Senin, 17/11/25 | 11:22 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Satu Tikungan Lagi

Minggu, 09/4/23 | 07:55 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Terkadang muncul rasa jenuh saat menempuh perjalanan jauh. Tentu banyak faktor yang menyebabkannya, entah itu internal maupun eksternal. Bisa saja jenuh karena badan pegal, bisa juga jenuh karena pemandangan yang monoton.

Sesekali juga bisa jenuh karena lapar. Tidak jarang pula rasa lapar ini dapat mengubah  seseorang menjadi menyebalkan. Setidaknya begitu salah satu iklan produk makanan, kita akan menyebalkan kalau lagi lapar. Iklan itu begitu kuat melekat dalam ingatan saya.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Bermacam pula bentuk ekspresi menyebalkan ini. Terkadang  gelisah geser kanan geser kiri, celoteh tak karuan, atau colek-colek sekitaran. Perilaku demikian akan berhenti kalau ada makanan. Paling tidak camilan pengganjal lapar.

Siapa saja yang berkendaraan berpotensi untuk jenuh, entah itu pengemudi atau penumpang. Bagi pengemudi ini tentu bahaya bila tidak rehat sejenak. Bagi penumpang juga dapat berdampak mengkhawatirkan, bila itu sudah pada tahap membosankan. Berpotensi menyusahkan penumpang lainnya, kira-kira itu yang bakal terjadi.

Dalam kondisi seperti itu, selalu ada sosok penyemangat. Sebanyak itu hal yang membuat jenuh, sebanyak itu pula cara untuk mengatasinya. Hal paling sering dilakukan adalah bujukan bahwa tempat pemberhentian makan sudah semakin dekat.

Biasanya yang sering menyampaikan ini adalah dia yang hafal medan. Kebanyakan adalah si pengemudi, tapi buka berarti penumpang tidak pernah. Istilah yang sering diucapkan adalah “satu tikungan lagi”.

Dalam bahasa Minangkabau, sering disebut “ciek kelok lai”. Kalimat itu seakan mempunyai “kekuatan” untuk mempengaruhi seseorang. Bahkan, juga mampu mengubah keadaan gelisah menjadi tenang.

Ada apa dengan “satu tikungan lagi?” Kenapa dapat “mempengaruhi” seseorang. Terkadang terlintas juga pertanyaan-pertanyaan begitu. Tanpa disadari saya pun terpengaruh akan adanya pemberhentian pada satu tikungan lagi.

Kalau medan yang ditempuh itu dominan jalan lurusnya, tentu ini akan terasa cukup jauh. Berbeda bila yang ditempuh jalan banyak tikungan, ini akan menjadi hal yang ditunggu. Menanti sesuatu yang ditunggu-tunggu dan menyenangkan.

Memang untuk menanti satu kali tikungan itu bukan perkara mudah. Sudah dua, tiga, bahkan lima kali tikungan dilalui masih belum berhenti juga. Mungkin saja bagi si pengendara bukan jalur seperti yang barusan dilalui sebagai definisi tikungan.

Begitulah istilah satu kali tikungan, dapat membuat sedikit jengkel. Tapi mau bagaimana lagi, satu kali tikungan itu perlu diucapkan. Sampaikan saja dulu, berhentinya belakangan.

Paling tidak hal itu bermaksud baik, bujukan penyemangat agar tidak jenuh. Lain lagi ceritanya jika “menikung” teman sepermainan, ruwet ujungnya. Cukup pembalap di sirkuit saja yang saling menikung. Kita jangan, biar aman.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Ibu dan Susu Kotak

Berita Sesudah

Puisi-puisi Dini Novianti dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Dini Novianti  dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Puisi-puisi Dini Novianti dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Discussion about this post

POPULER

  • Wali Kota Padang Fadly Amran resmikan, Jalan Taratak Saiyo yang menghubungkan dua kelurahan di Kecamatan Pauh, Sabtu (15/11). (Foto:Ist)

    Walikota Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Apresiasi Festival Merandang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ideologi Simbolik dalam Cerpen “Jangan Bakar Lumbung Padi”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Overthinking dan Krisis Makna di Kalangan Gen Z

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Temu Ramah PKB Sumbar dan KH Ma’ruf Amin Berlangsung Hangat, Ma’ruf Doakan PKB Raih 10 Kursi DPRD Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024