Kamis, 16/10/25 | 03:51 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home EDUKASI

FLP Sumbar Gelar Bedah Buku “Gaza Tak Pernah Sunyi” dan Pelantikan FLP Padang

Minggu, 05/10/25 | 22:58 WIB
Foto: doc pribadi

Padang, Scientia-Dalam rangka menjaga semangat literasi, khususnya budaya baca dan menulis di kalangan mahasiswa, pelajar dan penggiat literasi serta memberikan apresiasi kepada penulis buku atas kepedulian terhadap penderitaan rakyat Palestina, Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Sumbar melaksanakan kegiatan bedah novel “Gaza Tak Pernah Sunyi” karya Prof. Hardisman dan pelantikan pengurus FLP Cabang Padang. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Sabtu 04 Oktober 2025.

Novel tersebut merupakan karya dari Pof. dr. Hardisman, M.HID, Dr.PH., seorang dokter dan juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang peduli dengan Palestina dan Gaza. Novel tersebut seperti berkisah tentang seorang dokter yang ditugaskan untuk menjadi relawan ke Gaza., Palestina. Meskipun sebuah karya fiksi, novel tersebut seperti kisah nyata. Hardi sebagai nama nama Prof Hardisman berhasil menceritakan luka, kesedihan, dan penderitaan serta kondisi warga Gaza dari kacamata seorang dokter melalui tokoh ceritanya yang bernama Dokter Adrian Hazim Malik.

Novel ini dibedah oleh Ragdi F Daye seorang penulis dan sastrawan Sumatera Barat serta akademisi dan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Dr. Elly Delfia, S.S, M. Hum. Kedua pemateri mengatakan novel tersebut benar-benar amat menyentuh hati nurani. Diksi yang digunakan berdaging dan bergizi. Buku tersebut betul direkomendasikan untuk dibaca.

Kegiatan bedah buku yang dimoderatori oleh Ulul Ilmi Arham ini dibuka secara resmi oleh Bunda Literasi Sumbar, Hj. Harneli Mahyeldi. Selaku ketua panitia, Fadhilah menyampaikan acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan siswa SD, SMP, SMA, dan  mahasiswa di Perguruan Tinggi, dan juga bagi beberapa tokoh masyarakat yang turut hadir dari Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Pariaman, Kota Pariaman, dan Pesisir Selatan.

BACAJUGA

No Content Available

Lindawati, S.S., M.Pd. selaku Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Sumatera Barat mengucapkan terima kasih, kepada seluruh pihak panitia, pengurus, dan juga peserta bedah buku. Dalam kesempatan itu, Linda memaparkan tentang FLP Sumbar. “FLP Sumbar merupakan organisasi kepenulisan yang mempunyai 140 anggota yang mempunyai NRA (Nomor Registrasi Anggota) dan berlaku untuk seluruh wilayah dan FLP cabang se-Indonesia bahkan di luar negeri, seperti Jepang dan Mesir. Keanggotaan dalam FLP Sumbar memiliki tiga macam kategori, anggota muda, madya, dan andal. FLP Sumbar sebagai organisasi kepenulisan memiliki tiga pilar; ke-Islaman, kepenulisan, dan keorganisasian. Kemudian, FLP Sumbar saat ini yang aktif dan sudah mempunyai kepengurusan baru adalah FLP Cabang Padang, FLP Cabang Pariaman Sekitar, FLP Cabang Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.”

Foto: Doc Pribadi

Bunda Literasi Sumatera Barat, Hj, Harneli Mahyeldi mengungkapkan kepedulian Palestina terhadap Indonesia sudah ada sejak dahulu kala. Ketika dijajah hingga menyatakan kemerdekaan, Palestinalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekarang, Palestina sedang dijajah oleh Israel, kita harus mendukung dan peduli terhadap mereka kata Bunda Harneli. Ketika terjadi gempa 2009 di Padang, mereka datang untuk membantu kita. Maka dalam hal ini bukan hanya melalui bedah buku, melainkan kepedulian terhadap Palestina harus kita tunjukkan melalui berbagai hal, seperti memberikan sumbangan, mendoakan, dan lainnya,” jelas bunda literasi sebelum membuka kegiatan ini. Ulul Arham dalam memulai diskusi untuk pembahasan bedah buku  mengungkapkan rasa kepedulian terhadap kondisiPalestina hari ini. “Bahwa pena bisa, memberikan perlawanan terhadap zionis Israel,” ungkapnya.

Selaku penulis buku Gaza tak Pernah Sunyi, Prof. Hardi menjelaskan bahwa isi bukunya tentang sejarah Palestina dari Hamas, tahun 1948 setelah perang dunia kedua. Yahudi kembali ke Palestina dan disambut baik oleh Palestina. “Di kala itu, Semua kegiatan seperti izin masuk ke Israel tidak ada untuk Palestina.” ungkap penulis tersebut. Gaza bukan sebuah daerah sebesar RT dan RW, di sana ada 12 universitas, ada Masjid Al Aqsa yang bersejarah. Semua cerita novel itu fiksi, dokter itu juga fiksi, tetapi cerita tentang Palestina dengan kondisi dalam novel itu menggambarkan kondisi yang sebenarnya, ungkapnya lagi.

Pembedah buku, Dr. Elly Delfia menyampaikan bahwa Gaza adalah gambaran luka dan penderitaan rakyat Palestina. Gaza tak penah sunyi adalah sebuah paradoksitas yang getir. Sebuah realitas kehidupan yang selalu ramai dan riuh, tetapi bukan oleh kegembiraan, kesenangan, dan canda tawa. Namun, Gaza tak pernah sunyi oleh suara dentuman bom, dengungan drone, pesawat pengintai tanpa awak, suara tembakan, lemparan batu para intifadah, dan juga suara tangisan anak-anak yang terluka serta suara azan yang terus berkumandang di langit Gaza”

Demikian sejarah Gaza telah menginspirasi banyak penulis untuk menceritakannya kembali kisah mereka tentang kejahatan kemanusiaan yang tiada henti, seperti novel yang ditulis oleh Prof. Hardi. “Kekurangan novel terletak pada karakter tokohnya kurang kuat dan hal itu menjadi titik kelemahan novel ini. Selebihnya, novel ini amat layak disebut karya besar yang mirip dengan karya Hamka dan penulisnya layak disebut sastrawan” tutup dosen Universitas Andalas ini.

Ragdi juga menyampaikan hal yang sama, novel ini memang mengalir, menggugah pembaca. “Kisah Dokter Adrian menjalankan misi kemanusiaan memberi gambaran yang terjadi, tetapi isi buku ini belum mengeksplorasi tokoh-tokoh secara mendalam. Pengembangan konflik masih gantung dalam cerita ini dan hal itu menjadi titik lemah buku,” ungkapnya. Bagian akhir novel mengisahkan perjalanan panjang mengitari Yordania hingga akses masuk ke dalam Gaza.  “Tentunya, buku ini menjadi inspirasi pembaca untuk terus membela dan memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan bagi Palestina,” tutupnya.

Tags: #bedah buku#litarasi
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Berita Sesudah

Konflik pada Cerpen “Pak Menteri Mau Datang” Karya A.A. Navis

Berita Terkait

6,8 Juta Akun WA Penipu Diblokir, Terbanyak dari Asia Tenggara

6,8 Juta Akun WA Penipu Diblokir, Terbanyak dari Asia Tenggara

Rabu, 15/10/25 | 06:05 WIB

Jakarta, Scientia.id - Meta menonaktifkan 6,8 juta akun WhatsApp yang terlibat dalam aksi penipuan online selama paruh pertama tahun 2025....

Caleg di Angkot

Kenangan bersama Pak Yos: Dari Kolega Menjadi Sahabat

Minggu, 12/10/25 | 10:44 WIB

Oleh: ALFITRI (Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas)   Waktu terus berjalan. Seperti matahari yang perlahan turun ke ufuk barat,...

61 Alumni MAN PK/MAN 2 Padang Panjang Tembus Kampus Ternama di Timur Tengah

61 Alumni MAN PK/MAN 2 Padang Panjang Tembus Kampus Ternama di Timur Tengah

Senin, 06/10/25 | 08:54 WIB

Padang Panjang, Scientia.id - Sebanyak 61 alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Program Khusus (PK) atau MAN 2 Padang Panjang menorehkan...

FLP Sumbar Bedah Buku “Gaza Tak Pernah Sunyi”, Suara Kemanusiaan dari Ranah Minang

FLP Sumbar Bedah Buku “Gaza Tak Pernah Sunyi”, Suara Kemanusiaan dari Ranah Minang

Minggu, 05/10/25 | 06:27 WIB

FLP Sumbar gelar acara bedah buku “Gaza Tak Pernah Sunyi” karya Hardi, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. (Foto: Ist) Padang,...

Bunkasai 18, Festival Budaya Jepang Padati Auditorium Universitas Andalas

Bunkasai 18, Festival Budaya Jepang Padati Auditorium Universitas Andalas

Minggu, 28/9/25 | 07:22 WIB

Festival budaya Jepang bertajuk Bunkasai 18 sukses digelar di Auditorium Unand, 23–25 September 2025 (Foto: Ist) Padang, Scientia.id -  Festival...

Undhari Kukuhkan 526 Wisudawan pada Wisuda ke-17

Undhari Kukuhkan 526 Wisudawan pada Wisuda ke-17

Minggu, 28/9/25 | 05:26 WIB

Dharmasraya, Scientia.id – Universitas Dharmas Indonesia (Undhari) kembali menggelar Wisuda ke-17 Tahun 2025 di Dara Jingga Convention, Minggu (27/9/2025). Sebanyak...

Berita Sesudah
Pandangan Khalil Gibran tentang Musik sebagai Bahasa Rohani

Konflik pada Cerpen “Pak Menteri Mau Datang” Karya A.A. Navis

POPULER

  • Walikota Padang Fadly Amran bersama Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara saat meninjau rehabilitasi saluran drainase dipadang pasir, Rabu (8/10). (Foto: Ist)

    Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Persiapkan Tenaga Kesehatan Untuk Ke Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenlu RI Dukung Kota Padang Kerjasama Dengan Hildesheim Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyicil dari Hasil Arisan, Ketuk Pintu Baitullah hingga Lahirkan Warisan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Tawarkan Potensi Investasi kepada Delegasi Bisnis India di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024