Oleh: Roma Kyo Kae Saniro
(Dosen Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)
Pada tanggal 12 Agustus kemarin, dunia memperingati hari Remaja Internasional. Perayaan ini dilakukan setiap tahun. Hari ini dirancang untuk menghormati dan meningkatkan kesadaran tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh para remaja di seluruh dunia. Sebelumnya, kita harus memahami bahwa remaja adalah masa transisi dalam perkembangan manusia antara masa anak-anak dan dewasa. Masa remaja biasanya dimulai pada akhir masa anak-anak, yang umumnya dianggap dimulai sekitar usia 10 hingga 12 tahun hingga awal atau pertengahan usia 20-an.
Pada masa remaja, individu mengalami perubahan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang signifikan, seperti pertumbuhan tubuh yang cepat, perubahan dalam proporsi tubuh, dan perkembangan organ reproduksi. Mereka juga mengalami perubahan hormon yang dapat memengaruhi perkembangan fisik dan emosional. Tidak hanya itu, remaja pun akan mengalami perubahan kemampuan kognitif yang signifikan, mencari identitas sosial dan eksplorasi diri, rasa ingin mandiri, pertumbuhan sosial, dan lain-lain.
Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa yang memiliki dua sisi. Remaja akan tumbuh dengan sisi yang positif atau negatif sehingga diperlukan adanya peringatan hari remaja. Masalah-masalah dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda di seluruh dunia, seperti berbagai masalah yang unik, termasuk pendidikan, kesehatan mental, pekerjaan, kesetaraan gender, kesehatan fisik, seksualitas, dan lain-lain. Perayaan hari Remaja Internasional dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah ini dan mendorong tindakan untuk mengatasi mereka.
Selain itu, permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan dan pemberdayaan remaja pun tidak kunjung selesai sehingga perayaan ini sebagai pengingat kembali bahwa pentingnya pendidikan yang berkualitas dan aksesibilitas bagi semua remaja dan didukung oleh pemberdayaan remaja melalui keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan dunia modern. Permasalahan remaja lainnya adalah terkait dengan kesehatan mental yang harus ditanggung oleh remaja pada hal akademis, sosial, dan perubahan fisik.
Namun, seperti yang dikatakan sebelumnya, masa remaja memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan dirinya selanjutnya. Pengaruh negatif akan memberikan peluang tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja. Berbagai kasus mewarnai polemik Indonesia, seperti adanya dua remaja di Makassar yang menculik dan bunuh bocah 11 tahun yang ditelusuri motifnya adalah untuk jual organ bocah tersebut. Tidak hanya itu, adanya rudapaksa yang dilakukan oleh remaja 16 tahun kepada balita 4 tahun yang diduga menonton video yang membawa dampak buruk kepada psikologis remaja. Ada pula siswi yang membunuh balita atau dua remaja yang bunuh siswa SMP di Surabaya. Jika melihat dan merincikan satu per satu, rasanya tidak akan habis terkait pembahasan tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja. Hal ini menjadi penanda bahwa kondisi remaja Indonesia tidak baik-baik saja.
Remaja pun dapat melakukan tindakan kriminal lainnya, seperti pencurian atau yang berujung pada perampokan; vandalisme atau perusakan properti publik atau pribadi, seperti grafiti ilegal, merusak kendaraan, atau merusak bangunan, termasuk dalam kategori vandalisme;  perkelahian fisik atau tindakan kekerasan seperti perundungan atau penganiayaan; penyalahgunaan narkoba atau alkohol oleh remaja; pencurian kendaraan bermotor; penipuan baik secara fisik maupun daring, seperti penipuan kartu kredit, penipuan identitas, atau penipuan dalam transaksi jual beli daring; perjudian ilegal, pelanggaran lalu lintas; atau kejahatan siber seperti peretasan, penyebaran malware, atau pencurian data juga merupakan contoh kejahatan remaja.
Banyak faktor yang menjadikan remaja menjadi terlibat dalam perilaku kriminal, seperti lingkungan keluarga yang tidak stabil, kurangnya pengawasan, konflik keluarga, atau adanya pola kekerasan dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan remaja dan mengarahkan mereka ke perilaku kriminal. Lalu, rendahnya partisipasi dalam pendidikan, ketidaksetaraan akses pendidikan, atau tekanan akademis yang berlebihan bisa menyebabkan remaja merasa putus asa atau kurangnya peluang, yang bisa mengarah pada perilaku kriminal. Tidak hanya itu, lingkungan teman sebaya yang negatif dapat memengaruhi remaja untuk mengikuti jejak tersebut. Hal lainnya adalah kemiskinan, penggunaan narkoba dan alkohol, Kesehatan mental yang tidak baik-baik saja, pengaruh media dan budaya atau remaja tidak memiliki pilihan positif sehingga mereka melakukan pilihan yang dirasa tidak baik.
Remaja yang menjadi tersangka kriminal menghadapi tantangan serius yang melibatkan sistem peradilan pidana. Ketika remaja terlibat dalam kegiatan kriminal, remaja harus diperhitungkan terkait dengan sistem peradilan pidana khusus remaja, sistem pemulihan dan rehabilitasi, perlindungan hak-hak remaja. Selain tindakan hukum, sering kali terdapat upaya pencegahan sekunder yang bertujuan mengidentifikasi masalah awal yang dapat mengarah pada perilaku kriminal. Pendekatan ini melibatkan intervensi dan dukungan untuk mencegah kegiatan kriminal lebih lanjut.
Namun, upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Edukasi, pemberdayaan, dan dukungan dapat membantu remaja mengubah arah hidup mereka. Hal ini menjadi tugas semua pihak, khususnya kolaborasi antarlembaga untuk menyediakan sistem peradilan, lembaga pendidikan, pekerja sosial, dan keluarga penting untuk menyediakan dukungan yang holistik kepada remaja yang terlibat dalam tindakan kriminal. Selain itu, pentingnya kerja sama antar negara dan lembaga internasional dalam menjaga kesejahteraan dan masa depan generasi muda.
Tantangan yang dihadapi oleh remaja tidak mengenal batas-batas negara sehingga kerja sama global menjadi kunci dalam menemukan solusi yang efektif. Melalui perayaan hari Remaja Internasional, diharapkan bahwa masyarakat dan pemerintahan dari berbagai negara akan lebih fokus pada isu-isu remaja dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan, pemberdayaan, dan kesejahteraan remaja atau generasi muda.
Discussion about this post