![Rapat Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Pemkab Agam.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251024-WA0105.jpg)
Rapat tersebut dihadiri Bupati Agam Benni Warlis, jajaran Balai Jalan, Balai MCKTR, OPD Provinsi dan Kabupaten Agam, serta unsur pemerintahan nagari dan kecamatan. Semua pihak menyepakati perlunya kolaborasi kuat antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat agar persoalan kemacetan di kawasan itu tidak berlarut-larut.
“Alhamdulillah, setelah mendengar berbagai masukan, kita sepakat mengambil langkah bersama untuk mengatasi kemacetan di Padang Lua. Kita akan menata kembali pasar dan melanjutkan pembangunan bypass Bukittinggi–Koto Baru. Dengan kolaborasi yang kuat, insyaallah masalah ini bisa kita atasi bersama,” ujar Gubernur Mahyeldi seusai rapat.
Hasil rapat menyepakati dua langkah strategis, pertama, penataan dan revitalisasi Pasar Padang Lua sebagai solusi jangka pendek untuk menertibkan kawasan dan mengurangi gangguan lalu lintas. Kedua, melanjutkan proyek Bypass Bukittinggi–Koto Baru sebagai solusi jangka panjang guna memperlancar arus kendaraan antarwilayah.
Sementara itu, rencana pembangunan underpass atau flyover akhirnya dibatalkan. Berdasarkan hasil kajian teknis, Padang Lua berada di zona rawan gempa dan patahan aktif, sehingga pembangunan underpass dianggap berisiko tinggi. Adapun pembangunan flyover tidak memungkinkan karena berada di atas jalur rel kereta api, yang tidak mendapat izin dari PT KAI dengan alasan keselamatan.
Sementara itu, Bupati Agam, Benni Warlis, menilai keputusan bersama ini sudah tepat.
“Revitalisasi pasar penting untuk jangka pendek, sementara bypass jadi solusi jangka panjang agar arus transportasi lebih lancar,” ujarnya.
Di samping itu, Wali Nagari Padang Lua, Jufri, berharap hasil rapat tersebut segera ditindaklanjuti di lapangan. Ia menjelaskan, jalur bypass sebenarnya sudah pernah direncanakan dan hanya tersisa sekitar 1,2 kilometer lagi yang belum selesai.
“Kalau bypass ini diteruskan sampai Pasar Amur, kemacetan di Padang Lua bisa diselesaikan tanpa harus membangun underpass atau flyover yang berisiko. Kami mohon perhatian dari Bapak Gubernur dan Bapak Bupati agar ini jadi prioritas,” tutur Jufri.
Kesepakatan hasil rapat ini akan menjadi dasar perencanaan teknis bagi Pemprov Sumbar dan Pemkab Agam. Pemerintah provinsi juga akan berkoordinasi dengan DPR RI, DPD RI, dan kementerian terkait untuk mempercepat realisasi pembangunan.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan optimisme bahwa hasil pembahasan kali ini akan membawa perubahan nyata.
“Insyaallah, langkah ini akan mengurai kemacetan dan membuat kawasan Padang Lua lebih tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat,” pungkasnya.(Adpsb)
![Rapat Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama Pemkab Agam.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251024-WA0105-750x375.jpg)
![Kegiatan panen raya sekaligus penutupan program tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di Nagari Paninggahan.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251027-WA0044-1-120x86.jpg)
![Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, saat meninjau lokasi pembangunan fly over.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251027-WA0033-1-120x86.jpg)







