Anak Ula
Ia yang selalu menunggu
Bertelanjang dada menatap setiap buritan
Ia bertelanjang dada dengan tatap penuh harap
Menyosong setiap biduk kecil yang datang
di antara gelombang
Ia yang mengangkat keranjang harap
Mencakar isi sembari membuang rasa
Ia yang bertelanjang dada menatap setiap buritan
Menanti pagi, menari bersama ombak
Dalam mata beningnya, kutulis sejarah
Tentang ia dan tarian yang tak disukai
Ia yang hidup di sepanjang pesisir pantai tanah ini
Ia adalah Anak Ula
Padang, 2021
Di Tepi Laut
Aku menangkap gema suaramu
Di ujung senja, di tepi laut
Saat surya tenggelam
Kita pernah merilis canda semanis madu di sini
Sebelum kau tiba-tiba melindang bersama angin
Hatiku pecah
Kau meruap
Dari pandangan
Dari ingatan
Senja selalu manis untuk dikisahkan
Sebelum luka yang merobek hati
Sebelum pandemi menyerang kota ini
Dan menghilangkan namamu
Dalam deret kisahku
Padang, 2021
Kemarau Bulan Juni
Ini bukan tentang hujan bulan Juni
Tapi kemarau dengan panas berdengkang
Sepasang burung kakak tua
bernyanyi di pucuk-pucuk bidara
Berkisah tentang seorang bocah
yang menenggelamkan diri dalam resah
Yang mencari tabah, bijak, dan arif
Dalam kemarau bulan Juni
Padang, 2021
Biodata:
Mutiara Lembayung tinggal di Kota Padang dan mendedikasikan diri dalam dunia kepenulisan serta jurnlistik. Penyuka laut, senja, dan matahari tenggelam ini, menjaga imun tubuh dengan banyak minum air putih.
Discussion about this post