Senin, 11/8/25 | 13:15 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Memilih Menantu (Sumando)

Minggu, 10/8/25 | 13:46 WIB

Oleh: Yori Leo Saputra, S.Hum., Gr.
(Guru Muatan Lokal Keminangkabauan SMAN 1 Ranah Pesisir)

 

Orang Minangkabau dalam memilih menantu tentu berhati-hati dan tidak sembarangan pilih. Banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan ketika memilih atau mencari menantu yang baik. Bila ucapannya tampak baik, perilakunya juga menjadi cerminan yang baik. Dalam adat Minangkabau, ketika sesorang “terpilih” ia menjadi calon menantu, orang Minangkabau akan memilih sesuai dengan falsafah adatnya, yaitu “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.” Syarak mangato, adat manjalankan. Jadi, ketika memilih menantu, hal yang utama diperhatikan adalah agamanya. Orang Minangkabau dikenal sebagai orang yang taat beragama—bila dalam mencari menantu tidak memperhatikan atau tidak memperdulikan agamanya, nama baik keluarganya akan tercoreng di dalam nagari.

BACAJUGA

Penulisan Jenjang Akademik dalam Bahasa Indonesia

Penulisan Singkatan Jalan dalam Alamat Surat

Minggu, 26/3/23 | 08:32 WIB
Penulisan Jenjang Akademik dalam Bahasa Indonesia

Penulisan Jenjang Akademik dalam Bahasa Indonesia

Minggu, 19/2/23 | 07:00 WIB

Nah, apabila ingin mencari menantu, tentu menantu yang sangat diharapkan atau diidam-idamkan oleh banyak orang dalam keluarga adalah menantu atau sumando niniak mamak. Sebab, sumando niniak mamak yang  dapat diandalkan oleh keluarga besar serta menjadi teladan yang baik dalam keluaga. Jadi, bila seseorang mendapatkan menantu (sumando niniak mamak), orang tersebut dikatakan berhasil atau beruntung dalam mencari atau memilih menantu yang baik.

Perlu diketahui, pada dasarnya, ada empat macam bentuk laki-laki ketika sudah menjadi orang sumando (menantu) dalam keluarga istri. Pertama, sumando kacang miang. Dikatakan sumando kacang miang sebab sumando (menantu) ini tidak tidak dapat menjaga sikap dan perilakunya. Ia suka memecah belah di dalam keluarga. Sebagaimana pepatah mengatakan “Ramo-ramo di tangah padang, ditangkok anak rajo-rajo”. Maksudnya, adalah sumando kacang miang ini banyak membawa masalah, serta membuat suasana menjadi keruh dalam keluarga.

Kedua, sumando lapiak buruak. Tipe sumando ini biasanya tidak tahu diri. Justru ia tidak memahami posisinya sebagai orang sumando (orang luar di dalam suku istrinya). Sumando ini juga tidak memiliki rasa malu dan sopan santun. Sebagaimana pepatah mengatakan “Mairiang kabau ka tanah lapang, baok pulang di hari sajo. Malu jo sopan alah abih, alamaik raso jo pareso nan indak ado”. Jadi, begitulah orang Minang mengatakannya.

Ketiga, sumando langau hijau. Bak langau hijau—biasanya sumando seperti ini yang suka mencari kesalahan-kesalahan orang. Sumando ini juga suka berselingkuh di belakang istrinya. Ini sama halnya dengan buruknya perilaku sumando kacang miang dan sumando lapiak buruak, yang juga sama-sama tidak dapat menjadi teladan yang baik dalam keluarga.

Terakhir, sumando niniak mamak. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, menantu (sumando) yang paling ideal adalah sumando niniak mamak karena sumando ini tahu dengan sopan santun serta tahu dengan adat. Selain itu, ia juga tahu bagaimana cara bersikap dalam keluarganya dan keluarga istrinya, serta juga dapat menjaga marwahnya sebagai orang sumando (orang luar di dalam keluarga istrinya). Dengan begitu, menantu atau orang sumando seperti inilah yang akan dapat menjadi harapan di dalam adat Minangkabau.

Tags: #Yori Leo Saputra
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Turnamen Voli U-15 di Padang Lariang Timur Gaungkan Semangat Nasionalisme dan Perangi Narkoba

Berita Sesudah

Larang Orang Tua Beli Seragam di Koperasi Sekolah, Kepsek SMKN 1 Bukittinggi Dipuji

Berita Terkait

Modernisasi Penampilan Rabab Pasisia Di ISI Padangpanjang

Emansipasi Wanita dalam Drama “Nurani” Karya Wisran Hadi

Minggu, 03/8/25 | 16:48 WIB

Oleh: Muhammad Zakwan Rizaldi (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas)            Kesetaraan gender merupakan sebuah isu yang banyak dibahas...

Nyonya-Nyonya dan Luka Tak Terbagi Karya Wisran Hadi

Nyonya-Nyonya dan Luka Tak Terbagi Karya Wisran Hadi

Minggu, 03/8/25 | 15:56 WIB

Oleh: Cynthia Syafarani (Mahasiswa Universitas Andalas, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Indonesia) Siapa sangka, sebuah teras rumah bisa menjadi medan...

AI Membuat Ghibli Tenar, Bagaimana dengan Hak Cipta?

AI Membuat Ghibli Tenar, Bagaimana dengan Hak Cipta?

Minggu, 27/7/25 | 14:21 WIB

Oleh: Adela Damanik (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia dan anggota UKMF Labor Penulisan Kreatif (LPK) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)  ...

Modernisasi Penampilan Rabab Pasisia Di ISI Padangpanjang

Modernisasi Penampilan Rabab Pasisia Di ISI Padangpanjang

Minggu, 20/7/25 | 12:15 WIB

Oleh: Muhammad Zakwan Rizaldi (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas)   Di zaman sekarang ini, sastra lisan mulai kurang diminati...

Penamaan Tempat di Nagari Andiang

Penamaan Tempat di Nagari Andiang

Minggu, 20/7/25 | 11:20 WIB

Oleh: Annisa Aulia Amanda (Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Andalas dan  Mahasiswa KKN Nagari Andiang   Pemberian nama atau alamat pada...

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Minggu, 06/7/25 | 11:11 WIB

Oleh: Aldi Ferdiansyah (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Karya sastra adalah hasil proses kreatif yang...

Berita Sesudah
Larang Orang Tua Beli Seragam di Koperasi Sekolah, Kepsek SMKN 1 Bukittinggi Dipuji

Larang Orang Tua Beli Seragam di Koperasi Sekolah, Kepsek SMKN 1 Bukittinggi Dipuji

POPULER

  • Dua Perangkat Nagari Diduga Berselingkuh, Warga Siguntur Heboh

    Dua Perangkat Nagari Diduga Berselingkuh, Warga Siguntur Heboh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok, Tim Gabungan Gakkum Kemenhut, dan Polres Solok Segel Pengambilan Kayu di Sariek Bayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memilih Menantu (Sumando)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Turnamen Voli U-15 di Padang Lariang Timur Gaungkan Semangat Nasionalisme dan Perangi Narkoba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Munas I IGORNAS 2025 Tuai Protes, 14 Provinsi Ajukan Mosi Tak Percaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenag Gelar OMI 2025, Gabungkan Kompetisi Sains dan Riset Madrasah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 30 Ribu Peserta Gowes Padati Kota Padang, Meriahkan HJK ke-356

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024