Puan disambut langsung oleh Vice President of Product Policy & Strategy Meta, Andy O’Connell, serta Head of Public Policy Meta untuk Indonesia dan Timor Leste, Berni Moestafa. Turut hadir pula sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.
Dalam pertemuan tersebut, Puan dan perwakilan Meta membahas isu-isu strategis seputar literasi digital, penguatan demokrasi di platform media sosial, serta pengembangan teknologi untuk mendeteksi dan memblokir konten berbahaya. Meta mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemblokiran konten judi online terbanyak di platform mereka.
“Sebagai negara dengan pengguna Instagram terbesar keempat di dunia, kita harus mampu mendorong kebijakan yang memastikan pemanfaatan media sosial dilakukan secara positif dan bertanggung jawab,” ujar Puan.
Ia mengapresiasi Meta atas kontribusinya dalam memblokir ribuan akun dan konten yang berkaitan dengan praktik perjudian digital. Menurutnya, hal itu sangat membantu upaya pemerintah Indonesia menciptakan ruang digital yang sehat dan aman.
“Judi online bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga membawa dampak sosial serius, dari kerugian ekonomi keluarga hingga merusak masa depan generasi muda,” tegas Puan.
Dalam kunjungan itu, Puan juga diajak melihat fasilitas teknologi terbaru Meta, termasuk sistem kecerdasan buatan (AI), fitur keamanan digital, dan teknologi deteksi otomatis konten bermasalah.
Tak hanya bertemu dengan pimpinan Meta, Puan juga menyapa para WNI yang bekerja di sana. Salah satunya adalah Sara Angelita dari Tarakan, Kalimantan Utara, yang kini tergabung dalam tim AI WhatsApp. Sara mengaku bangga bisa bertemu langsung dengan Puan dan senang menjadi bagian dari ekosistem digital global.
“Saya sangat bangga bekerja di Meta. Banyak hal yang bisa dipelajari dan budayanya sangat mendukung pengembangan diri. Saya makin semangat setelah bertemu langsung dengan Ibu Puan,” ujar Sara.
Selain mengunjungi Meta, Puan juga menyempatkan diri mendatangi kantor pusat Google, Googleplex, yang terletak di Mountain View, California. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda diplomasi parlemen Indonesia dalam mendorong kolaborasi internasional untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan berdaya guna.(yrp)