Minggu, 18/5/25 | 07:03 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Minggu, 27/4/25 | 09:56 WIB
Ilustrasi: Meta AI

Panggilan Demi Hari

Oleh: Maryatul Kuptiah

Per kepala merayap, badan bungkuk
Mencium lantai, puji pada sang-Tuhan.
Tunaikan hajat, bibir ramai-ramai berwirid
Mereka dan aku hanya budak
Tak lepas, luput dan silap
Sukar terlena, sesaat, dan menutup mata
Tidur sejenak, kata hanya
Apa yang dipikirnya?

Buaiannya manjur
Terlelap, jauh jangkau
Pandangan silau, tetapi tidak dengan sanubari
Sinar menembus jiwa

 

BACAJUGA

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Minggu, 23/3/25 | 08:40 WIB

Pelepas Dahaga

Oleh: Maryatul Kuptiah

Waktu suci, masih ingat benar
Si kecil merangkak
Ibu menyodorkan sepiring nasi hangat
Segenggam penuh. Isinya sederhana
Katanya, agar aku tidak lapar
Sampai, nasi itu tidak ada lagi
Mendarat di mulut si kecil
Terdengar suara tegukan air
Mengalir di tenggorokan,
Pada lantunan suara pemanggilan Tuhan
Air berhenti mengalir, seolah punya remote control
Ibu dan si kecil aku cukup seteguk air
Setidak-tidaknya, hingga jemputan panggilan kedua
Jemput aku dalam aku

 

Aku dalam Aku

Oleh: Maryatul Kuptiah

Sadar dalam ketidaksadaran
Seumur hidup ringkuh, rendah diri
Peduli rasa dikelabui oleh diri sendiri
Justru itu, aneh didonaturi duniawi
Tak sadar, tapi rasa sadar
Akan ada sesuatu hal
Wakil layaknya pamer penghargaan
Junjung menjunjung ketinggian
Dalam  aku, ditemukan gak cipta kemulian
Dari isi, oleh kerasukan kapas hempusa  debu
Di pinggiran penghujung terakhir hari

 

Penutup Dialog

Oleh: Maryatul Kuptiah

Cakap-cakap meraup di antara untaian, bilur tasbih
Seru! Melangkah demi bujukan Illahi
Biasa, berjalan laju roda berputar
Bertaut dan henti pada seruan
Hanya ada, doa-doa sang pemuja
Penanak warak di pinggiran kota, sebar keharuman dosa.
Lantas, ia bermunajat di persimpangan denting jam
Pinta tengadah makmur dari lumpur cela
Tak lengah,  guyur badan di penghujung percakapan

 

Gelutan Kisah

Oleh: Maryatul Kuptiah

Pusaran cepat merombak diri
Menjadi pribadi kian di uji
Sukar larut dalam tulisan dua pena
Merangkai jalan penunjuk menuju surga-Nya
Cukup. Hati menjadi obat untuk bersentuhan
Mata seolah memberi syarat

 

Biodata Penulis

Maryatul Kuptiah merupakan mahasiswa aktif Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Hobi menulis puisi dan artikel. Saat ini sedang bergiat di Labor Kepenulisan Kreatif FIB Unand.

 

Tags: #Maryatul Kuptiah
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Mendaki Gunung sebagai Pelarian dalam Film “Sekawan Limo”

Berita Sesudah

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Berita Terkait

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 11/5/25 | 11:29 WIB

Ilustrasi: Meta AI Mahasiswa Fakultas Timbangan Keadilan Oleh: Afny Dwi Sahira Kau datang pada sebuah pertemuan Tak ada yang mengundangmu...

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Minggu, 04/5/25 | 07:45 WIB

Ilustrasi: Meta AI Melanjutkan Episode Oleh: Eliza Nuzul Fitria Bukan nyanyian, melainkan tangisan Tanyalah pada mereka yang menanggung beban Setetes,...

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 20/4/25 | 10:51 WIB

Gambar Pendukung: Meta AI Menuju Tak Terbatas dan Melampauinya Oleh: Salwa Ratri Wahyuni Sore itu, burung-burung manyar berbisik bahwasanya ketiadaanmu...

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Minggu, 23/3/25 | 08:40 WIB

Ujung Resah Oleh: Maryatul Kuptiah Ujung hari pulih tertata rapi sekian abad sesuka hati Beralih ribuan detik per sekian detik...

Puisi-puisi Nada Aura Syakilla

Puisi-puisi Nada Aura Syakilla

Minggu, 16/3/25 | 11:35 WIB

Negeri Pertiwi Oleh: Nada Aura Syakilla Di laut biru dan tanah yang subur Negeri pertiwi berdiri teguh Di bawah langit...

Puisi-Puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-Puisi Maryatul Kuptiah

Minggu, 09/3/25 | 10:52 WIB

Hikayat dari Ibu Oleh: Maryatul Kuptiah Lalu-lalang roda empat tak cukup merecok berisik kuping Akal justru bersimpang siur Hiruk-pikuk ramai...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

POPULER

  • Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

    Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Realitas Kekuasaan Budaya Politik Elite di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024