Kedua produk ini merupakan enzim penting dalam teknologi deteksi molekuler, yaitu Taq Polimerase dan Reverse Transcriptase, yang sebelumnya selalu diimpor dari luar negeri. Kini, keduanya berhasil diproduksi secara lokal dengan pendekatan bioteknologi canggih.
Menurut Kepala PDRPI, Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc, keberhasilan ini merupakan pencapaian besar karena belum banyak laboratorium riset di Indonesia yang mampu menghasilkan protein rekombinan seperti ini.
“Ini tonggak penting menuju kemandirian teknologi di bidang kesehatan,” ujarnya.
Taq Polimerase digunakan untuk menggandakan DNA dalam proses PCR, sementara Reverse Transcriptase berfungsi mengubah RNA menjadi DNA. Produksi kedua enzim ini memungkinkan efisiensi biaya dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk hingga 65–80%. Sebelumnya, produk PDRPI rata-rata memiliki TKDN sebesar 40–50%.
Produksi dilakukan melalui metode kloning genetik. Gen penyandi protein disisipkan ke dalam bakteri E. coli, kemudian dimanipulasi untuk menghasilkan enzim dalam jumlah besar. Menariknya, untuk produksi Taq Polimerase, PDRPI memanfaatkan bakteri termofilik dari sumber air panas di Solok seperti Anoxybacillus flavithermus dan Tepidimonas ignava.
Produk-produk ini akan diproduksi secara massal oleh mitra strategis PDRPI, PT Crown Teknologi Indonesia (CTI), yang juga membiayai seluruh proses pengembangan. Ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan industri.
Untuk mempercepat validasi dan komersialisasi, PDRPI menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit seperti RSUP M Djamil Padang, RSUP Karyadi Semarang, RSUP Dr Wahidin Makassar, serta laboratorium dan universitas ternama lainnya. Dua produk molekuler PDRPI bahkan sedang diuji oleh Kementerian Kesehatan untuk skrining Tuberkulosis di delapan provinsi dan deteksi Pneumonia di tiga rumah sakit.
Ke depan, PDRPI berencana melangkah lebih jauh dengan mengembangkan vaksin untuk Tuberkulosis dan HPV serta produk diagnosis berbasis antibodi monoklonal dan poliklonal. Langkah ini menunjukkan keseriusan PDRPI FK Unand dalam memperkuat posisi Indonesia di bidang riset dan produksi alat kesehatan berbasis bioteknologi.(yrp)