PADANG, Scientia.id – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sumatera Barat (Sumbar) menyambangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumbar, Selasa (17/9).
Kedatangan IPNU dan IPPNU ini dalam rangka audiensi dengan Bawaslu Sumbar terkait peran pelajar saat Pemilu. Salah satunya upaya partisipasi aktif pelajar sebagai pemilih pemula dalam proses demokrasi pada Pilkada serentak 2024 mendatang.
“Kami ingin mendorong peningkatan partisipasi pelajar dalam Pilkada agar berkontribusi dalam menentukan masa depan daerahnya,” kata Ketua IPNU Sumbar, Metra saat audiensi.
Dalam penjelasannya, Metra menekankan pentingnya edukasi Pemilu bagi pelajar. Baginya generasi muda atau pelajar harus memahami hak dan kewajiban dalam memilih. Tak hanya menjadi pemilih cerdas, tapi juga mampu berperan aktif dalam menjaga integritas Pemilu.
Ketua IPPNU Sumbar, Tri Ramadani, menambahkan bahwa IPNU dan IPPNU memiliki massa yang besar. Dengan kondisi demikian, diperlukan manajemen yang baik untuk menggerakkannya dalam mensosialisasikan tentang kepemiluan.
“IPNU dan IPPNU memiliki massa yang besar, dan diperlukan manajemen massa agar dapat menjadi corong untuk mensosialisasikan tentang kepemiluan dan pengawasan partisipatif kepada pemilih pemula, terutama di kalangan pelajar NU,” ujar Tri.
Dalam kesempatan itu, Komisioner Bawaslu Sumbar, Muhammad Kadafi, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, termasuk pelajar, dalam memastikan keberlangsungan Pemilu yang baik dan berkualitas.
“Kita perlu melakukan diskusi-diskusi kecil yang berkaitan dengan masyarakat. Penting bagi kita untuk hadir di TPS dan menyampaikan hak pilih kita secara langsung,” ujar kadafi.
Lebih lanjut, Kadafi juga sangat mendorong Ketua Cabang IPNU dan IPPNU yang ada di Sumbar untuk melakukan koordinasi dengan pihak Bawaslu kabupaten dan kota.
“Kami berharap koordinasi ini dapat memperkuat upaya edukasi dan sosialisasi bagi pemilih pemula, sehingga peran pelajar dalam Pilkada 2024 dapat lebih optimal,” tutupnya.