Di tengah-tengah hutan yang lengang tanpa suara, hanya ada suara burung dan gangsir. Di antara lebatnya pohon mendadak lewat sekelebat bayangan, lebih tepatnya tiga sosok bayangan yang bergerak cepat, lincah melompati semak-semak. “Gek endang sat-set, engko malah digebugi meneh karo pak ustadz[3]” Teriak salah satu bayangan itu. Tepi hutan mulai terlihat di depan mereka.
“Nganti telu lek urung teko ustadz gebugi!![4]” Teriak seorang pria diujung sana di depan sebuah musholla. “Siji!” Ustadz mulai menghitung mundur ketiga bayangan tadi sudah keluar dari hutan, tampak siluet mereka yang terlihat seperti seorang pemuda yang menggunakan peci dan membawa sarung. “Loro!!” Tinggal sedikit lagi, tapi salah satu dari mereka terjatuh.
Kedua temannya yang lain membantu dia berdiri, dan kembali berlari tapi mereka jadi terhambat. “Cepetan Lan!!” Teriak kedua temannya yang sudah berlari kencang lagi, temen mereka yang tadi jatuh masih berusaha menyeimbangkan tubuh. Mereka sudah hampir terlambat. Tidak akan sempat sepertinya, mungkin itu yang dipikirkan oleh kedua temannya, sehingga mereka berdua mengangkat anak yang tadi jatuh.
“Telu!!” Teriak si ustadz mengakhiri hitung mundurnya, tapi ketiga anak itu tepat waktu dan sudah masuk kedalam musholla. “Brak!” Mereka langsung terjatuh saat sudah ada di teras musholla karena berat tubuh teman meraka tadi. Ustadz hanya geleng-gelng kepala melihat kelakuan tiga anak itu. “Yang telat ustadz tunggu setelah sholat maghrib!” Seru ustadz tanpa memedulikan tiga anak tadi.
Tiga anak tadi berdiri dan berjalan masuk kedalam musholla, seorang kakek-kakek tampak sedang memperhatikan mereka, mereka bertiga menghampirinya. “Assalamualikum mbah yai” Sapa mereka bertiga sambil menyalami kakek itu. “Waalikumsalam, dari mana lagi kalian, sampai lari-lari begitu?” Tanya kakek itu. “Nggak dari mana-mana mbah, Bumi tadi ketiduran diatas pohon rambutan” Jawab salah satu dari mereka. “Ya sudah, udah wudhu belum, wudhu dulu sana Matahari, Bulan, Bumi kalo belum, terus duduk sebentar lagi adzan” Suruhnya. Ketiganya pamit lalu pergi ke tempat wudhu.
Discussion about this post