Minggu, 01/6/25 | 10:14 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Indah Wulandari Pulungan

Minggu, 03/4/22 | 07:00 WIB

Mengkaji Kemustajaban

Lama sudah kita berbaring di pelupuk kekufuran
Berdendang berbuai-buai dalam dekapan nikmat duniawi
Meringik lara di ambung ciptaan-Nya yang tak kekal
Sedang Ia terlupakan di setiap sujud yang tak sampai

Malam ini sekar sajadah menunggumu di malam pengampunan
Menagih iman yang sempat terguncang keramahan dunia
Sedang engkau lupa pemilik dari segalanya
Gelojoh akan selesa menutup mata menuju darulbaka
Kirana tasbih memintamu memafhumi kemustajaban
Akhirulkalam ayat-ayat suci menjadi penawar kefasikan

Padang, 2022


Kelindan Jumantara

Fadilat masa lazuardi di antara rupa penyengat
Menanam benang mencuat ke dalam renda berenda
Katamu, kataku tidak akan diredam
Nyatanya mereka yang bungkam
Teriak disumpal kefasikan
Jenggala dibabat dengan merdeka
Kelindan berserak mengait kantong-kantong gulita
Sedang kediaman mereka gempita oleh gemerincing aurum

BACAJUGA

No Content Available

Padang, 2022

 

Bulan Nirmala

Gaung sangkala tak henti menyerukan ketahiran
Riuh bentala semarak mengagungkan kebesaran-Nya
Nak, kita kembali mengukir pinta di bulan penuh nirmala
Malam ini sebutlah mantra dalam kedaifan
Hanyutlah bersama harmoni mustakim
Hingga pekik di dada merambah pada pekat derai air mata
Rekatkan yang terpecah himpunkan yang terserak
Pada setiap helai bulan ini, Tuhan mengajakmu berunding
Demikian fatwa surga dari Ibuku

Padang, 2022

 

Pitawat Ramadan

Dekap dalam lila
Rawat penuh tabah
Fajar beradu terik
Ufuk barat memberi teduh
Redam dalam sujud
Suarakan dalam doa

Padang, 2022

 

Biodata Penulis:

Indah Wulandari Pulungan adalah mahasiswi S-2 Kajian Budaya Universitas Andalas. Penulis buku Kitab Cerpen Titian Senja ini lahir di Kota Sibolga pada tanggal 30 Oktober tahun 2000. Tulisannya telah dimuat di media massa.

Tags: #Indah Wulandari Pulungan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Meninjau Kembali Ejaan Jepang dalam Bahasa Indonesia

Berita Sesudah

Yang Istimewa dan Khas Itu Namanya Kusuih

Berita Terkait

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB

Ilustrasi: Meta AI Malamku Berisik Oleh: Yogi Resya Pratama Mengusik dan berderik Akar-akar akal pun tak luput mancari siasat Merayu...

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 25/5/25 | 15:05 WIB

Ilustrasi: Meta AI Senantiasa Aku Tersesat di Matamu Oleh: Salwa Ratri Wahyuni bila siang memang panggung sandiwara maka malam tercipta...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 18/5/25 | 08:43 WIB

Ilustrasi: Meta Ai Untuk Cinta Oleh: Yogi Resya Pratama Untuk cinta kukira bersamamu aku bahagia, Tapi ternyata tanpamu aku jauh...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 11/5/25 | 11:29 WIB

Ilustrasi: Meta AI Mahasiswa Fakultas Timbangan Keadilan Oleh: Afny Dwi Sahira Kau datang pada sebuah pertemuan Tak ada yang mengundangmu...

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Minggu, 04/5/25 | 07:45 WIB

Ilustrasi: Meta AI Melanjutkan Episode Oleh: Eliza Nuzul Fitria Bukan nyanyian, melainkan tangisan Tanyalah pada mereka yang menanggung beban Setetes,...

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Minggu, 27/4/25 | 09:56 WIB

Ilustrasi: Meta AI Panggilan Demi Hari Oleh: Maryatul Kuptiah Per kepala merayap, badan bungkuk Mencium lantai, puji pada sang-Tuhan. Tunaikan...

Berita Sesudah
Yang Istimewa dan Khas Itu Namanya Kusuih

Yang Istimewa dan Khas Itu Namanya Kusuih

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Klarifikasi Wali Nagari Koto Gadang, Lahan Sawit yang Dipinjamkan ke Petani Akan Diremajakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firdaus : Welly Suhery, Kader PKB untuk Masyarakat Pasaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Sesalkan RS Rasidin Tolak Pasien Hingga Meninggal : Itu Tidak Manusiawi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukittinggi Harus Bisa Tarik Banyak Minat Wisatawan Berkunjung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Welly Suhery dan Parulian Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pasaman 2025–2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024