Salman Herbowo
(Kolumis Rubrik Renyah)
Ada baiknya membawa jas hujan sebelum bepergian bagi pengendara sepeda motor. Sebab, adakalanya ketika hendak bepergian cuaca cerah, namun ketika kembali cuaca justru berubah mendung. Bahkan, bisa pula berakhir dengan hujan lebat. Kejadian serupa demikian kerap terjadi.
Mungkin juga sebaliknya, ketika dari rumah cuaca panas tetapi dalam perjalanan tiba-tiba hujan. Bisa jadi pula saat berangkat hujan lebat, namun dalam perjalanan malah panas. Tidak jarang pula letak geografis suatu wilayah di iklim tropis ini memungkinkan terjadinya hujan lokal. Tentu hal itu harus menjadi pembelajaran bagi kita sebagai pengendara sepeda motor.
Bagi pengendara sepeda motor dengan rute tujuan jauh tentu sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Rute ini mungkin saja antarkota dalam provinsi atau ke daerah luar provinsi. Paling tidak, jas hujan, jaket, sarung tangan, beserta helm sesuai standar SNI menjadi prioritas untuk disiapkan.
Lain lagi ceritanya jika jarak yang ditempuh itu dekat, seperti ke tempat bekerja atau kampus. Tidak jarang pula jarak yang dilalui itu masih dalam wilayah kecamatan yang sama. Namun begitu, mengingat adanya hujan lokal tadi maka tetap tidak menjamin kondisi cuaca akan tetap sama dari tempat pemberangkatan hinga lokasi tujuan.
Dalam beberapa hari ini kota Padang sering diguyur hujan. Sebagai wilayah yang beriklim tropis maka hanya ada dua musim, yaitu hujan dan kemarau. Dengan begitu, sudah jelas hal yang perlu dipersiapkan bagi pengendara sepeda motor di daerah tropis tersebut.
Pada suatu momen, saya terjebak hujan lebat saat hendak pulang ke rumah. Waktu itu, saya masih berada di kampus namun hujan masih lebat. Seorang rekan yang mempunyai jas hujan tentu dapat melanjutkan perjalanan.
Pada momen ini saya mendapat pembelajaran berharga dari guyonan seorang teman. Dari seseorang yang selalu menyiapkan jas hujan di dalam jok sepeda motornya. Ternyata kebiasaan itu begitu penting dan bermanfaat.
Jas hujan yang ia simpan di jok sepeda motor itu seakan menjadi pembeda bagi kami dengannya. Waktu itu ternyata tidak saya seorang saja yang tidak membawa jas hujan, ada empat orang lainnya bernasib sama. Saat itu, hujan begitu lebat dan berkemungkinan tidak akan reda pada waktu yang lama.
Ia mulai mengambil jas hujan di dalam jok sepeda motornya yang terparkir. Sementara itu, kami masih duduk bengong menatap hujan yang turun begitu deras. Sebenarnya kejadian serupa ini sering kali saya alami, tapi tetap tidak pernah belajar untuk memperbaikinya. Seharusnya saya juga selalu siap sedia jas hujan di dalam jok motor.
Sebab, sebagaimana pentingnya payung bagi pejalan kaki, pengendara sepeda motor harus menanamkan dalam dirinya sedia jas hujan sebelum ia turun. Jadi, sebagai pengendara motor seperti saya, sudahkah Anda sedia jas hujan sebelum bepergian?
Discussion about this post