Senin, 02/6/25 | 03:24 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI PUISI

Puisi-puisi Rizky Amelya Furqan

Minggu, 08/8/21 | 07:00 WIB

Mencoba Manis

Dipatahkan?
Bukankah hanya perlu menyambung dan mengabaikan
Bukan malah terseok-seok untuk mundur ke belakang
Bergerak ke depan, tancapkan semua bekas patahan pada mereka
Bukan agar mereka terluka, tetapi agar mereka tersadar
telah mematahkan orang yang salah
Ini bukan dendam, tetapi ajang pembuktian
Bukankah Soekarno mengatakan
Seharusnya anak muda menggoncangkan dunia
Bukannya malah terguncang oleh dunia
Kau masih punya kaki yang kuat untuk berdiri
Kenapa harus menitipkan pada kaki yang lain?
Kau masih punya tangan yang kuat untuk menggenggam
Lalu, kenapa harus menumpangkan pada tangan lain?
Apa kau ingin terlihat lemah agar terlihat manis?
Bahkan kucing masih mencakar ketika ada yang mengganggu tidurnya
Pada akhirnya, kakimu adalah kaki terkuat
untuk bertahan dan tanganmu adalah tangan terkuat untuk menggenggam

Lupa

Bukankah dulu ada kata yang kau ikhtiarkan pada langit di setiap gelap
Bukankah dulu kita selalu saling menyapa hingga fajar sudah mendekat
Lalu sekarang kenapa tiba-tiba lupa?
Apakah gelap sudah memakan semua kata-kata yang datang padanya
Apa kau tak ingin bertanya?
Ah.. Aku lupa
Selalu ada hujan yang datang untuk menghapus setiap cerita, untukmu
sedang denganku hujan seolah ingin mengingatkan semua
Hingga dia semakin tertawa deras menghujam setiap sudut pijakanku

 

Sudut Tersembunyi

Pada ruang paling terbuka ini aku menjadi siapa?
apakah seperti kata orang Jepang
yang punya tiga topeng pada wajahnya
Topeng untuk semua orang
Topeng untuk orang tertentu
Lalu, topeng untuk diri sendiri
Pada sudut mana topeng ini berfungsi?
Apa dia berubah sendiri tanpa ku sadari?
Apakah topeng-topeng ini perlu dan bisa dibuang atau
Topeng ini akan membantu aku bertahan pada setiap sudut ruang besar ini
Bolehkah sesekali aku gamang?
Tak adakah ruang tersembunyi
yang bisa kugunakan untuk dipahami bukan memahami

BACAJUGA

Memori Kolektif Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Memori Kolektif Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto

Minggu, 06/10/24 | 06:53 WIB
“Pendokumentasian” dan Cultural Tourism

“Pendokumentasian” dan Cultural Tourism

Minggu, 18/8/24 | 10:49 WIB

 

Biodata:

Rizky Amelya Furqan adalah gadis penyuka senja, rindu, dan kamu.

Tags: #Rizky Amelya Furqan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Sepasang Jantung Hati yang Tertinggal” Karya Wizhafira dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Berita Sesudah

Waktu untuk Malaikat

Berita Terkait

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 01/6/25 | 10:01 WIB

Ilustrasi: Meta AI Malamku Berisik Oleh: Yogi Resya Pratama Mengusik dan berderik Akar-akar akal pun tak luput mancari siasat Merayu...

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Puisi-puisi Salwa Ratri Wahyuni

Minggu, 25/5/25 | 15:05 WIB

Ilustrasi: Meta AI Senantiasa Aku Tersesat di Matamu Oleh: Salwa Ratri Wahyuni bila siang memang panggung sandiwara maka malam tercipta...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Minggu, 18/5/25 | 08:43 WIB

Ilustrasi: Meta Ai Untuk Cinta Oleh: Yogi Resya Pratama Untuk cinta kukira bersamamu aku bahagia, Tapi ternyata tanpamu aku jauh...

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

Minggu, 11/5/25 | 11:29 WIB

Ilustrasi: Meta AI Mahasiswa Fakultas Timbangan Keadilan Oleh: Afny Dwi Sahira Kau datang pada sebuah pertemuan Tak ada yang mengundangmu...

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Puisi-puisi Eliza Nuzul Fitria

Minggu, 04/5/25 | 07:45 WIB

Ilustrasi: Meta AI Melanjutkan Episode Oleh: Eliza Nuzul Fitria Bukan nyanyian, melainkan tangisan Tanyalah pada mereka yang menanggung beban Setetes,...

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Puisi-puisi Maryatul Kuptiah

Minggu, 27/4/25 | 09:56 WIB

Ilustrasi: Meta AI Panggilan Demi Hari Oleh: Maryatul Kuptiah Per kepala merayap, badan bungkuk Mencium lantai, puji pada sang-Tuhan. Tunaikan...

Berita Sesudah
Waktu untuk Malaikat

Waktu untuk Malaikat

Discussion about this post

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Sesalkan RS Rasidin Tolak Pasien Hingga Meninggal : Itu Tidak Manusiawi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Epigram 60: Perayaan Ulang Tahun Terakhir Joko Pinurbo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024