Selasa, 13/5/25 | 03:48 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Melucuti Kerapuhan Maskulinitas

Minggu, 15/1/23 | 11:20 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

 

Lelaki itu bernama Tatsu. Tampilannya sangar, di wajahnya melintang bekas sayatan yang membuatnya terlihat lebih mengerikan. Tubuhnya dipenuhi tato, orang-orang pun sering berprasangka buruk saat pertama bertemu dengannya. Dahulu, Tatsu adalah seorang anggota Yakuza, namun kini telah pensiun.

Di masa pensiunnya, Tatsu bertolak belakang dengan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh gengster. Tampilannya juga menjadi sedikit berubah. Ke mana-mana ia selalu mengenakan celemek andalannya. Hari-harinya sering diwarnai oleh drama berebut produk diskon bersama ibu-ibu di pasar dan supermarket.

BACAJUGA

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Tatsu yang dulunya dijuluki The Immortal Dragon sama sekali tidak canggung dan merasa tertekan menjalani profesinya sebagai Bapak Rumah Tangga. Sebab, baginya pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang sulit dan diperlukan kesungguhan untuk melakukannya. Ia akan protes ketika ada orang yang meremehkan posisi tersebut.

“Keseharian bapak rumah tangga”, kira-kita inilah yang akan dijumpai ketika menonton serial The Way Of Househusband yang lucu, kocak, dan tentu saja bermanfaat. Kisah Tatsu menjungkirbalikkan maskulinitas yang selama ini kadung dikonstruksi jauh dari kegiatan domestik.

Bila biasanya yang sering dijumpai adalah kursus atau kelas untuk menjadi istri bagi perempuan, The Way Of Househusband menghadirkan “Kelas Bapak Rumah Tangga”. Tentu saja, kelas ini diampu oleh Tatsu yang amat mahir mengerjakan ini itu terkait kegiatan domestik. Ia belanja ke pasar, memburu diskonan agar lebih berhemat, mencuci dan menjemur pakaian, menyiapkan makanan, ikut kelas memasak bersama ibu-ibu kompleks, dan membawa bekal ketika piknik bersama Miku (istrinya), tentu dalam rangka untuk berhemat dan agar bisa menabung.

Meskipun saat ini perlahan telah mengalami perubahan, di masa yang entah, laki-laki dan perempuan diidentikkan dengan serangkaian harapan umum yang melekat dengan jenis kelaminnya. Misal, hanya laki-lakilah yang bekerja, sedangkan perempuan mengurusi rumah. Laki-laki berada pada posisi dilayani, sedangkan perempuan melayani. Bila terbalik, akan muncul anggapan telah menyalahi kodrat.

Sebagian dari rumah tangga pada umumnya akan mengamini bahwa “ayah atau suami adalah raja”. Ia berwibawa dan tipikal orang yang memerintah. Sebaliknya, “ibu atau istri adalah seorang yang lembut, tenang, dan hangat”. Ia adalah tipikal yang diperintah. Apabila bagian ini terbalik, laki-laki akan disebut ‘suami takut istri’ dan istri dianggap ‘terlalu mendominasi’. Relasi itu dimaknai negatif meskipun sebenarnya tidak terjadi tindakan memerintah dan diperintah antara keduanya.

The Way Of Househusband menampilkan relasi berbeda untuk melucuti sisi negatif tersebut. Miku adalah seorang desainer dan otaku yang menunjang ekonomi keluarga secara keseluruhan. Meski demikian, ia tidak menunjukkan sisi mendominasi dan Tatsu tidak pula merasa didominasi. Tatsu pun sepertinya tidak memedulikan embel-embel ‘suami takut istri’ karena memang tidak ada relasi seperti itu dalam rumah tangganya. Ia dengan percaya diri tampil sebagai bapak rumah tangga dengan celemek andalannya ke mana-mana.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Najwa Ramadhana dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Berita Sesudah

Menilik Fungsi Imbuhan –is dalam Bahasa Indonesia

Berita Terkait

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB

Lastry Monika Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah   Dalam tiga minggu terakhir, saya selalu mengangkat tema seputar...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Bila saya membawa teman pulang kampung, ibu hampir selalu...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Sastra Lisan dalam Keseharian

Minggu, 27/4/25 | 18:38 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   “Jangan menangis keras-keras! Nanti kamu dijemput Inyiak Bayeh. Rambutnya...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Cerita yang Tak Pernah Pensiun

Minggu, 20/4/25 | 17:55 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Setiap berkunjung ke suatu daerah, saya selalu mendapatkan pengalaman...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Di Balik Perjalanan, Ada Tanggung Jawab yang Menanti

Minggu, 13/4/25 | 16:47 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Banyak hal yang dapat dilakukan dalam momen libur lebaran, salah satunya berwisata bersama keluarga....

Satu Tikungan Lagi

Yang Tertinggal dari THR: Tawa dan Pelajaran Kecil

Minggu, 06/4/25 | 16:59 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Lebaran di masa kecil adalah kenangan yang tak pernah benar-benar pergi. Kenangan itu berdiam...

Berita Sesudah
Menilik Penggunaan Kata Paracetamol dan Parasetamol

Menilik Fungsi Imbuhan –is dalam Bahasa Indonesia

Discussion about this post

POPULER

  • Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

    Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firdaus Apresiasi Semangat Gotong Royong Masyarakat Wujudkan Festival Juadah Tanpa APBD

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malam Puncak Festival Juadah di Pasar Cubadak Berakhir Meriah dengan Lelang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengurus DPW PKDP Sumbar Dilantik, Firdaus : Siap Berbuat untuk Kampung Halaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024