Sabtu, 14/6/25 | 13:51 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Harmoni dalam Barisan

Minggu, 19/1/25 | 16:58 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Bayangkan jika antre bukan sekadar menunggu giliran, tetapi menjadi simbol kesadaran, penghormatan, dan kemajuan bersama. Sebuah pemandangan yang begitu menenangkan dengan barisan yang tertib, penuh senyum saling menghargai, dan setiap orang merasa dihormati. Bukan lagi sekadar rutinitas, antre menjadi cerminan harmoni yang menghubungkan manusia dalam simpul kebersamaan yang indah.

Di tengah riuhnya era digital yang serba cepat, sikap antre adalah napas santun yang kian langka. Ironisnya, kita kerap mengabaikan keindahan sederhana dari barisan rapi yang menyuarakan keadilan dalam setiap langkahnya. Antre bukan hanya tentang berdiri dalam baris, melainkan tentang melatih kesabaran, menghargai hak orang lain, dan merangkai harmoni dalam keseharian.

BACAJUGA

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Pengalaman mengajarkan saya betapa pentingnya budaya antre dalam kehidupan sehari-hari. Pernah suatu kali, di depan mesin ATM, seseorang dengan santainya menyerobot antrean, padahal masih ada tiga orang lain yang menunggu giliran. Aksinya sontak memicu keributan kecil. Wajah-wajah yang semula tenang berubah kesal, dan suasana menjadi tidak nyaman.

Hal serupa juga pernah saya alami saat mengisi BBM di SPBU. Ada saja pengendara yang tak sabar, menerobos barisan, hingga akhirnya membuat suasana tegang. Di jalan raya, kondisi ini bahkan lebih parah. Saat proyek perbaikan jalan menyebabkan sistem buka-tutup, beberapa pengendara justru nekat menyerobot jalur yang bukan miliknya.

Bukannya mempercepat perjalanan, tindakan seperti ini justru memperparah kemacetan dan menciptakan kekacauan yang sebenarnya bisa dihindari. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, terlihat jelas bahwa ketidaksediaan ikut antre tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga memperumit situasi bagi semua pihak. Tentu saja hal itu dapat memperburuk keadaan.

Bagi saya, antre menjadi pembelajaran yang berdampak besar dalam kehidupan. Dengan antre saya dapat menundukkan ego, menghormati hak orang lain, dan menyadari bahwa dunia ini tidak hanya tentang diri sendiri. Sikap sederhana ini mengajarkan saya bahwa keadilan dan ketertiban dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari.

Pada akhirnya, budaya antre menunjukkan sikap disiplin, tetapi juga menciptakan lingkungan yang penuh harmoni, di mana setiap orang merasa dihargai dan diberi tempat yang layak. Ketika kita mampu bersabar dan saling menghormati dalam antrean, kita sejatinya sedang membangun fondasi untuk kehidupan yang lebih damai dan tertib.

Dengan antre, kita tidak hanya Jika perubahan besar bermula dari hal kecil, mungkin budaya antre adalah kunci tersembunyi menuju masyarakat yang lebih beradab. Dengan begitu, tentu tidak akan muncul keributan-keributan kecil yang mungkin berpotensi besar dari sikap-sikap yang tidak mengindahkan budaya antre.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Adat “Naiak Anak Mudo” Manifestasi Berdemokrasi Anak muda Minangkabau

Berita Sesudah

Puisi-puisi Kyenan Rasya dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Tertinggal Karena Lupa, Tertawa Karena Ingat

Minggu, 18/5/25 | 16:44 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Lupa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam keseharian, kita sering kali dibuat repot...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB

Lastry Monika Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah   Dalam tiga minggu terakhir, saya selalu mengangkat tema seputar...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Bila saya membawa teman pulang kampung, ibu hampir selalu...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Kyenan Rasya dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Kyenan Rasya dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

POPULER

  • Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maling Sawit dan Getah Karet Marak di Dharmasraya, Petani Menjerit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TRADISI LAGHOUK DAN BAHASA PERJODOHAN MASYARAKAT TRADISIONAL PADANG PARIAMAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024