Dharmasraya, Scientia.id – Kabar duka dan dugaan kuat adanya kelalaian pelayanan kesehatan kembali mencoreng Kabupaten Dharmasraya. Seorang mahasiswa Universitas Dharmasraya (Undhari) berinisial PA (19 tahun), yang merupakan mahasiswa semester 2, meninggal dunia pada Senin, 5 Mei 2025, setelah mengalami kecelakaan tragis antara sepeda motor dan mobil. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB di depan Kampus Undhari.
PA dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh Dharmasraya sekitar pukul 03.00 WIB dalam kondisi kritis oleh warga dan teman-temannya. Sebelumnya, korban sempat mendapatkan pertolongan pertama di Puskesmas Blok B Sitiung 1. Namun, ironisnya, menurut kesaksian pilu dari keluarga dan saksi mata di lokasi, korban diduga tidak segera mendapat penanganan medis yang layak di rumah sakit rujukan.
Sebuah dugaan kelalaian yang sangat disayangkan terungkap, di mana selama hampir sembilan jam setelah tiba di RSUD Sungai Dareh, PA hanya terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) tanpa adanya tindakan medis serius maupun upaya rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap, seperti yang berada di Kota Padang.
“Kami menunggu dengan harapan nyawanya bisa diselamatkan, tapi tidak ada tindakan cepat. Bahkan rujukan pun tidak segera dilakukan. Seolah-olah dia bukan manusia. Kami sangat kecewa,” ungkap salah satu anggota keluarga korban dengan suara penuh kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.
Kepergian tragis PA sontak memicu gelombang kesedihan dan kemarahan yang meluas di kalangan civitas akademika Undhari, masyarakat Dharmasraya, serta para aktivis kesehatan. Mereka dengan tegas mendesak Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja, sistem pelayanan, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas di RSUD Sungai Dareh.
“Ini bukan hanya tentang PA. Ini tentang nyawa siapa pun yang bisa saja diperlakukan seperti itu jika sistem ini terus dibiarkan. Kami minta keadilan dan perubahan nyata,” seru seorang dosen Undhari dengan nada prihatin dan penuh tuntutan akan perbaikan.
Peristiwa memilukan ini menjadi tamparan keras bagi wajah pelayanan kesehatan di tingkat daerah. Sudah saatnya institusi rumah sakit tidak hanya berfungsi sebagai pusat administrasi medis semata, melainkan menjelma menjadi ruang kemanusiaan yang menjunjung tinggi nilai dan keselamatan setiap nyawa warga.
Baca Juga: Viral Video Ungkap Dugaan Sumber Air Sungai dan Bau Tak Sedap di RSUD Sungai Dareh
Nahas, harapan keluarga dan teman-teman PA pupus. Sekitar pukul 13.00 WIB, mahasiswa muda tersebut menghembuskan napas terakhirnya, masih di RSUD Sungai Dareh. Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan nyawa seorang mahasiswa melayang. (tnl)