Do’a Ayah
Oleh: Hardi Abu Rafa
Ku langkahkan kakiku di setiap pagi
tuk berkarya dan mengabdi
dalam ibadah dan mencari rezeki kehadirat Illahi
dengan langkah kokoh kekar tak tertandingi
tampak tegas berwibaya disegani
dengan senyum bersahaja menyejukkan nurani
seakan tak ada sedih di sanubari
Namun, biarkanku berjalan di tengah hujan
agar air mata di pipi tak kelihatan
Biarkan lelahku jauh terpendam
biarlah sedih kusimpan di dalam
biatlah kupulang senja temaram
dan kuberjalan di tengah malam
agar wajah pilu tersembunyi padam
Kuatkan semangatmu jiwa raga
iringi ikhtiarmu dengan do’a
meski kau boleh menangis
karena Dia telah menciptakan air mata
dan kurelakan kau bersedih
karena Dia telah menganugerahkan rasa
Tapi jangan kau pasung kakimu untuk pergi
Jangan lemaskan badanmu hingga terpuruk di muka bumi
tetap kembangkan sayap terbang melewati batas negeri
kuatkan semangat menjemput asa suatu saat nanti
Padang, Oktober, 2024
Mengarungi Bahari
Oleh: Hardi Abu Rafa
Ke pantai kumelihat laut di kala sunyi
menatap pinggir langit di batas samudera
tak kutemukan batas yang bertepi
tak kudapati penghujung cakrawala
Kukepakkan sayap terbang ke angkasa
Bersama burung melayang mengudara
terdengar hempasan ombak membahana
temani nyiur dan karang yang menyambut kapal dengan setia
sedih bahagia bercambur berkecamuk di dada
berteriak meronta ingin pergi jauh ke ujung dunia
Namun takkan kudapat mengintari samudra
karena biduk sudah ada nakhoda
takkan kumenyelam mencari mutiara
bila separoh napas tidak di raga
Tak mungkin kutangkap burung yang terbang
karena kakiku terhimpit karang
takkan bisa kumencapai seberang
karena ombak besar menghadang
Tapi, jangan berhenti kau menari
karena gendang telah kau tabuh
takkan kucegah kau mengarungi bahari
ketika sudah di dermaga kapal berlabuh
dan jangan takut sengatan mentari
ketika di pundakku kau berteduh
Padang, Oktober, 2024
Fatamorgana
Oleh: Hardi Abu Rafa
Pujian datang menghiasi lidah
sanjungan datang lisannya basah
hinaanpun muncul menganggap rendah
melihatmu sebelah mata sangat lemah
tak perlu kau gundah
jangan kau gelisah
tatkala ketulusan hatimu menghiasi wajah
dan niatkan karya menggapai berkah
Ketika dipuji takkan terbang
tatkala disanjung tak melayang
saat dihina tak jatuh terbuang
meskipun direndahkan takkan hilang
Amanah titipan sementara
seperti debu di atas kaca
dan padang gurun fatamorgana
ia datang tidak kau pinta
dan hilang lenyappun seketika
berhembus angin hilanglah ia
tak berbekas di pandangan mata
Berkarya terus teguhkan hati
karena di sampingmu ada yang menyayangi
penyemangat dengan do’a yang suci
memberi tenaga beribu kali
hingga dalam karyamu menginsipirasi
Padang, Oktober, 2024
Biodata Penulis:
Hardi Abu Rafa adalah nama pena dari seorang praktisi kesehatan, akademisi, dan peneliti yang mengabdikan diri sebagai mahaguru di Universitas Andalas. Selain menulis buku dan karya ilmiah pada bidang ilmunya, ia juga mencurahkan gagasan dan kegelisahan tentang fenomena sosial dalam bentuk karya puisi. Tidak jarang pula, karya itu merupakan ungkapan zauk yang terpendam di dalam dada yang setiap baitnya sarat makna. Kumpulan kata hikmah dan puisi yang ditulisnya telah diterbitkan dalam tiga buah buku berjudul Tafakur.