Minggu, 14/12/25 | 08:04 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Sambat dan Kawan-Kawannya

Minggu, 04/9/22 | 13:53 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

Apakah sambat dirasa cukup untuk menemani hilir-mudiknya kehidupan? Setelah mengeluh selama satu jam atau lebih soal tugas kuliah, pekerjaan, ketakutan tambah dewasa, dan pertanyaan ‘kapan’ yang menyebalkan, lalu mau ngapain lagi? Apakah perasaan sudah benar-benar lega dengan hanya sekadar mengeluh? Bila tidak, ada kabar baik. Sambat juga punya kawan. Ketika mereka dikombinasikan, barulah hidup terasa lebih ‘slay’, tapi ini baru kemungkinan loh, ya.

Setelah sambat, alangkah baiknya disertakan kawan dekatnya, yaitu curhat. Setelah mengeluh, keluarkan semua hal yang rasanya menyumbat perasaan, misalnya setelah mengeluh karena takut tambah dewasa, utarakan juga isi hati seputar persoalan yang membuat takut. Bila beruntung, teman curhat yang solutif dan berenergi positif bisa memberi satu, dua, tiga, atau lebih banyak saran dan nasihat, tetapi sekadar didengarkan saja juga sudah lebih dari cukup.

Bila rasanya sambat dan curhat belum mampu membuat tenang, terasa masih ada satu hal besar yang masih menyumbat perasaan dan agak susah untuk dikeluarkan, saatnya kawan sambat yang lain turut diundang. Ia adalah misuh. Kawan yang satu ini memang kadang agak ngegas karena ia berkarakter ‘badass’. Kata-kata yang mungkin keluar bisa agak kotor dan kurang enak didengarkan.

BACAJUGA

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB
Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Namun, ada yang perlu diingat misuh-misuh yang dilakukan sebisa mungkin tidak menyinggung perasaan orang lain sebab sepertinya sudah tidak ada kawan sambat lain yang bisa mengatasinya. Sambat tidak berkawan dengan baku-hantam dan pertengkaran. Lalu, bagaimana cara misuh yang lebih efektif?

Mungkin bisa dengan mengunjungi pantai, pegunungan, atau atap gedung, tapi tempat terakhir sepertinya tidak usah. Ombak di pantai akan menghalangi suara misuh-misuh didengar oleh orang lain. Begitu pun dengan pegunungan. Silakan keluarkan kata-kata yang agak kotor dan kurang enak didengarkan itu, tapi bila tempat-tempat itu sulit dijangkau, misuh-misuh saja di kamar mandi. Jangan lupa sambil menghidupkan keran.

Akan tetapi, sebetulnya ada tempat misuh lain yang mungkin jauh lebih efektif. Tidak memerlukan tempat yang jauh, tenaga yang lebih, dan tidak pula menyebabkan polusi suara dengan kata-kata kotor dan kurang enak didengar. Sediakan saja buku tulis  atau selembar kertas dan pulpen. Tulislah di sana apa pun yang hendak diutarakan.

Sebenarnya masih ada tempat yang lain, sih. Kemungkinan juga lebih efektif. Tempat itu adalah media sosial, entah itu lewat cuitan, bikin utas, cerita, atau unggahan. Namun, misuh di tempat ini memerlukan kehati-hatian. Tanggapan orang lain sulit untuk dihindarkan karena mereka tidak selalu paham maksud dan tujuan unggahan yang isinya misuh-misuh itu.

Alternatif ini tetap bisa dipakai dengan keadaan aman bila akunnya berupa Twitter yang sepi pengikut, digembok, atau lewat second akun Instagram yang khususkan untuk unggahan sesuka hati dan teman-teman dekat. Tidak lupa, second akun ini juga diatur ke privasi pribadi. Kalau dipikir-pikir, sambat dan kawan-kawannya ini seperti sebuah jamuan makan. Sambat adalah hidangan pembuka, curhat sebagai hidangan utama, dan musuh sebagai hidangan penutup.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Berbincang dengan Diri Sendiri

Berita Sesudah

Cerpen “Ketika Berbagi” Karya Ali Usman dan Ulasannya oleh Azwar Sutan malaka

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Waktu Tak Menunggu

Minggu, 07/12/25 | 22:22 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Saya sering bangun tergesa, seolah pagi datang lebih cepat dari dugaan. Waktu terus berjalan...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Hujan selalu punya cara sederhana untuk membuat saya berhenti sejenak. Di antara rintik yang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Berita Sesudah
Cerpen “Ketika Berbagi” Karya Ali Usman dan Ulasannya oleh Azwar Sutan malaka

Cerpen "Ketika Berbagi" Karya Ali Usman dan Ulasannya oleh Azwar Sutan malaka

Discussion about this post

POPULER

  • Tim Lupak Satresnarkoba Polres Dharmasraya Ringkus Dua Pengedar Ganja di Jalan Lintas Sumatra Gunung Medan

    Tim Lupak Satresnarkoba Polres Dharmasraya Ringkus Dua Pengedar Ganja di Jalan Lintas Sumatra Gunung Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muswil PKB Sumbar Tetapkan Enam Calon Ketua Tanfidz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Buang Limbah ke Sungai, PT Dharmasraya Lestarindo Jadi Sorotan Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ranperda Penguatan Lembaga Adat dan Pelestarian Adat Budaya Minangkabau di Kota Padang Menjamin Keberlangsungan Adat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDRPI FK Unand Luncurkan Dua Produk Bioteknologi Lokal, Kurangi Ketergantungan Impor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPP PKB Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Siswa Terdampak Bencana di Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024