Selasa, 17/6/25 | 00:02 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KREATIKA

Puisi-puisi Nining Nirmala Sari dan Ulasannya Oleh Ragdi F Daye

Minggu, 14/1/24 | 12:28 WIB

Puisi-puisi Nining Nirmala Sari

 

Lailatul Qadar

 

Ketika langit malam menyapa

BACAJUGA

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB
Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Para pribumi dunia

Tunduk serta segala rupa

Menyaksikan keajaiban-Nya

 

Malam yang bersolek

Dihias kecerahan rembulan

Bagai permadani di singgasana

Diarak milyaran bintang

 

Suara jengkrik menyemarakkan

Membelah kesunyian

Rerumputan yang menengadah

Menyambut ribuan malaikat turun ke bumi

 

Angin sejuk menawangi

Di antara ranting dan pepohonan

Bertasbih memuji  Yang Maha Kuasa

Menyambut datangnya Lailatul Qadar

 

Ialah malam seribu bulan

Takwil segala peribadatan

Malam dinaungi keindahan

Hadir hanya dalam Ramadhan

 

Patoga, 10 April 2022

 

Hidayah

 

Aku menyublim jadi fana

Begitu fakir akan amal

Diriku kini seumpama

Kain putih penuh noda

 

Hujan dengan lembut menitik

Pada tanah yang memekik

Diriku kini penuh berisik

Bersuara seperti diam

 

Aku berada pada titik nadir

Nanar beriak di kepala

Serupa musim kemarau

Gersang berkepanjangan

 

Lalu hidayah menjemput

Mengingat kembali kasih-Nya

Dalam doa kukeluhkan

Dalam sujud kuikhtiarkan

 

Betapa cinta Allah tak terhingga

Pada hamba yang bergelimang dosa

Syukurku akan pengampunan

Untuk segala salah dan ingkar

 

Patoga, 10 April 2022

 

 

Pengadilan Illahi

 

Mulut-mulut itu rakus

Akan tamaknya dunia

Seakan lupa

Dunia hanya sementara

 

Mata-mata itu tertutup

Menerima kebenaran

Yang utama ketenaran

Serta harta kemewahan

 

Pemimpin-pemimpin negeri

Sibuk menutup telinga

Dari suara-suara jelata

Seolah hanya angin berlalu

 

Allah tidaklah tidur

Satu persatu akan dibalasi

Segala perbuatan diadili

Di pengadilan Illahi

 

Dangung-dangung, 11 April 2022

Nining Irmala Sari, S.Pd adalah anak keempat dari enam bersaudara. Lahir di Dangung-Dangung 07 Oktober 1995. Menempuh pendidikan di SDN 01 Guguak VIII Koto, SMPN 1 Guguak VIII Koto, SMAN 1 Guguak VIII Koto. Kemudian melanjutkan pendidikan S1 Bimbingan dan Konseling di IAIN Batusangkar dan tamat pada tahun 2017. Sejak kecil penulis bercita-cita menjadi seorang guru karena dari usia tiga tahun ikut mama ke sekolah. Alhamdulillah sekarang cita-cita itu sudah terwujud.  Hobi menulis memang sudah ditekuni dari SMA sampai sekarang. Pernah meraih Harapan 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA dengan tema “19 Desember Hari Bela Negara”, Juara 2 lomba menulis Cerpen Tingkat Fakultas dengan judul “I Love Writing”, Harapan 1 Karya Tulis Ilmiah Tingkat Fakultas dengan judul “Analisis Peran Stakeholder dalam Meningkatkan Motivasi Altruistik Mahasiswa” . Beberapa karya ada yang diikutkan lomba, ada yang jadi koleksi pribadi.  Penulis juga memiliki blog pribadi @puisi literasi. Sampai sekarang masih aktif menulis dan masih mengabdi di MTsN 3 Lima Puluh Kota dan pembuatan buku perdana tentang puisi bersama guru dan siswa sedang dalam proses. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca.

 


Dinding Kaca Puisi

Ragdi F Daye
Ragdi F Daye

Oleh Ragdi F. Daye

(buku kumpulan puisinya Esok yang Selalu Kemarin, 2019)

 

 

Aku berada pada titik nadir

Nanar beriak di kepala

Serupa musim kemarau

Gersang berkepanjangan

 

Puisi adalah karya sastra yang yang lahir dari ungkapan isi hati seorang penulis. Di dalamnya ada irama, lirik, rima, dan ritme yang tersemat di setiap baris. Puisi dikemas dalam bahasa yang imajinatif. Permainan kata-katanya padat dan mengandung pesan yang syarat makna. Puisi memiliki keteraturan meskipun diciptakan secara bebas oleh penyair. Menurut Herbert Spencer, puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang memiliki sifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan.

Azhari (2014) mengungkapkan bahwa proses kontemplasi yang dilakukan penyair dapat membentuk ciri-ciri terhadap tema yang diambilnya. Perenungan yang dimaksud adalah proses batiniah yang dilakukan oleh penyair sebelum menciptakan sebuah karya. Proses merenung sering memunculkan ide-ide yang tak terduga dan dari hal tersebutlah muncul makna-makna yang lebih dalam dari setiap diksi yang dipakai oleh penyair dalam puisinya. Setiap makna selalu memiliki tanda-tanda yang dapat dihubungkan untuk membentuk suatu makna baru yang mencakup keseluruhan isi karya puisi tersebut. Setiap penyair biasanya mempunyai waktu-waktu tertentu yang digunakan sebagai titik kontemplasinya untuk menaruh tanda-tanda di setiap makna puisinya.

Puisi adalah karya sastra yang sangat bermanfaat sebagai sarana ekspresi diri. Melalui puisi, seseorang dapat mencurahkan perasaan atau pemikirannya dengan menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menghasilkan suatu pemikiran yang mendalam. Pendapat ini diperkuat oleh kritikus sastra dan analis puisi Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Pengkajian Puisi. Pradopo mengatakan bahwa sesuatu dalam karya sastra dapat dikatakan bersifat puitis jika hal itu dapat membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas, dan menimbulkan keharuan (2009:13).

Pada edisi kali ini, Kreatika menampilkan tiga buah puisi karya Nining Nirmala Sari. Ketiga puisi tersebut berjudul “Lailatul Qadar”, “Hidayah”, dan “Pengadilan Illahi”. Judul-judul yang bernuansa religius.

Puisi pertama,”Lailatul Qadar” dengan kata-kata yang sederhana membangun imajinasi tentang kedatangan malam lailatul qadar yang kebaikannya setara dengan malam seribu bulan. Nining melalui bait-bait yang teratur rapi menggambarkan suasana alam ketika malam yang sangat dinanti-nantikan kaum muslimin di bulan suci Ramadan.

Imaji yang dihadirkan Nining mewakili bayangan yang sudah lazim bagi umat: ‘Ketika langit malam menyapa/ Para pribumi dunia/ Tunduk serta segala rupa/ Menyaksikan keajaiban-Nya// Malam yang bersolek/ Dihias kecerahan rembulan/ Bagai permadani di singgasana/ Diarak milyaran bintang.’ Tanda-tanda terjadinya lailatul qadar seperti malam yang tenang sejuk, hening, damai seolah-olah angin berhenti bertiup, air berhenti mengalir, pohon-pohon tunduk dalam tasbih zikir.

Lailatul Qadr adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam. Malam ini dianggap sebagai malam yang penuh berkah, di mana Allah SWT menurunkan malaikat-Nya serta menetapkan segala urusan dunia dan akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan menghidupkan malam Lailatul Qadr: Keutamaan yang paling terkenal dari malam Lailatul Qadr adalah pahalanya yang lebih besar dari seribu bulan.

Menghidupkan malam Lailatul Qadr juga bisa menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kita. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang beribadah pada malam Lailatul Qadr dengan iman dan harapan, maka Allah SWT akan memberikan ampunan kepadanya. Menghidupkan malam Lailatul Qadr juga bisa menjadi sarana untuk menambah ketaqwaan kita.

Nining menutup puisinya tentang keistimewaan malam lailatul qadar: ‘Ialah malam seribu bulan/ Takwil segala peribadatan/ Malam dinaungi keindahan/ Hadir hanya dalam Ramadhan.’ Meski tidak menyuguhkan metafora yang unik dan meninggalkan kesan kuat, puisi ini dapat dibaca untuk menyambut kehadiran bulan suci Ramadan yang datang tak lama lagi.

Puisi kedua, “Hidayah”, diawali dengan penggambaran diri aku lirik yang merasa sangat kotor seperti kain penuh noda: ‘Aku menyublim jadi fana/ Begitu fakir akan amal/ Diriku kini seumpama / Kain putih penuh noda.’ Pada kodratnya, semua manusia lahir ke dunia sebagai bayi yang suci tanpa dosa; Fitrah. Namun proses menjalani kehidupan di dunia membuat manusia yang awalnya suci tersebut lama kelamaan bergelimang dosa sedikit demi sedikit.

Dari dosa yang sedikit demi sedikit tersebut, seorang manusia bisa saja telah mengumpulkan banyak dosa. Nining mengungkapkannya dengan bait ‘Aku berada pada titik nadir/ Nanar beriak di kepala/ Serupa musim kemarau/ Gersang berkepanjangan’. Apabila tidak cepat-cepat disadari, seorang manusia bisa menanggung banyak dosa melebihi amal kenaikannya.

Ketika manusia telah terjerumus di jurang dosa, hanya hidayah Allah-lah yang dapat membuatnya menginsyafi diri untuk kembali ke fitrah: ‘Betapa cinta Allah tak terhingga/ Pada hamba yang bergelimang dosa/ Syukurku akan pengampunan/ Untuk segala salah dan ingkar’. Adanya hidayah itulah yang membuat seorang manusia bisa tertuntun untuk kembali ke jalan yang benar.

Puisi ketiga, “Pengadilan Illahi” berisi kritik sosial terhadap para pemimpin atau kuasa yang cenderung terlena oleh kekuasaan dan ketenaran. Banyak golongan tersebut yang terlena: ‘Mata-mata itu tertutup/ Menerima kebenaran/ Yang utama ketenaran/ Serta harta kemewahan.’ Nining secara gamblang menyampaikan pesan melalui puisinya: ‘Allah tidaklah tidur/ Satu persatu akan dibalasi/ Segala perbuatan diadili/ Di pengadilan Illahi.’

Puisi diciptakan penyair untuk menyampaikan gagasan dan perasaan yang menjadi sumber kegelisahan batinnya. Puisi tersebut tidak hanya dapat menjadi katarsis bagi dirinya sendiri, namun juga dapat menjadi resonansi yang turut  menggetarkan jiwa orang lain ketika membacanya. []

 

Catatan:

Logo FLP
Logo FLP

Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerja sama dengan Scientia.id. Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra (cerpen dan puisi). Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca. Kirimkan cerpen atau puisimu ke karyaflpsumbar@gmail.com.

 

 

Tags: #Ragdi F. DayeFLP SumbarKreatikaNining Nirmala Sari
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Dongeng-Dongeng Lawrence Schimel untuk Penulis

Berita Sesudah

Investasi Sepanjang 2023 di Bukittinggi Mengalami Peningkatan

Berita Terkait

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB

  Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara Alienasi Hidup Kita hanya seorang pelancong Yang mengembara segala tempat Lalu tinggal – termenung Di...

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra Gambar Diri Ini gambar diri. Aku yang berjalan tak selalu lurus, kadang tersandung bayangan sendiri, cerobohku...

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB

Seberkas Titik yang Masih Tertinggal Cerpen Oleh: Arifah Prima Satrianingrum   Siang itu, matahari dengan terik mengambang di Padang. Ruas-ruas...

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Puisi-puisi Farha Nabila   Kanak-Kanak dalam Diri Tatkala kutemukan diriku dalam relung kesepian Yang disana takkan kutemukan dengungan sumpah serapah...

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Minggu, 04/5/25 | 08:40 WIB

Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat Karya: Balqin Adzra   “Silahkan mampir! Kami mempunyai mochi varian baru!” teriak sang penjual...

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra   Merindu Nagari Nan Jauh Tiap langkah yang menapak Meninggalkan rindu yang menjejak Risau nan gulandah memenuhi...

Berita Sesudah

Investasi Sepanjang 2023 di Bukittinggi Mengalami Peningkatan

Discussion about this post

POPULER

  • Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Dharmasraya Diduga Cabuli Puluhan Santriwati

    Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Dharmasraya Diduga Cabuli Puluhan Santriwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Korupsi Dana COVID-19, Kantor BPBD Dharmasraya Digeledah Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puan Maharani Temui Diaspora Indonesia di San Francisco : Di Mana Pun Berada, Kita Tetap Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Koto Padang Dharmasraya Swadaya Perbaiki Jembatan Gantung yang Ambruk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Pagi atau Jajan Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024