Resah
Sahabat termangu di bawah lampu jalan
jalanan
Bunga-bunga bintaro gugur kesepian
Sahabat yang gamang
hatinya berkecamuk
ia tengah bertengkar dengan diri sendiri
Ia resah bukan buatan
Kenyataan yang terbentang
jalan yang terpampang
bertubrukan dengan nuraninya
Ia bisa membohongi semua orang
tapi tidak dengan diri sendiri
Ia akan hidup selamanya dengan diri itu,
nurani itu
Menanggung perasaan bersalah seumur hidup
Pun aku,
haruskah kujual jiwaku pada setan?
Pertahananku melemah,
aku kalah
Aku bersuci seratus kali,
sebagai tebusan atas penghianatan pada hati nurani.
Terakhir,
kuharap, nanti aku mati dalam keadaan kiri
Kuburlah tubuhku di atas bukit atau lembah bunga
Jakarta, 26 Juni 2021
Limbung
Suara orang-orang bicara
riuh rendah di kepala
Aku bingung
limbung
tak tentu arah
lapar
kesepian
Tapi menggadaikan diri
ya ini semua
ya tapi begitu adanya
aku
masih tak tega
tak rela
Sebentar-bentar jadi pion
kadang jadi luncus
ditakdirkan bertempur
Siap mati untuk raja
Semoga Tuhan menyertai selalu
Semoga Tuhan berikan jalan bagi orang-orang yang tulus
merahmati mereka
Semoga Tuhan limpahkan kemudahan rizki yang banyak untuk Ibuku
Semoga
semoga
semoga…
Beruntunglah orang-orang yang menjaga dirinya dari munafik dan culas
Jakarta, 26 Juni 2021
Temu
Ke Padang
Inilah daftar orang-orang yang ingin kutemui saat kembali ke Padang,
Pertama, aku ingin bertemu dengan Alif
bertanya, apakah rindu masih bisa disemai?
Kedua, Yogi
ingin bertengkar sekali lagi
perihal nilai, jiwa, ilmu, pergerakan
bahkan perihal musim hujan
Ketiga, Nurul Hakiki
Aku mencintai ketulusannya
kebebasannya
keberaniannya
keberpihakannya pada kaum papa
Aku juga ingin lantang bersuara seperti dia
Aku benar-benar ingin melepas semua atribut yang melekat di diriku
ingin berjuang dan memperjuangkan sebagai mahasiswa biasa
Hitamlah hatiku, jiwaku
tak ada hijau, kuning, biru
Tak ada panggung dan mimbar bagiku
Suatu hari nanti, Nurul Hakiki,
tunggulah aku.
Hitamlah jiwaku
tapi tidak bersama Intisari-mu
Jakarta, 26 Juni 2021
Tentang Penulis:
Amalia Aris Saraswati merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas, jurnalis, organisatoris, dan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Pusat.
Discussion about this post