Senin, 17/11/25 | 10:11 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Lampu Emergency dan Sumber Tawa

Minggu, 12/1/25 | 17:08 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Saya masih teringat jelas sebuah celetukan spontan dari seorang teman tentang lampu emergency yang sukses mengundang gelak tawa tanpa henti. Bukan sekadar candaan biasa, ucapannya yang absurd itu menciptakan suasana hangat di tengah persiapan serius untuk sebuah agenda kegiatan. Ironis dan tak terduga, celetukan tersebut menjadi momen tak terlupakan yang terus kami kenang dengan senyuman.

Waktu itu, saat kami berkumpul dan serius mempersiapkan agenda kegiatan, seorang teman tiba-tiba melontarkan celetukan. “Kalau nanti mati lampu, jangan lupa bawa lampu emergency. Tapi ingat, pastikan sudah dicolok ke listrik dulu supaya nyala!”, begitu celetukannya. Seketika, ruangan yang semula penuh konsentrasi berubah menjadi tempat ledakan tawa. Beberapa teman tertawa hingga wajah memerah, ada pula yang hampir tersedak minuman.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Bayangkan situasinya, kami sedang mendiskusikan persiapan untuk kegiatan di alam terbuka yang jauh dari jangkauan sumber listrik. Namun, salah satu teman justru mengungkapkan kekhawatirannya tentang lampu emergency yang membutuhkan sambungan listrik untuk berfungsi. Logika pernyataan tersebut terasa melenceng dari konteks, tetapi justru itulah yang membuatnya begitu menggelikan.

Momen itu tidak hanya mencairkan suasana, tetapi juga menjadi semacam “ritual humor” dalam setiap persiapan kegiatan kami selanjutnya. Setiap kali ada yang menyebut lampu emergency, pasti disambut dengan candaan, “sudah dicas belum?”. Dan itu selalu berulang kami lakukan.

Lebih dari itu, celetukan tersebut mengajarkan kami untuk tidak terlalu larut dalam keseriusan. Kadang, kita memang butuh sejenak berhenti, melepaskan tawa, dan menyadari bahwa tidak semua hal harus berjalan sesuai logika yang sempurna. Justru ketidaksempurnaan itulah yang sering kali menghadirkan cerita berkesan. Dan siapa sangka, lampu emergency yang biasanya hanya dianggap alat fungsional kini memiliki “nyawa” lain, bukan hanya sebagai sumber penerangan, tetapi juga sebagai sumber tawa yang terus menyala di antara kami.

Pada akhirnya, celetukan sederhana tentang lampu emergency mengingatkan kami bahwa hidup, seperti perjalanan yang sedang kami rencanakan, tidak selalu harus sempurna atau sepenuhnya terencana. Ada ruang untuk tawa, spontanitas, dan ketidaksempurnaan yang justru memberikan warna dalam kebersamaan. Momen kecil yang dipenuhi humor ini menjadi refleksi bahwa di tengah kesibukan dan tanggung jawab, kita tetap membutuhkan jeda untuk menikmati kebahagiaan sederhana.

Terkadang, makna kehidupan tidak ditemukan dalam hal-hal besar, tetapi dalam detail kecil yang menyentuh hati dan menyatukan kita. Dan siapa tahu, mungkin humor adalah lampu emergency yang sejati. Selalu siap menyala di saat kita membutuhkan cahaya untuk menerangi perjalanan hidup yang kadang penuh gelap dan tantangan.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Perbedaan Kata Ganti Orang Ketiga “Beliau”, “Dia”, dan “Ia” dalam Bahasa Indonesia

Berita Sesudah

Cerpen “Kepingan Puzzle yang Hilang” karya Athifaleaa dan Ulasannya Oleh M. Adioska

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Berita Sesudah
Cerpen “Kepingan Puzzle yang Hilang” karya Athifaleaa dan Ulasannya Oleh M. Adioska

Cerpen "Kepingan Puzzle yang Hilang" karya Athifaleaa dan Ulasannya Oleh M. Adioska

POPULER

  • Wali Kota Padang Fadly Amran resmikan, Jalan Taratak Saiyo yang menghubungkan dua kelurahan di Kecamatan Pauh, Sabtu (15/11). (Foto:Ist)

    Walikota Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Apresiasi Festival Merandang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ideologi Simbolik dalam Cerpen “Jangan Bakar Lumbung Padi”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Temu Ramah PKB Sumbar dan KH Ma’ruf Amin Berlangsung Hangat, Ma’ruf Doakan PKB Raih 10 Kursi DPRD Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Overthinking dan Krisis Makna di Kalangan Gen Z

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024