Oleh: Elly Delfia
(Dosen Program Studi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)
Cinta seringkali membuat manusia bertingkah unik dan absurd. Salah bukti dari keunikan dan keabsurdan itu terlihat pada gembok cinta (love lock) yang terpasang di beberapa tempat wisata di negeri para “Oppa”, di Korea Selatan. Selain dijuluki negeri ginseng, negeri k-pop, ke-drama, Korea Selatan juga dijuluki negeri para “oppa”. “Oppa” merupakan panggilan dari adik perempuan kepada kakak laki-laki ataupun panggilan perempuan untuk kekasih. Panggilan ini populer di kalangan para penggemar k-pop untuk menyapa personil boyband k-pop idola mereka.
Gembok-gembok cinta di negeri para “Oppa” dapat ditemukan di beberapa tempat wisata yang terkenal di Korea Selatan, seperti di Seoul Namsan Tower dan Busan Tower. Gembok cinta-cinta tersebut dipasang di pagar-pagar besi yang ada di sana. Namsan Tower dan Busan Tower merupakan dua tower yang terkenal yang memiliki pemandangan yang indah di Korea Selatan. Pemandangan indah di kedua tower tersebut dijadikan tempat romantis bagi pasangan muda yang tengah jatuh cinta dengan memasang gembok-gembok cinta di pagar-pagar taman yang ada di sana. Di lantai dasar Namsan Tower yang menjulang dengan ketinggian 23 meter, ada spot khusus yang berlatar belakang gembok-gembok cinta. Namsan Tower yang terletak di Gunung Namsan di pusat ibu kota Seoul memiliki luas gedung 250meter selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan setiap harinya. Salah satu yang mendatangkan daya tarik bagi pengunjung adalah keberadaan gembok cinta. Demikian juga Busan Tower yang terletak di Taman Yongdusan, Junggu, Kota Busan. Tempat tersebut memiliki pemandangan yang tak kalah indahnya dengan view Kota Busan dan Pelabuhan Ikan Jagalchi sebagai pelabuhan terbesar di Korea Selatan.
Gembok-gembok cinta tersebut tidak hanya bertuliskan Hangeul, huruf Korea, tetapi juga ditulis dengan berbagai macam alfabet dari bahasa asing lainnya. Dengan kata lain, para pengunjung yang memasang gembok cinta bukan hanya orang Korea, melainkan juga wisatawan asing yang berasal dari berbagai negara. Hal itu membuktikan bahwa para wisatawan asing yang berkunjung ke Korea Selatan juga tertarik memasang gembok-gembok cinta dan mengikuti kebiasaan di sana.
Saya cukup sering mengunjungi Busan Tower dan juga pernah ke Namsan Tower. Saya juga ikut berfoto dengan latar gembok-gembok cinta itu. Saya tidak memiliki kecenderungan atau penilaian apa-apa terhadap gembok-gembok cinta itu. Saya hanya berpikir gembok-gembok cinta adalah bukti dari ungkapan perasaan sepasang anak manusia yang sedang jatuh cinta. Betapa tinggi effort (upaya) mereka untuk datang jauh-jauh ke sana dan mengabadikan cinta serta menguncinya dengan gembok-gembok cinta itu.
Gembok-gembok cinta kebanyakan berbentuk hati (heart) yang didominasi oleh warna-warna cerah, seperti merah muda, merah menyala, biru muda, hijau muda, dan warna cerah lainnya. Warna-warna tersebut merepresentasikan kecerahan hati pasangan yang sedang jatuh cinta. Mereka percaya bahwa cinta mereka akan terikat erat saat dikunci dengan gembok cinta, lalu kuncinya dibuang jauh. Meskipun beberapa pasangan tidak mempercayai sepenuhnya gembok-gembok cinta itu, mereka ikutan iseng memasang gembok cinta di sana. Kemungkinan dari mereka ada yang akhirnya menikah dan mempunyai anak-anak yang cantik-cantik dan gagah, Beberapa yang lain mungkin juga ada yang putus. Yang pasti, gembok-gembok cinta tersebut pernah menjadi saksi dan bukti kisah cinta mereka pernah ada.
Gembok cinta adalah destinasi wisata yang tercipta dari kreativitas manusia. Lokasi gembok cinta Namsan Tower pernah dijadikan shooting drama Korea, seperti Boys Before Flower. Drama tersebut merupakan drama yang pernah booming pada tahun 2009 dan dibintangi oleh Lee Min Ho, Koo Hye Sun, Kim Bum, Kim Hyun Joong, Kang Ha Neul, Kim Woo Bin, dan lain-lain. Namsan Tower awalnya adalah tempat pemancar siaran radio dan televisi pertama di Korea Selatan. Namsan Tower dibangun pada tahun 1969 dan resmi dibuka pada tahun 1980. Sekarang tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Seoul. Selain gembok cinta, pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan ibu Kota Seoul di malam hari dari atas Namsan Tower dan dapat menyaksikan pemandangan Kota Seoul yang memesona di siang hari.
Fenomena gembok cinta juga pernah dibuat di beberapa tempat wisata di Indonesia. Namun, sepertinya kebudayaan Indonesia tidak mendukung untuk itu sehingga gembok-gembok cinta itu tidak terlalu menarik bagi wisatawan Indonesia. Para pengelola tempat wisata menyadari bahwa fenomena gembok cinta harus punya daya tarik tersendiri di kalangan wisatawan. Korea Selatan tidak hanya dikenal dengan para oppa yang menghipnotis orang-orang, tetapi juga gembok-gembok cinta yang mempunyai daya tarik tersendiri.
Pembelajaran berharga dari keberadaan gembok-gembok cinta tersebut adalah destinasi wisata dapat dibangun dari kreativitas manusia atau hal-hal unik lain yang muncul dari perilaku manusia. Hal itu tergantung pada kita, apakah dapat mengelola kreativitas itu dengan baik dan menjadikannya sebuah peluang dan kesempatan untuk pengembangan pariwisata atau hanya akan berlalu sebagai segala sesuatu yang tanpa arti.