Solok Selatan, Scientia – Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) bersama guru-guru Sekolah Penggerak SD Angakatan II Kabupaten Solok Selatan melaksanakan lokakarya berbasis kearifan lokal dengan tema “Membatik Bermotif Iluminasi Naskah Kuno Sarantau Sasurambi”. Lokakarya dilaksanakan dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5).
Lokakarya ini terwujud atas kerja sama K3S dengan lembaga SURI (Surau Intellectual for Conservation) dan Minangkabau Corner Universitas Andalas (Unand). Lokakarya dilaksanakan selama tiga hari, 16-18 Maret 2023 bertempat di UPT SD Negeri 15 Kampai, Kec. Koto Parik Gadang Diateh, Kab. Solok Selatan. Peserta merupakan kepala sekolah dan guru-guru sekolah penggerak berjumlah sebanyak 21 orang.
Pembukaan lokakarya dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan diwakili Kasi Peserta Didik dan PTK SD, Fasilitator Sekolah Penggerak, Camat KPGD, Direktur Lembaga SURI, dan Kepala Sekolah Tujuh Sekolah Penggerak SD Angkatan II Kab. Solok Selatan.
Lokakarya dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Solok Selatan, diwakili oleh Zul Azmi selaku Kasi SD didampingi Hasanuddin sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak dari Unand.
Dalam sambutannya, Zul Azmi mendukung terlaksananya kegiatan ini dan berharap keseriusan peserta untuk mengikutinya. Sejalan dengan hal itu, Hasanuddin dalam sambutannya juga berharap peserta dapat menjadi pelopor dalam mengembangkan dan mempromosikan motif-motif batik khas Solok Selatan.
Pemateri dalam lokakarya ini yaitu Hasanuddin akademisi Unand dan sekaligus Fasilitator Sekolah Penggerak, Pramono Filolog Unand, Widdiyanti akademisi ISI Padangpanjang sekaligus pemilik Batik Canting Buana Kreatif, Yulia Hidayatul Ikhlas dan Rafiq Gusly Abdul Razaq Ilustrator dan Perekayasa Motif Batik lembaga SURI.
Materi yang disampaikan dalam lokakarya dimulai dari pengenalan singkat batik, jenis-jenis peralatan batik, rekayasa motif batik khas Solok Selatan, hingga diakhiri dengan praktik membatik. Motif-motif batik yang diterapkan dalam lokakarya ini merupakan rekayasa dari iluminasi manuskrip koleksi Rumah Gadang Istana Rajo Balun.
Selama lokakarya berlangsung terlihat antusias peserta dalam mengikutinya. Jonnasri peserta yang berasal dari SDN 08 Karang Putiah Sangir mengungkapkan kegembiraanya dalam mengikuti lokakarya.
“Saya begitu awan dengan membatik ini, setelah mengikuti prosesnya ternyata membatik ini sangat bagus untuk proyek atau P5 penggerak Solok Selatan khususnya SD” ujarnya.
Sementara itu, Maya Dwiyana Christina peserta dari SDN 07 Mudiak Lawe menyatakan bahwa kegiatan ini sangat memberikan manfaat terutama tentang pengalaman proses membatik hingga menjadi kain.
“Alhamdulilah banyak ilmu kami peroleh, mulai proses membatik hingga menjadi kain untuk dijahit menjadi baju. Walaupun kami awam membatik, tapi materi yang disampaikan mudah untuk dipahami” ungkapnya.
Pada penutupan lokakarya, Surya Selfika Direktur Lembaga SURI menyatakan bahwa motif yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan konservasi khazanah budaya khususnya naskah kuno yang ada di Solok Selatan.
Pengembangan ini sudah dilakukan lembaga SURI dalam beberapa tahun lalu. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia dan peserta yang begitu semangat dan antusias dalam pelaksanaan lokakarya.
Discussion about this post