Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Bayangkan jika antre bukan sekadar menunggu giliran, tetapi menjadi simbol kesadaran, penghormatan, dan kemajuan bersama. Sebuah pemandangan yang begitu menenangkan dengan barisan yang tertib, penuh senyum saling menghargai, dan setiap orang merasa dihormati. Bukan lagi sekadar rutinitas, antre menjadi cerminan harmoni yang menghubungkan manusia dalam simpul kebersamaan yang indah.
Di tengah riuhnya era digital yang serba cepat, sikap antre adalah napas santun yang kian langka. Ironisnya, kita kerap mengabaikan keindahan sederhana dari barisan rapi yang menyuarakan keadilan dalam setiap langkahnya. Antre bukan hanya tentang berdiri dalam baris, melainkan tentang melatih kesabaran, menghargai hak orang lain, dan merangkai harmoni dalam keseharian.
Pengalaman mengajarkan saya betapa pentingnya budaya antre dalam kehidupan sehari-hari. Pernah suatu kali, di depan mesin ATM, seseorang dengan santainya menyerobot antrean, padahal masih ada tiga orang lain yang menunggu giliran. Aksinya sontak memicu keributan kecil. Wajah-wajah yang semula tenang berubah kesal, dan suasana menjadi tidak nyaman.
Hal serupa juga pernah saya alami saat mengisi BBM di SPBU. Ada saja pengendara yang tak sabar, menerobos barisan, hingga akhirnya membuat suasana tegang. Di jalan raya, kondisi ini bahkan lebih parah. Saat proyek perbaikan jalan menyebabkan sistem buka-tutup, beberapa pengendara justru nekat menyerobot jalur yang bukan miliknya.
Bukannya mempercepat perjalanan, tindakan seperti ini justru memperparah kemacetan dan menciptakan kekacauan yang sebenarnya bisa dihindari. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, terlihat jelas bahwa ketidaksediaan ikut antre tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga memperumit situasi bagi semua pihak. Tentu saja hal itu dapat memperburuk keadaan.
Bagi saya, antre menjadi pembelajaran yang berdampak besar dalam kehidupan. Dengan antre saya dapat menundukkan ego, menghormati hak orang lain, dan menyadari bahwa dunia ini tidak hanya tentang diri sendiri. Sikap sederhana ini mengajarkan saya bahwa keadilan dan ketertiban dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari.
Pada akhirnya, budaya antre menunjukkan sikap disiplin, tetapi juga menciptakan lingkungan yang penuh harmoni, di mana setiap orang merasa dihargai dan diberi tempat yang layak. Ketika kita mampu bersabar dan saling menghormati dalam antrean, kita sejatinya sedang membangun fondasi untuk kehidupan yang lebih damai dan tertib.
Dengan antre, kita tidak hanya Jika perubahan besar bermula dari hal kecil, mungkin budaya antre adalah kunci tersembunyi menuju masyarakat yang lebih beradab. Dengan begitu, tentu tidak akan muncul keributan-keributan kecil yang mungkin berpotensi besar dari sikap-sikap yang tidak mengindahkan budaya antre.