu kerugian jika masyarakat tidak menikmati serta mengambil nilai dan makna yang terdapat dalam puisi. Memang dibutuhkan usaha untuk menangkap makna dan pesan yang disampaikan oleh penyair, namun adaberbagai cara yang bisa dilakukan, salah satunya lewat analisis dan kajian yang mendalam terhadap karya tersebut.

Puisi kedua, “Impian” menggambarkan perjalanan menuju impian sebagai sebuah proses yang penuh tantangan, kesunyian, dan keteguhan hati. Pada bagian pertama, digunakan metafora armada yang berlayar di lautan luas sebagai simbol perjuangan tanpa batas dalam meraih cita-cita. Sementara itu, bagian kedua menyoroti pentingnya bangkit dari keterpurukan dan menghadapi rintangan dengan semangat untuk membuktikan diri, terutama kepada mereka yang pernah meremehkan kita.

Puisi ini menggunakan metafora yang cukup kuat. Perbandingan antara perjalanan hidup dengan kapal yang mengarungi samudera serta tidur sebagai hibernasi memberikan makna yang mendalam. Pesan yang disampaikan pun bersifat universal, sehingga mudah dipahami dan dirasakan oleh pembaca. Impian dan perjuangan adalah pengalaman yang umum dialami. Puisi Yusuf ini juga mampu menyentuh emosi pembaca dan memberikan dorongan untuk tidak menyerah dalam mengejar impian. Namun, puisi ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti struktur yang kurang konsisten.

Pemenggalan baris dan irama masih bisa diperbaiki agar lebih mengalir, terutama pada bagian kedua yang lebih menyerupai nasihat langsung daripada sebuah puisi. Selain itu, ada beberapa kalimat yang kurang jelas, misalnya “Bayangkan mereka dengan kesuksesan”, yang bisa diperjelas atau dibuat lebih puitis agar maknanya lebih kuat.

Puisi ketiga, “Melangkah Terus” menyampaikan pesan motivasi tentang menghadapi kehidupan dengan optimisme, keberanian, dan semangat pantang menyerah. Kehidupan digambarkan sebagai perjalanan yang penuh pilihan, kegagalan, dan tantangan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Pesan utama puisi ini adalah untuk terus melangkah maju, tidak terjebak dalam ketakutan serta keraguan, dan membuktikan bahwa kita mampu meraih impian.

Puisi ini dapat menginspirasi pembaca untuk bangkit, berjuang, dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Selain itu, penggunaan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami membuatnya lebih dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Nilai-nilai positif seperti optimisme, rasa syukur, dan semangat perjuangan menjadi inti dari puisi ini, memberikan dorongan bagi pembaca untuk menghadapi kehidupan dengan sikap yang lebih positif.

Namun, masih terdapat beberapa aspek yang dapat disempurnakan. Struktur puisi bisa lebih diperbaiki, karena beberapa baris masih terasa kurang mengalir secara puitis dan lebih menyerupai nasihat langsung. Hal ini bisa ditingkatkan dengan penggunaan lebih banyak majas atau irama yang lebih terstruktur. Selain itu, pemilihan kata dapat lebih bervariasi—misalnya, kata “hidup” dan “mimpi” yang muncul beberapa kali bisa diganti dengan sinonim untuk memperkaya bahasa dan menambah keindahan puisi. Puisi ini memiliki semangat yang kuat dan inspiratif. Dengan sedikit perbaikan dalam tata bahasa dan pemilihan kata, puisinya bisa menjadi lebih indah dan mengalir dengan lebih baik. []

 

Catatan:

Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerja sama dengan Scientia.id. Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra (cerpen dan puisi). Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca. Kirimkan cerpen atau puisimu ke karyaflpsumbar@gmail.com.

Tags: #Ragdi F. DayeKreatikaMuhammad Yusuf Husein
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Jas Hujan di Jemuran, Aku di Persimpangan

Berita Sesudah

Peroleh Peningkatan Pencapaian, DPD Golkar Sumbar Berbagi Keceriaan bersama Anak Yatim

Berita Terkait

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB

Seberkas Titik yang Masih Tertinggal Cerpen Oleh: Arifah Prima Satrianingrum   Siang itu, matahari dengan terik mengambang di Padang. Ruas-ruas...

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Puisi-puisi Farha Nabila   Kanak-Kanak dalam Diri Tatkala kutemukan diriku dalam relung kesepian Yang disana takkan kutemukan dengungan sumpah serapah...

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Minggu, 04/5/25 | 08:40 WIB

Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat Karya: Balqin Adzra   “Silahkan mampir! Kami mempunyai mochi varian baru!” teriak sang penjual...

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra   Merindu Nagari Nan Jauh Tiap langkah yang menapak Meninggalkan rindu yang menjejak Risau nan gulandah memenuhi...

Cerpen “Rantau Nan Jauh” Karya Salman Luthfi Al Fayyadh dan Ulasannya Oleh Azwar

Cerpen “Rantau Nan Jauh” Karya Salman Luthfi Al Fayyadh dan Ulasannya Oleh Azwar

Minggu, 20/4/25 | 20:36 WIB

Rantau Nan Jauh Cerpen Karya: Salman Luthfi Al Fayyadh   Kalian tidak akan percaya jika kuceritakan matahari yang mendaki Singgalang...

Puisi-puisi Fatma Hayati dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Fatma Hayati dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 13/4/25 | 20:49 WIB

Puisi-puisi Fatma Hayati   Daster Ibu Tiba-tiba terdengar suara Kreeekkk..... "Daster ibu sobek" Aku spontan berteriak ke arah ibu Ibu...

Berita Sesudah
Ketua DPD Golkar Sumbar, Khairunnas foto bersama anak yatim usai menyerahkan santunan. Minggu, (23/03/2025) [foto : sci/yrp]

Peroleh Peningkatan Pencapaian, DPD Golkar Sumbar Berbagi Keceriaan bersama Anak Yatim

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Klarifikasi Wali Nagari Koto Gadang, Lahan Sawit yang Dipinjamkan ke Petani Akan Diremajakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firdaus : Welly Suhery, Kader PKB untuk Masyarakat Pasaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukittinggi Harus Bisa Tarik Banyak Minat Wisatawan Berkunjung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Welly Suhery dan Parulian Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pasaman 2025–2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024