Sabtu, 14/6/25 | 18:24 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Reno Wulan Sari

Minggu, 18/9/22 | 07:00 WIB

Dayana

memang tak berkesudahan, Nak
segala tanya yang kautarik dan ulur di ujung mata
termasuk belulang tajam, menancap kening
suatu hari, hendak kugeser ke atas telinga
menjadi tanduk, merobek perut, serupa hasut
berlarilah, Nak, tak mengapa
tapi jangan ke arah perut. Jauhi!
kau akan kecewa begitu tahu
ia tak lagi punya tulang
memang tak berkesudahan, Nak
biarkan ia mati dimakan kabar
tentang kuburnya yang lenyap
dibawa hantu bersisik
berlarilah, Nak
bawa ceritanya yang tak berkesudahan ke tepi laut
barangkali di seberang pulau
seorang tua menunggu sisa rambutnya
untuk dikubur baik-baik

(Busan, September 2022)

 

Lingga

pada malam yang setajam matamu, banyak orang sedang memintal
semua ambil bagian memilin dari ujung ke ujung
dari pangkal ke muara
dari laut ke teluk
dari selat ke pulau
dan kau menjadi anak air
berkecipak ke tiap sela batu
saat semua orang berdendang di permukaannya
aduhai licin, beludru batu
kau bergumuruh membuat pusar
mengisap semua dimensi setiap orang
dan mereka tenggelam
pada lelap malam yang setajam matamu
Siren memberi tahu resep merebus rambut
kemarin, Dayana melepasnya di tepi laut
mungkin kini, ia mengapung

BACAJUGA

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB
Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB

kesudahannya,
kau selalu menjadi anak air
yang kini membuat arus sendiri

(Busan, September 2022)

Flania

kami tak punya kotak pos
tapi kami bisa membuka pintu sepanjang hari
menyangganya dengan bata
menggantung tali di atas ventilasi
dengan lonceng nyaring sampai ke belakang

kami tak punya telepon
tapi kami bisa membuka jendela sepanjang hari
menyibak tirainya hingga ke tepi
mengikatnya agar tak lepas
dengan tali cantik berpita merah

kami tak punya tetangga
di sekeliling petak sawah
tempat terujung kelana

pintu dan jendela terus terbuka
barangkali esok, kau datang mencari kamar

(Busan, September 2022)

 

Biodata:

Reno Wulan Sari merupakan Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Bukunya telah terbit dalam bentuk kumpulan cerpen yang berjudul Catatan Pertama. Selain menulis puisi, cerpen, dan artikel, ia juga merupakan sutradara teater yang tertarik pada ilmu geografi, dunia cosmos, dan segala hal tentang alam semesta

Tags: #Reno Wulan Sari
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Partisipasi Gen-Z “Sitawa Sidingin” Pemilu 2024

Berita Sesudah

Review Buku Aliansi Monyet Putih: Dari Orang-Orang yang Terpinggirkan

Berita Terkait

Puisi-puisi Elfa Edriwati

Puisi-puisi Elfa Edriwati

Minggu, 08/6/25 | 07:41 WIB

Ilustrasi:Meta AI Bersitatap Oleh: Elfa Edriwati Kala malam nan hangatnya menembus tiap ruang Bertemu di lorong-lorong kecil, bersitatap lalu tersenyum...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB

Ilustrasi: Meta AI Malamku Berisik Oleh: Yogi Resya Pratama Mengusik dan berderik Akar-akar akal pun tak luput mancari siasat Merayu...

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 25/5/25 | 15:05 WIB

Ilustrasi: Meta AI Senantiasa Aku Tersesat di Matamu Oleh: Salwa Ratri Wahyuni bila siang memang panggung sandiwara maka malam tercipta...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 18/5/25 | 08:43 WIB

Ilustrasi: Meta Ai Untuk Cinta Oleh: Yogi Resya Pratama Untuk cinta kukira bersamamu aku bahagia, Tapi ternyata tanpamu aku jauh...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 11/5/25 | 11:29 WIB

Ilustrasi: Meta AI Mahasiswa Fakultas Timbangan Keadilan Oleh: Afny Dwi Sahira Kau datang pada sebuah pertemuan Tak ada yang mengundangmu...

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Minggu, 04/5/25 | 07:45 WIB

Ilustrasi: Meta AI Melanjutkan Episode Oleh: Eliza Nuzul Fitria Bukan nyanyian, melainkan tangisan Tanyalah pada mereka yang menanggung beban Setetes,...

Berita Sesudah
Maskulinitas dalam Iklan Sampo Head & Shoulders

Review Buku Aliansi Monyet Putih: Dari Orang-Orang yang Terpinggirkan

Discussion about this post

POPULER

  • Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maling Sawit dan Getah Karet Marak di Dharmasraya, Petani Menjerit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Elfa Edriwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Nagari Sikabau Keluhkan Ganti Rugi Lahan Plasma Terdampak Jaringan Listrik PT AWB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024