Kamis, 20/11/25 | 03:45 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Memilih Menantu (Sumando)

Minggu, 10/8/25 | 13:46 WIB

Oleh: Yori Leo Saputra, S.Hum., Gr.
(Guru Muatan Lokal Keminangkabauan SMAN 1 Ranah Pesisir)

 

Orang Minangkabau dalam memilih menantu tentu berhati-hati dan tidak sembarangan pilih. Banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan ketika memilih atau mencari menantu yang baik. Bila ucapannya tampak baik, perilakunya juga menjadi cerminan yang baik. Dalam adat Minangkabau, ketika sesorang “terpilih” ia menjadi calon menantu, orang Minangkabau akan memilih sesuai dengan falsafah adatnya, yaitu “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.” Syarak mangato, adat manjalankan. Jadi, ketika memilih menantu, hal yang utama diperhatikan adalah agamanya. Orang Minangkabau dikenal sebagai orang yang taat beragama—bila dalam mencari menantu tidak memperhatikan atau tidak memperdulikan agamanya, nama baik keluarganya akan tercoreng di dalam nagari.

BACAJUGA

Berbagai Istilah dan Kemubaziran Kata dalam Kalimat

Menghindari Sifat Benalu

Minggu, 31/8/25 | 13:20 WIB
Berbagai Istilah dan Kemubaziran Kata dalam Kalimat

Hukum Kawin Sesuku di Minangkabau

Minggu, 17/8/25 | 16:05 WIB

Nah, apabila ingin mencari menantu, tentu menantu yang sangat diharapkan atau diidam-idamkan oleh banyak orang dalam keluarga adalah menantu atau sumando niniak mamak. Sebab, sumando niniak mamak yang  dapat diandalkan oleh keluarga besar serta menjadi teladan yang baik dalam keluaga. Jadi, bila seseorang mendapatkan menantu (sumando niniak mamak), orang tersebut dikatakan berhasil atau beruntung dalam mencari atau memilih menantu yang baik.

Perlu diketahui, pada dasarnya, ada empat macam bentuk laki-laki ketika sudah menjadi orang sumando (menantu) dalam keluarga istri. Pertama, sumando kacang miang. Dikatakan sumando kacang miang sebab sumando (menantu) ini tidak tidak dapat menjaga sikap dan perilakunya. Ia suka memecah belah di dalam keluarga. Sebagaimana pepatah mengatakan “Ramo-ramo di tangah padang, ditangkok anak rajo-rajo”. Maksudnya, adalah sumando kacang miang ini banyak membawa masalah, serta membuat suasana menjadi keruh dalam keluarga.

Kedua, sumando lapiak buruak. Tipe sumando ini biasanya tidak tahu diri. Justru ia tidak memahami posisinya sebagai orang sumando (orang luar di dalam suku istrinya). Sumando ini juga tidak memiliki rasa malu dan sopan santun. Sebagaimana pepatah mengatakan “Mairiang kabau ka tanah lapang, baok pulang di hari sajo. Malu jo sopan alah abih, alamaik raso jo pareso nan indak ado”. Jadi, begitulah orang Minang mengatakannya.

Ketiga, sumando langau hijau. Bak langau hijau—biasanya sumando seperti ini yang suka mencari kesalahan-kesalahan orang. Sumando ini juga suka berselingkuh di belakang istrinya. Ini sama halnya dengan buruknya perilaku sumando kacang miang dan sumando lapiak buruak, yang juga sama-sama tidak dapat menjadi teladan yang baik dalam keluarga.

Terakhir, sumando niniak mamak. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, menantu (sumando) yang paling ideal adalah sumando niniak mamak karena sumando ini tahu dengan sopan santun serta tahu dengan adat. Selain itu, ia juga tahu bagaimana cara bersikap dalam keluarganya dan keluarga istrinya, serta juga dapat menjaga marwahnya sebagai orang sumando (orang luar di dalam keluarga istrinya). Dengan begitu, menantu atau orang sumando seperti inilah yang akan dapat menjadi harapan di dalam adat Minangkabau.

Tags: #Yori Leo Saputra
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Turnamen Voli U-15 di Padang Lariang Timur Gaungkan Semangat Nasionalisme dan Perangi Narkoba

Berita Sesudah

Larang Orang Tua Beli Seragam di Koperasi Sekolah, Kepsek SMKN 1 Bukittinggi Dipuji

Berita Terkait

Sengketa Dokdo: Jejak Sejarah dan Pelajaran untuk Masa Kini

Sengketa Dokdo: Jejak Sejarah dan Pelajaran untuk Masa Kini

Minggu, 16/11/25 | 13:49 WIB

Oleh: Imro’atul Mufidah (Mahasiswa S2 Korean Studies Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan)   Kebanyakan mahasiswa asing yang sedang...

Puisi-puisi M. Subarkah

Budaya Overthinking dan Krisis Makna di Kalangan Gen Z

Minggu, 16/11/25 | 13:35 WIB

Oleh: M. Subarkah (Mahasiswa Prodi S2 Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)   Di tengah gemerlap dunia digital dan derasnya...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Belajar Budaya dan Pendidikan Karakter dari Seorang Nenek yang ‘Merusak’ Internet

Minggu, 16/11/25 | 13:27 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)   Di ruang keluarga. Seorang nenek sedang...

Identitas Lokal dalam Buku Puisi “Hantu Padang” Karya Esha Tegar

Konflik Sosial dan Politik pada Naskah “Penjual Bendera” Karya Wisran Hadi

Minggu, 02/11/25 | 17:12 WIB

  Pada pukul 10:00 pagi, 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Berkat desakan dari golongan muda,...

Aia Bangih Bukan Air Bangis

Apa Pentingnya Makna?

Minggu, 02/11/25 | 16:43 WIB

Oleh: Ahmad Hamidi (Dosen Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas)    Apa pentingnya makna? Sejauh mana ia menggambarkan...

Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

Minggu, 26/10/25 | 11:27 WIB

Oleh: Muhammad Afif  (Mahasiswa MKWK Bahasa Indonesia dan Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Universitas Andalas)   Beberapa tahun terakhir, olahraga lari...

Berita Sesudah
Larang Orang Tua Beli Seragam di Koperasi Sekolah, Kepsek SMKN 1 Bukittinggi Dipuji

Larang Orang Tua Beli Seragam di Koperasi Sekolah, Kepsek SMKN 1 Bukittinggi Dipuji

POPULER

  • Wali Kota Padang Fadly Amran meninjau, pelaksanaan Verifikasi Lapangan Penilaian Padang Rancak Award Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan tingkat Rukun Tetangga (RT) se-Kota Padang, yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.(Foto:Ist)

    Lomba Padang Rancak Award Memperkuat Budaya Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Tegaskan BBKT 2025 Harus Lebih Dekat dengan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerpen “Umak Saddam dan Tuah Batang Gadis” Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya Oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Apresiasi Festival Merandang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024