Kamis, 13/11/25 | 12:16 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-Puisi Rilen Dicki Agustin

Minggu, 31/10/21 | 07:08 WIB

Hanya Ada Saya di Jalanmu
: May

seperti inilah jalan di hatimu, sayangku
sepi
berlubang
berkelok-kelok
dan sayalah satu-satunya pengendara di sana.

kamu tahu mengapa hanya saya yang ada di sana?
ya, tentu tahu, kau ‘kan pengendara yang ulung
suka menjelajahi satu daerah ke daerah lain biarpun
batu harapan sering pecah dalam pikiran kau sendiri, jawabmu.
bukan itu saja, saya sedang meninggalkan tanda bahwa
kesulitan bukanlah hambatan sebuah pertemuan
tapi dari tanda itu ada kemudahan akan tiba menuju tanda yang lain
sampai saya berhasil mendirikan gerbang masuk
dan keluarnya, sayangku

kalau soal ini, ya, bagus. nanti jalan ini tidak lagi
kau saja yang bisa lalui lo? tanyamu pula
di gerbang masuk dan keluar telah saya tuliskan
bahwa jalan ini adalah selamat datang saya
dan selamat jalan saya, jawab saya sembari menjual senyum
kamu membeli senyum saya dengan senyumanmu
lebih manis pula dari senyuman saya

(2021)

BACAJUGA

Puisi-puisi Rilen Dicki Agustin

Puisi-Puisi Rilen Dicki Agustin

Minggu, 07/8/22 | 10:51 WIB
Puisi-Puisi Rilen Dicki Agustin

Puisi-Puisi Rilen Dicki Agustin

Minggu, 28/11/21 | 07:19 WIB

 

Virus Bahaya di Negeri Ini

ketika lapar, saya tak punya uang untuk
membeli makan. terpaksa saya menyedot
toilet orang kaya dahulu, tapi itu pilihan terakhir karena
saya malah jijik dan saya lebih suka cara
mudah dan cepat. tentu plihan utamanya
adalah mencuri uang rakyat yang lambungnya
sering berbunyi, hasil penjualan padinya ke tengkulak,
bla bla bla. mampuslah kalian. alhasil saya malah lebih kenyang,
perut membuncit dengan adanya virus ini. asyik.

(2021)

 

Nasi dan Tungku Itu

I/
tiga batu sedang ditanam
lima kerat kayu disusun
patik korek api
tiup buluh ke arah tungku
asap bergabung-gabung

II/
lima cupak beras
tiga kali dicuci
dua garis jari telunjuk airnya
dan menikah di atas kekasihnya
sebelum kayu jadi arang lalu abu

III/
telah jadi nasi
sementara kekasih lainnya
sedang menanti

(2021)

 

Merdeka

saya mencintai kemerdekaan sesungguhnya,
tapi hutan seperti barisan mobil di jalan raya
itu banjir dicuri mencit yang pura-pura kelaparan.

(2021)

 

Biodata Penulis

Rilen Dicki Agustin lahir pada tanggal 08 Agustus di Pasaman. Berstatus sebagai mahasiswa tahun akhir di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang. Suka membaca seadanya. Menulis semampunya. Namun, ia berlebihan soal bekerja di sawah dan ladang saja. Silakan mampir ke Instagramnya @rilendickiagustin12, ya. Semoga menemukan sepotong sayang di sana.

 

Tags: #Rilen Dicki Agustin
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Pemerolehan Bahasa pada Anak

Berita Sesudah

Zukri Saad: Dinamis dan Sarat Gagasan

Berita Terkait

Puisi-puisi Delivia Nazwa Syafiariza

Puisi-puisi Delivia Nazwa Syafiariza

Minggu, 02/11/25 | 18:34 WIB

Sumber: Meta AI Penjara Air Oleh: Delivia Nazwa Syafiariza Air pernah jadi kebebasan Sirip pernah menari tanpa batas Lalu datang...

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Senin, 20/10/25 | 00:12 WIB

Etalase Oleh: Maryatul Kuptiah Manusia-manusia berkaca Bertatap ramah, bersenda gurau Bercerita ucapan nenek dahulu Para orang tua mengulum senyum, bibir...

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Puisi-puisi Zahrah Ziqro

Senin, 06/10/25 | 00:11 WIB

Sayap Oleh: Zahrah Ziqro Dari balik jendela kutatap awan biru terbentang Indah sekali seakan-akan memanggilku ke atas sana Kapan sayapku...

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Puisi-puisi Wulan Darma Putri

Minggu, 28/9/25 | 15:35 WIB

Sumber: Meta AI Melepas Segala Kesempatan Oleh:Wulan Darma Putri Berpuluh kali mengikuti tes Berpuluh kali mencoba kesempatan Tapi di ujung...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 14/9/25 | 17:02 WIB

Hidup Lebih Lama, Pak Oleh: Afny Dwi Sahira Sekalipun tulang mu tak lagi sekuat pohon jati Atau barangkali senduh cemas...

Puisi-puisi Adli Maul

Puisi-puisi Adli Maul

Minggu, 07/9/25 | 11:08 WIB

  Memori di Siteba Oleh: Adli Maul Sungguh indah rasanya mengingat kembali Perjalanan yang telah kita lalui Bukan sebagai teman,...

Berita Sesudah
Zukri Saad: Dinamis dan Sarat Gagasan

Zukri Saad: Dinamis dan Sarat Gagasan

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Portal Pembatas Jalan Milik Pemkab Dharmasraya Rusak, Diduga Dihantam Truk Berat PT BRM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Padang Gelar Job Fair 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua DPRD Kota Padang Pimpin Sidang Paripurna Jawaban Walikota Terhadap Pandangan Umum Fraksi Tentang RAPBD 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024