Senin, 09/6/25 | 13:25 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KREATIKA

Puisi-puisi Reni Oksilia dan Ulasannya oleh Dara Layl

Minggu, 27/8/23 | 07:13 WIB

Puisi Puisi Reni Oksilia

 

Puisi 1: Karena Allah Sayang

Istirahatlah!

Pesan ini diterima saat diri rebah

BACAJUGA

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB
Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Renungkan hikmah dengan sabar dan jiwa lapang

Kesulitan bersama kemudahan, suatu janji pasti

Jaminan Rabb Yang Maha Berkehendak

 

Usaha membumi jadi kewajiban

Doa melangit sebagai pengharapan

 

Benteng pertahanan rapuh dihantam kealpaan

Karena Allah sayang semua datang menyapa

 

Pasaman Barat, 16 April 2022

 

Puisi 2: Syukurku Dalam Bersimpuh

Kebaikan dari Pemberi pada makhluk tak pandang apa dan siapa

Ingatlah niscaya berbalas ingat

Akui sungguh-sungguh dengan jalan syukur

Bersimpuh di atas sajadah dalam sujud lama

 

Angka tak sanggup mengungkap jumlah

Timbangan mana yang bisa menakar

Nikmat dinyatakan secara rabubiyah

Wujud taat atas semua yang datang dariNya

 

Apa yang dimiliki, teliti dengan sadar

Mata, telinga fungsikan di jalan baik, bukan berbuat maksiat

Hati, lisan bergumul dalam syukur yang diarahkan akal

Renungi diri agar syukur selalu di depan dalam menjemput qana’ah

 

Pasaman Barat, 17 April 2022

Puisi 3: Kebajikan Sesuai Tuntunan

Mimpiku bertemu entah kapan, tapi tetap rindu

Sosok agung jadi tuntunan bagi yang mengaku muslim

Iman hiasi dengan kebajikan tanpa tapi

Nilai yang didapat jadi tercatat

 

Rahmat tercurah, alam menerima senang

Kebajikan mengaliri setiap ruang di bumi

Tujuan hadir sang panutan tercatat jelas dalam kitab

Muslim tunduk sesuai tuntunan

 

Tauhid landasan pembuka kunci

Kebajikan menemani perjalanan yang hanya sebentar

Balasan pertemuan di masa butuh syafa’at

Berkumpul menepati janji temu dalam ridaNya

 

Pasaman Barat, 17 April 2022

 

Penulis

Reni Oksilia. Kelahiran Kota Payakumbuh, 06 Oktober 1984. Adalah seorang guru madrasah tsanawiyah negeri di sebuah kampung di Kabupaten Pasaman Barat dan ibu dari tiga orang putri. Dia menyukai sastra dan telah merampungkan 15 buku antologi esai, puisi, pantun dan cerpen. Alumnus Bimbingan dan Konseling – Universitas Negeri Padang (UNP) ini juga aktif mengikuti event-event literasi pendidikan diantaranya mengikuti event International Symposium On Education 2021 dan menjadi juara 2 terbaik kategori poster penelitian ilmiah. Dapat dihubungi via WA: 085263244304, IG: oksiliareni dan youtube: Reni Oksilia.


Religiusitas dalam Puisi

(Ulasan atas Puisi-Puisi Reni Oksilia)

Oleh : Dara Layl

(Pengurus FLP Wilayah Sumatera Barat)

 

Puisi bukan hanya sekadar bacaan, lebih dari itu puisi bisa menjelma doa  dari Sang Penyair kepada Tuhannya. Puisi merupakan luapan ekspresi jiwa yang mempresentasikan apa yang dipikirkan, dirasakan, dan apa yang diresapi serta yang dipelajari oleh seorang penyair. Tidak hanya itu, puisi bisa juga bisa dijadikan sebagai media perenungan yang begitu dalam oleh penyair. Puisi dapat dijadikan sebagai refleksi dalam menjalani kehidupan, terkhusus hubungan dengan Tuhan.

Sejak zaman dahulu, puisi sudah dijadikan sebagai media atau ajang dalam menyampaikan nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai spiritual bukan hanya curahan hati seoarang penyair tapi diharapkan dapat dijadikan sebagai pembangkit nilai-nilai spiritual yang bisa menjadi dorongan bagi pembaca.

Puisi dalam pandangan John Lennard (2005:318) dalam bukunya yang berjudul The Poetry Handbook; A Guide to Reading Poetry for Pleasure and Practical Criticism, puisi pada umumnya tidak terlalu kompleks dalam antologis dan epistemologis dibandingkan dengan drama yang lebih menekankan keterkaitan dengan pertunjukan ataupun prosa. Penyair umumnya menulis puisi dalam momen tertentu dengan keterkaitan individual, sehingga mampu memberikan dampak yang nyata bagi pembaca yang dapat merasakan momen yang dialami penyair.

Hal ini juga dikuatkan oleh Baldik (2002: 198) yang mengungkapkan bahwa puisi merupakan bahasa yang bernyanyi, berbicara dan ditulis sesuai dengan pola yang menekankan antara hubungan kata-kata dengan dasar suara yang enak didengar. Puisi juga mengandung nilai yang enak didengar. Selain itu, Puisi juga memiliki nilai yang menggabungkan antara suara dan kebaruan ide, baik dalam perenungan ataupun lelucon.

Puisi menurut Hans Bertens (2001: 53-540)  mengungkapkan umumnya mereka tidak ingin mendengarkan puisi karena bentuk dan struktur semata, mereka lebih mengutamakan spiritualitas dan kebebasan puisi dan novel yang mereka baca. Para pmebaca buku bersentuhan langsung dengan perspektif humanis yang tidak lagi terpaku pada bentuk dan struktur yang umumnya mengabaikan unsur spiritualitas dan kebebasan.

Nilai-nilai spiritualitas di dalam puisi juga dikuatkan oleh pendapat Fox (1997: 1989) puisi merupakan penyembuhan secara alamiah. Puisi bukan hanya sebagai seni semata, namun puisi sebagai media yang dapat memberikan manfaat sangat nyata. Puisi spiritualitas yang memang secara khusus membangkitkan jiwa yang jatuh untuk kembali bangkit. Membangunkan perasaan yang selalu kalah dengan kedewasaan untuk menghadapi segala kenyetaan dengan ketegaran hati.

Pada edisi kali ini, Kreatika menampilkan tiga puisi karya Reni Oksilia yang kental akan nilai-nilai spiritualitas. Dari judulnya penyair seolah membuka pintu menuju nilai-nilai spritualias; “Karena Allah Sayang”, “Syukurku dalam Bersimpuh”, dan “Kebajikan sesuai Tuntunan.”

Puisi pertama, “Karena Allah Sayang” pusi ini menggambarkan sebuah perenungan, salah satunya ketika sedang menhgadapi ujian. Perenungan akan hikmah menerima dengan hati yang lapang dan dengan kesabaran, bisa dilihat pada bait puisi: Renungkan /hikmah dengan sabar dan jiwa lapang / Kesulitan bersama kemudahan, suatu janji pasti./

Melalui bait selanjutnya  pengarang seolah ingin menyampaikan bahwa ujian itu adalah sakit. Perasaan seeorang yang sedang diuji dengan sakit, namun tetap berjuang untuk sembuh baik dengan berobat maupun usaha lainnya, serta terus meyakinkan diri bahwa sakit yang dialami adalah bentuk kasih sayang Allah. Bisa dilihat dari bait puisi; Sembuh atas izinNya / Hadapi sakit tanpa keluh / Karena Allah sayang semua datang menyapa / Lelah diri melangkah di dunia /Penghapusan atas tumpukan salah./ Puisi ini seperti sebuah harapan dan doa untuk kesembuhan bagi seseorang yang sedang menghadapi sakit.

Puisi kedua, “Sukurku dalam Bersimpuh.”, seperti judulnya puisi kedua ini berisi tentang penggambaraan rasa syukur yang begitu dalam kepada Sang Pemilik Semesta, Allah SWT. Semua rasa syukur itu dirangkum dalam bait penutup puisi; /Renungi diri agar syukur selalu di depan dalam menjemput qana’ah/. Selain rasa syukur, pada puisi kedua  penyair seolah ingin menyampaikan bahwa panca indra yang kita miliki lebih baik digunakan untuk kebaikan. Bukan untuk keburukan yang akan emnambah dosa.

Puisi terakhir, “Kebajikan Sesuai Tuntunan.” Berbeda dengan kedua puisi sebelumnya, pada puisi kedua, penyair secara tersirat menggambarkan kerinduan akan sosok Baginda Rasulullah Saw. Puisi kedua menggambarkan bagaimana sosok Nabi Muhammad yang memberikat berkah bagi seluruh alam. Sosok yang menjadi penerima wahyu terakhir sebagai tuntunan bagi umat manusia. Seperti yang ada pada bait puisi; Mimpiku bertemu entah kapan, tapi tetap rindu / Sosok agung jadi tuntunan / bagi yang mengaku muslim / Rahmat tercurah, alam menerima senang / Kebajikan mengaliri setiap ruang di bumi / Balasan pertemuan di masa butuh syafa’at./ Puisi ketiga seolah menjadi doa untuk bertemu sang baginda nabi.

Puisi-puisi di atas ditulis dengan nilai-nilai spiritual yang kental dan bisa menjadi pengingat bagi kita sebagai pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya saja ada sedikit kekurangan, puisi dikenal sebagai karya sastra yang sangat erat dengan kata-kata indah, tidak hanya susunannya melainkan juga bunyinya, untuk itu, jika pemilihan diksi dari puisi ini lebih dipilah lagi, maka puisi ini akan tersaji dengan lebih indah.

Tetap semangat menulis, Kak Reni Oksilia, ditunggu puisi-puisinya yang kental nilai-nilai kehidupan lainnya. (*)

 

Catatan

Logo FLP

Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerja sama dengan Scientia.id. Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra (cerpen dan puisi). Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca.

 

 

 

 

 

 

Tags: DARA LAYLFLP SumbarKreatikaReni Oksilia
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Angka dalam Strategi Promosi Pariwisata Indonesia

Berita Sesudah

Fenomena Imbuhan Se-

Berita Terkait

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB

  Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara Alienasi Hidup Kita hanya seorang pelancong Yang mengembara segala tempat Lalu tinggal – termenung Di...

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra Gambar Diri Ini gambar diri. Aku yang berjalan tak selalu lurus, kadang tersandung bayangan sendiri, cerobohku...

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB

Seberkas Titik yang Masih Tertinggal Cerpen Oleh: Arifah Prima Satrianingrum   Siang itu, matahari dengan terik mengambang di Padang. Ruas-ruas...

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Puisi-puisi Farha Nabila   Kanak-Kanak dalam Diri Tatkala kutemukan diriku dalam relung kesepian Yang disana takkan kutemukan dengungan sumpah serapah...

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Minggu, 04/5/25 | 08:40 WIB

Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat Karya: Balqin Adzra   “Silahkan mampir! Kami mempunyai mochi varian baru!” teriak sang penjual...

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra   Merindu Nagari Nan Jauh Tiap langkah yang menapak Meninggalkan rindu yang menjejak Risau nan gulandah memenuhi...

Berita Sesudah
Istilah “Deskriptif” dan “Preskriptif” dalam Ilmu Bahasa

Fenomena Imbuhan Se-

Discussion about this post

POPULER

  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Elfa Edriwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beban Tidak Kasat Mata Anak Perempuan Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TRADISI LAGHOUK DAN BAHASA PERJODOHAN MASYARAKAT TRADISIONAL PADANG PARIAMAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kualitas Aspal Hotmix di Sejumlah Ruas Jalan di Kabupaten Agam Berpotensi Cepat Rusak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024