Oleh: Hardisman
(Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas)
Sering kita mendengar peringatan dari masyarakat yang sangat melarang mandi malam. Informasi yang berkembang di masyarakat, mandi malam dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Bisa jadi hal ini sudah diyakini dan beredar dari generasi ke generasi.
Mandi malam dianggap sebagai sebagai kebiasaan yang buruk dan berbahaya. Mandi malam diyakini dapat menimbulkan berbagai masalah Kesehatan, seperti rematik, masuk angin, bahkan gangguan paru-paru, tapi benarkah demikian? Apakah yang diyakini masyarakat ini fakta dan mengandung kebenaran ilmiah ataukah hanya mitos belaka?
Salah satu mitos yang paling sering didengar adalah bahwa mandi malam bisa menyebabkan rematik. Rematik merupakan istilah atau sebutan yang umum digunakan untuk merujuk pada berbagai penyakit sendi dan tulang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai perandangan pada sendi ataupun autoumun.
Rematik
Mitos rematik akibat mandi malam karena memang setelah mandi di waktu malam hari, tubuh merasakan dingin yang lebih dibandingkan dengan waktu lainnya. Dingin yang berlebihan dianggap bisa membekukan sendi, tulang, dan otot. Inilah yang diyakini oleh sebagian masyarakat sebagai penyebab rasa nyeri pada sendi tersbut.
Menurut ilmu dan penelitian kedokteran, rematik tidaklah disebabkan oleh mandi malam. Rematik ini berkaitan dengan berbagai faktor yang berisiko terhadap peradangan dan kekakuan sendi. Adanya peradangan dan atau kekakuan sendi tersebutlah yang menimbulan nyeri. Faktor-faktror risiko tersebut dapat berasal dari genetik, usia yang menua, berat badan yang berlebih, dan pola makan.
Usia yang menua menjadi salah satu risiko utama pengapuran tulang (osteoporosis). Jika tidak dibarengi dengan pola makan dengan asupan pro-vitamin D, kalsium, dan fosfat, tentu akan berdampak terhadap cepatnya terjadi osteoporosis. Berat bedan lebih (overweight dan obesitas) meningkatkan beban pada sendi yang dapat memicu terjadinya peradangan sendi.
Namun, bagi orang yang sudah memiliki masalah sendi, mandi air dingin di malam hari memang bisa memicu rasa nyeri atau memperberat nyeri yang sudah ada pada sendi. Sebaliknya, mandi air hangat di malam hari justru dapat membantu melemaskan otot dan sendi sehingga membuat tidur lebih nyenyak.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa mandi malam tidaklah menjadi penyebab penyakit rematik. Akan tetapi, jika rematik atau nyeri sendi telah diderita seseorang, mandi malam dalam keadaan dingin dapat memperberat gejala yang dirasakan.
Masuk Angin
Masuk angin tentunya bukanlah istilah medis. Masuk angin yang dikenal masyarakat berupa kumpulan gejala dari flu, perut kembung, masalah pencernaan lainnya, dan kadang disertai pusing, kepala terasa berat, dan sakit kepala. Banyak orang percaya bahwa mandi malam menyebabkan terjadinya masuk angin atau setidaknya akan membuat tubuh lebih mudah terkena masuk angin.
Dalam ilmu kedokteran, tidak ada kaitan langsung antara mandi malam dengan gangguan pencernaan, ataupun flu. Mandi malam sebenarnya tidaklah menyebabkan penyakit tersebut. Akan tetapi, mandi pada kondisi yang dingin terutama malam hari dan tubuh dalam keadaan kelelahan sepulang bekerja akan terasa lebih dingin yang menyebabkan tubuh akan menggigil. Akibatnya, tubuh menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, jika seseorang tetap ingin mandi malam, pastikan untuk mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi. Jika memungkinkan, gunakan air hangat untuk mandi agar tubuh tetap hangat.
Gangguan Paru-Paru
Mitos lain yang sering kita dengar adalah anggapan bahwa mandi malam bisa memicu penyakit paru-paru, terutama lagi yang sering kita dengar adalah paru-paru basah. Ada sebagian masyarakat berpendapat bahwa mandi malam mengakibatkan akumulasi cairan dalam paru-paru sehingga menurutnya inilah yang menjadi penyebab penyakit pada paru-paru.
Penyakit yang disebut oleh masyarakat sebagai paru-paru basah dapat berupa kelainan medis berupa radang paru (pneumonia) ataupun tuberkulisis (TB) dengan efusi pluera. Radang paru pneumonia) disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Begitu juga dengan TB yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakt-penyakit ini jelas tidak disebabkan oleh mandi malam. Penyakit ini muncul karena adanya infeksi yang menyebabkan peradangan pada paru-paru bukan karena kebiasaan mandi di malam hari.
Akan tetapi, meskipun mandi malam tidak menyebabkan penyakit paru, bagi penderita gangguan pernapasan memang disarankan untuk menghindari mandi dengan air dingin termasuk mandi pada malam hari. Suhu yang dingin terutama dari air mandi dapat meningkatkan penyempitan (kontriksi) saluran-saluran pernapasan (bronchus dan broncheolus). Akibatnya, seseorang menjadi sesak napas atau sesak di dada semakin lebih berat.
Berdasarkan uraian singkat yang telah disebutkan, dapat dinyatakan bahwa mandi malam tidak selalu berbahaya seperti yang sering kita dengar. Sebagian besar bahaya mandi malam hanyalah mitos dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Namun, sebagian orang, terutama yang sudah mempunyai gangguan kesehatan sebelumnya maka mandi malam dengan air dingin mungkin dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan memunculkan gejala. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan adalah dengan memilih air hangat dan memastikan tubuh tetap kering dan hangat setelah mandi. Mandi malam justru bisa memberikan manfaat kesehatan dan membantu merasa lebih rileks.